Hmmm, kira-kira dua bulan lagi, satu tahun peringatannya. Aneh yaa, kepergian orang yang kita kasihi ke rumah Bapa yang di Surga rasanya tidak akan pernah bisa kita lupakan. Rasanya seperti kita dilukai, tapi lukanya tidak akan pernah hilang. Hanya terlupakan untuk sementara waktu karna hidup harus terus berlanjut.
Barusan lihat-lihat lagi fotonya. Jadi ingat senyumnya lagi hahaha.
Kalau kata orang, kalau kita ga mengikhlaskan orang yang sudah meninggal, itu akan membebani orang yang sudah meninggal. Tapi saya ga percaya sih. Urusan orang yang sudah meninggal dengan orang yang masih hidup tidak ada. Totally sudah terputus.
Sebenarnya bukan tidak ikhlas juga yaa, kalau berusaha diikhlaskan pasti sudah lah. Sedari kecelakaan maut itu, saya sudah berupaya. Banyak malam saat itu saya bertanya pada Sang Pencipta yang dalam tanganNyalah setiap nyawa, kenapa Tuhan, kenapa harus begini jadinya? Yaah jujur pertanyaan itu belum saya temukan jawabannya, tapi saya sudah ikhlas. Saya tahu, Tuhan lebih mengasihinya, jauh lebih mengasihinya, daripada saya.. Dan dia jauh lebih berbahagia kan? Semua tahu hidup didunia itu susah. Dia berada dalam tanganNya saat ini, apa lagi.
Saya sudah memutuskan semua harapan sia-sia yang konyol dalam hati saya. Orang yang sudah pergi ke rumah Bapa, tidak akan kembali lagi. Bahkan konyol rasanya jika saya katakan, yah saya yakin satu hari nanti kita akan bertemu lagi. Untuk apa? Bagi saya itu hanya kata-kata untuk menghibur dan membohongi diri sendiri. Ya memang saya akan bertemu lagi di rumah Bapa nanti, tapi saya tidak tahu apakah setiap perasaan kemanusiaan kita saat ini masih akan kita rasakan sama disana? Saya rasa tidak. Tuhan Yesus menjawab pertanyaan orang-orang yang berupaya mengecohnya dengan pertanyaan tentang seorang wanita yang telah menikah dengan tujuh pria, lalu siapakah suami wanita itu di Surga? Ingat kan jawaban Tuhan, disana kita akan hidup seperti malaikat. Jadi saya pikir kalaupun kita bertemu lagi dengan orang-orang yang kita kasihi yang sudah mendahului kita, perasaan-perasaan saat ini sudah tidak akan ada lagi.
Yang tertinggal bagi saya saat ini selama masa hidup saya di dunia adalah kenangannya. Dia tidak ingat saya lagi. Tapi saya masih bisa mengingatnya dalam hati saya. Saya tidak akan pernah melihatnya lagi sebagai manusia yang hidup, tapi saya masih bisa melihatnya dalam pikiran saya. Gambarannya masih jelas. Setiap hal masih jelas dalam ingatan saya. Kebetulan daya ingat saya juga memang cukup baik hahaha.
Saya rasa, itulah salah satu hadiah Tuhan bagi manusia. Kenangan. Yaa, saya bersyukur Dia menginjikan saya untuk menyimpan kenangan tentang orang-orang yang saya kasihi seumur hidup saya, yang bagi saya sangat berharga. Kadang memang kenangan tersebut membuat saya menitikkan air mata lagi, seperti saat malam ini saya menatap fotonya lagi. Banyak penyesalan, banyak kata yang belum sempat saya ucap, banyak hal yang belum saya sampaikan, sekedar untuk menyatakan betapa saya menyayanginya.. Tapi saya bersyukur, saya tahu Dia punya rencana. Dan saya percaya, Dia mengasihinya, Dia juga mengasihi saya, lebih daripada saya mengasihinya atau mengasihi diri saya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar