Suatu siang, saya berbincang-bincang dengan seorang teman. Menurut teman saya tersebut, setiap anak-anak Tuhan memiliki 'sekolah'nya masing-masing. Sekolah tempat Allah membentuk kita hari lepas hari. Contohnya, seorang mahasiswa tingkat akhir yang pandai dan terlalu mempercayai kemampuannya sendiri, ketika mencari pekerjaan dia mengalami kesulitan dan penolakan yang tidak disangkanya. Logisnya dengan IPK sewaw beliau dan pengalaman organisasinya yang segudang, mahasiswa ini diterima dong dimana saja, apalagi dia aktif pelayanan juga. Tapi Tuhan membiarkan dia mengalami berbagai penolakan. Kenapa? Hmm mungkin ini adalah 'sekolah' yang Tuhan berikan agar mahasiswa tersebut belajar untuk menggantungkan diri pada Tuhan bukan pada kemampuannya sendiri.
Dia katakan bahwa jika kita ditegurNya, diajarNya, bahkan dihajarNya, itu karna Dia peduli dan mengasihi Kita. Karna Dia ingin kita menjadi serupa dengan Dia, sempurna.
Saya rasa, saat ini pun Dia ingin saya belajar di sekolah-Nya. Sekolah kesabaran, sekolah 'tidak boleh egois lagi', sekolah tentang iman, dll. Yah mengingat betapa buruk dan jeleknya kelakuan saya, tentu banyak sekolah yang harus saya lalui. Memang tidak nyaman sih, sangat malah. Semuanya berusaha mengeruk dan memoles sifat-sifat keakuan kita.
Yah memangnya siapa bilang dipoles, dilatih, dan dididik itu enak..
Tapi saya rasa, selama kita percaya dan mau berserah untuk dibentukNya, tentu nanti hasilnya akan luar biasa kan? Seperti seorang atlet yang harus kesusahan dan kesakitan selama program latihan tapi semuanya dibayar ketika menjadi juara atau seperti seorang anak kecil yang harus susah payah belajar mengeja kata hingga dia bisa merasakan betapa nikmat dan bergunanya bisa membaca.. Yaaah harus rajin-rajin mengingatkan diri sendiri~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar