Hari ini nyaris tenggelam.
Saya bisa berenang, ga expert sih, tapi bisa. Sore ini janjian dengan teman-teman buat berenang di Saraga. Mumpung lagi ladies day.
Setelah beberapa lama berenang, saya memutuskan untuk berenang dari satu titik ke titik yang lain dengan jarak cukup jauh. Pelan-pelan aja deh, pikir saya.
Setelah menempuh setengah perjananan, entah kenapa saya merasa lelah, dan tiba-tiba panik. Panik yang mematikan. Rasanya tiba-tiba paru-paru kehilangan udara. Saya pun hampir tenggelam.
Makin panik, saya memanggil nama teman yang berenang paling dekat dengan saya. Berusaha terus melayang tapi makin tenggelam. Udara di paru-paru saya makin tipis. Otak saya rasanya berhenti bekerja untuk menggerakkan tangan dan kaki.
Oksigen, oksigen, cuma itu yang ada di pikiran saya. Rasanya mulai takut.
Haaaaa, puji Tuhaaan, saya diselamatkan. Butuh 2 orang dan satu ban buat menolong saya. Cukup lama saya ada dalam kondisi hampir tenggelam. Karna posisi saya benar-benar di tengah-tengah kolam Saraga.
Hikkks. Takut beneran.
Ternyata batas antara hidup dan mati seorang manusia cuma sejengkal. Buat saya hari ini cuma sebatas beberapa menit lagi. Hampir saya pikir saya akan berkata goodbye dunia fana.
Hidup manusia memang sangat fragile yaaa. Kolam renang dengan kedalaman 2 meter dengan volume air sebanyak itu dan hanya dalam hitungan menit bisa mematikan saya.
Terima kasih Tuhan Yesus, masi kasi saya kesempatan hidup sampai saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar