Pertanyaan yang paling sering saya ajukan, berulang-ulang adalah, apa sih artinya menghormati orang tua itu? Apakah menghormati orang tua artinya melakukan segala sesuatu yang mereka katakan atau suruh dan mengenyampingkan pilihan-pilihan pribadi kita?
Hem.. berat yaaa
Dan jujur saya sulit mendapat jawabnya. Saya memang punya masalah dengan orang tua saya. Semakin dewasa, saya rasa makin banyak keinginan dan pilihan kita yang berseberangan dengan orang tua. Dan saya bingung menghadapinya. Ini sebuah pergumulan buat saya.
Sampai hari kemarin, saya ikut rapat perencanaan kegiatan nav di rumah salah seorang staf navigator.
Sebelum mengadakan rapat, seperti biasa kami menyediakan waktu di awal untuk sharing dan diskusi. Dalam sharing itu, kami membahas I Petrus 5: 1-14.
Dalam sharing itu, saya mengungkapkan bagaimana kesulitan dan kebingungan saya tentang tunduk pada orang tua (I Petrus 5:5). Saya mengutarakan pertanyaan saya diatas. Lalu teman-teman dan staf membantu saya menemukan jawaban.
Menghormati orang tua itu adalah sebuah perintah Tuhan yang sangat penting. Semua orang yang mengenal dan mengasihi Kristus, harus melakukan perintah ini.
Lalu, bagaimana dengan pilihan kita yang bertentangan dengan orang tua? Kita tidak harus selalu melakukan atau menjalani semua keinginan orang tua kita. Tapi tidak berarti kita memaksakan kehendak dan menyakiti orang tua kita. Kuncinya adalah bagaimana kita mengkomunikasikan pilihan dan keinginan kita tersebut pada orang tua.
Satu hal, yang saya rasa berkesan dari diskusi itu adalah ketika staf navigator mengatakan pada saya, "Allah tidak pernah salah menempatkan orang tua bagi kita. Dia menempatkan orang tua yang paling pas dan tepat untuk pertumbuhan rohani kita yang maksimal. Dan ingat, semua yang orang tua kita buat, tujuannya adalah untuk kebaikan kita. Itu orang tua/"
Jujur, saya dulu sering sekali mengeluh dan sulit sekali menerima keadaan saya. Orang tua saya sangat protektif. Saya tidak boleh pulang malam, tidak boleh main kemana-mana, tidak boleh menginap-menginap, dlsb. Itu tidak menyenangkan. Saya merasa bahwa saya sudah dewasa dan bisa menjaga dan bertanggung jawab atas diri saya sendiri.
Pada akhirnya, saya sering memaksakan kehendak saya.
Hari kemarin, saya belajar, pentingnya kita menghormati orang tua dan bersikap bijak dan dewasa dalam menyampaikan keinginan kita.
Saya percaya, Allah punya rencana atas hidup saya. Dia menempatkan saya di keluarga yang akan membuat saya bertumbuh dengan maksimal. Saya percaya itu. Dan saya akan belajar untuk mensyukurinya.
Terima kasih. Finnaly, I find the answer :)
WOW!keren banget dek! Semoga dek Ribka makin syanag keluarga ya...
BalasHapus