Minggu, 31 Maret 2013

Lembang Gelombang

Saya sudah membaca buku The Screwtape Letters karna C.S Lewis kira-kira empat kali. Dan ada sebuah surat tepatnya surat ke-8 yang berjudul 'lembang gelombang'.

Tau lembang gelombang itu apa? Lembang gelombang itu adalah lembah gelombang hehe. Dalam buku, C.S Lewis menulis bahwa kehidupan manusia itu bisa diibaratkan dengan hukum gelombang. Ada pengulangan puncak dan lembang gelombang.

Yang menarik, C.S Lewis menulis bahwa dalam hidup orang-orang yang sangat Dia kasihi, periode lembang gelombang dalam hidupnya lebih lama, lebih panjang, dan lebih dalam. Hmmmm. Yah singkatnya, periode sulitnya lebih lama lah ya. C.S Lewis menulis bahwa anehnya, dalam upayanya untuk memiliki jiwa kita dan membentuk kita, Dia memang bergantung pada lembang gelombang, bukan puncak gelombang. (Tentu kita ingat kisah Yusuf yaa).

Alasannya? Dia ingin kita menjadi tiruan diriNya. Dia ingin kita memiliki ketaatan, bukan karna dipaksa oleh kuasaNya, tapi sepenuhnya terjadi dalam kehendak bebas kita. C.S Lewis menulis bahwa semakin lama seorang manusia berada dalam lembang gelombang, manusia bisa bertumbuh menjadi makhluk yang sesuai dengan kehendakNya, tanpa paksaan. Tentu tergantung respon kita, bagaimana kita menjalani fase lembang gelombang kita.

Saya rasa, banyak sekali pasti orang-orang yang sedang bergumul dengan lembang gelombang, dengan kesulitan, kesusahan, dan penderitaan. Pasti banyak juga yang bertanya-tanya, mengapa Tuhan? Apa maksudMu Tuhan? Dll.

Saya rasa, wajar jika kita bertanya, karna memang jalan-jalanNya sulit dipahami oleh pikiran kita yang kecil dan bodoh. Tapi apa yang ditulis C.S Lewis tentang bagaimana menghadapi lembang gelombang itu begitu menyentuh saya, dan akan saya tuliskan disini, Ia menginginkan mereka belajar berjalan sehingga harus ditarikNya tanganNya dari mereka dan ketika mereka sungguh-sungguh memiliki kemauan untuk berjalan, Ia merasa dipuaskan bahkan sekalipun mereka merasakan kejatuhan-kejatuhan mereka. 
Lalu C.S Lewis pun menulis lagi, saat seorang manusia tidak lagi memiliki hasrat, tetapi masih berniat melakukan kehendakNya dengan mengamati ke seluruh penjuru dunia di tempat setiap jejakNya mungkin telah lenyap, sambil bertanya-tanya mengapa Ia ditinggalkan, toh manusia masih tetap menaatiNya. 

Saya memang tidak menulis dengan baik, tapi yang ingin saya sampaikan adalah, saya juga sedang mengalami lembang gelombang. Saya tidak suka, kadang marah dan tentu saja seringkali mengeluh dan tidak menerima. Tapi saya belajar bahwa lembang gelombang Dia ijinkan terjadi dalam hidup kita bukan untuk menyakiti atau mengganggu kita, tapi supaya kita boleh menjadi semakin rupa dengan Dia. Semakin taat dan luar biasa. Bagaimana Dia ingin kita belajar 'berjalan' dengan kedua kaki kita sendiri dan bertumbuh dalam Dia.

Luar biasa bukaaaan? Saya ingin menjadi manusia yang ditulis C. S Lewis. Tetap taat meskipun untuk sesaat saya merasa ditinggalkan, meskipun saya sama sekali tidak mengerti mengapanya, tapi saya rindu untuk menjadi pribadi yang tetap percaya dan taat, sampai akhir.. Amiin.

2 komentar:

  1. WOW!bukunya bagus banget ya dek?
    Jadi pengen bacaa :-)
    maju terus Ribka!

    BalasHapus
  2. iya ka memang bagus, coba dibaca ka hehe

    BalasHapus