Tahukah kamu?
Populasi harimau di alam liar kini tinggal 3200 ekor. Padahal kabarnya, seratus tahun yang lalu, atau lebih tepatnya pada tahun 1914, populasi macan di alam liar terdapat kurang lebih 100.000 ekor. Bayangkan, populasinya kini hanya sekitar 3 persen. Informasi ini saya dapat dari National Geographic.
Apa sih penyebab kepunahan macan-macan yang lucu dan unyu tersebut. Setelah melakukan riset sederhana dengan membaca beberapa artikel, ternyata eh ternyata, hilangnya harimau tersebut dikarenakan kerusakan habitat harimau, yaitu hutan oleh manusia lewat ilegal lodging, pembakaran hutan untuk perkebunan dan pemukiman, dll, juga dikarenakan perburuan ilegal atau dalam istilah kerennya poaching yang terus meningkat di seluruh dunia. Harimau-harimau tersebut diburu untuk diambil kulitnya yang dikenal oleh bernilai sangat tinggi dan tulangnya, yang merupakan bahan pembuatan obat tradisional Cina.
Kabarnya, di negara-negara Asia Timur utamanya, kulit harimau atau obat-obatan dari tulang harimau sangat dicari oleh masyarakat kalangan atas. Bahkan di Tibet, kulit harimau merupakan salah satu mas kawin yang banyak dipakai dan berharga luar biasa mahal. Barang-barang tersebut menjadi ukuran nilai sosial di masyarakat. Adanya permintaan tinggi dari pasar menyebabkan perburuan harimau terus terjadi.
Padahal kalau dipikir-pikir buat apa cobaa? Saya sih gahabis pikir sejujurnya. Fashion, prestige, semua hal-hal yang menurut saya sangat dangkal dan ga ada gunanya. Hal-hal sepele yang ga ada nilainya begitu, membuat kita tega membunuh hewan langka dan merusak ekosistem sendiri. Orang-orang yang pikirannya sempit itu.
Hidup berdampingan dengan alam menurut saya adalah natur manusia. Hidup harmonis dengan segala makhluk ciptaan Yang Kuasa. Keegoisan, keserakahan, dan paradigma manusia yang sering merasa dirinya sebagai makhluk Tuhan yang nomor satu dan paling penting, seringkali membuat manusia lupa tugasnya di bumi dan mengganggu makhluk lain.
Sebagai generasi muda, yang tentunya berpendidikan dan bermoral, sudah sepatutnya kita mendukung gerakan penyelamatan alam, termasuk terhadap populasi harimau ini. Bisa apa? Bisa mendonasikan materi kita ke lembaga-lembaga yang memiliki fokus penyelamatan harimau, kalau terjun sendiri nyelamatin macan susye kaan. Terus kalau kita tahu ada kerabat kita atau siapa yang mengkonsumsi barang-barang berasal dari harimau, harus kita tegur dan ingatkan. Dan tentunya, menyebarkan pesan dari kampanye penyelamatan harimau itu sendiri. Supaya semua orang tahu dan perubahan bisa terus digalakkan. Ingat, manusia tidak bisa hidup sendiri. Kita butuh sokongan alam untuk bertahan hidup. Ayoo, sebelum terlambat, save our tigers!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar