Minggu, 30 Desember 2012

One more day to 2013

Satu hari menuju duaributigabelas..
Aaaaaa... terus teriak sendiri dalam hati.
Sudah tidak sabar menanti datangnya tahun yang baru.

Tahun 2013 adalah tahun yang besar buatb saya. Tahun kelulusan. Amiin. Tahun cari kerja. Tahun memulai karir. A year to starts something new. 

Harus diawali dengan apa ya? Atau khususnya, harus diakhiri dengan apa dulu nih tahun 2012nya?
Tidak mau mengakhirinya dengan kembang api, hura-hura, nyanyi-nyanyi atau sebagainya. Mau mengakhiri tahun 2012 dengan doa aahh. Dan dengan ucapan syukur. That's an amazing years. You make me grow up in this year, in many ways of course..
Dan ingin mengawali tahun 2013 dengan doa juga. How can I face this big year without You?? 

Banyak mimpi dan harapan di tahun depan. Ingin menabur mimpi dan harapan tersebut dalam doa setiap hari. Dalam pengharapan yang sepenuhnya disandarkan padaNya.. :D

Sabtu, 29 Desember 2012

Antimainstream

Lucu juga yaa Johnny Evans, setelah berhasil mencetak gol untuk Manchester United di laga boxing day imelawan Newcastle United untuk menyamakan kedudukan 1-1, beberapa menit kemudian, malah dia membuat gol bunuh diri ke gawang sendiri.
Terus saya bukannya sedih MU jadi ketinggalan lagi, tapi saya malah ngakak-ngakak. Abis lucu banget deh, abis disorakin jadi pahlawan, ga lama kemudian dia tersungkur karna malah menyundul bola ke gawang sendiri heheh. You have to see his face that time. What a shock face!! Dikira gawang lawan apa ya mas??
Untungnya MU akhirnya menang lagi dengan dramatis. Di penghujung laga MU menang 4-3. Kalau tidak sedih juga sih.

Aaaah, tapi Johnny Evans pemain belakang yang bagus kok. Dasar antimainstream aja dia malam itu, abis nyetakin gol langsung bikin gol bunuh diri. Jarang-jarang ada yang model begini. Hayoo jangan salah nyundul bola lagi :D

My vision, my goal

Belakangan, saya pernah bertanya-tanya, apa ya visi hidup saya? Apa yang ingin saya lakukan dalam hidup?
Saya sampai minta PA khusus dengan kaka PA saya tentang masalah ini.
Dalam PA itu, kaka PA saya menegaskan tentang tujuan hidup dari buku PA yang kami bahas. Tentang bagaimana harusnya tujuan hidup itu adalah Tuhan.

Saya agak keras kepala saat PA hari itu. Saya katakan berulang-ulang pada kaka PA saya *dasar ade PA rese hehe* saya tahu bahwa tujuan hidup itu harus untuk Tuhan, untuk kemuliaan Tuhan, tapi saya katakan bahwa saya masih bingung dengan apa yang ingin saya lakukan dalam hidup. Saya bingung apa spesifiknya yang harus saya kerjakan untuk memuliakan Tuhan.

Hari-hari berlalu sejak PA tersebut.
Pulang dari rumah kaka PA saya, saya merasa belum mendapatkan jawaban. Dan berhari-hari itu saya berdoa agar Tuhan menunjukkan apa yang harus saya lakukan.

Saya rasa, pencarian saya akan tujuan hidup atau visi hidup akan terus berlangsung seumur hidup saya. Saya rasa bahkan pencarian tujuan hidup ini berkaitan dengan proses pembentukan Tuhan terhadap karakter dan hati saya.
Saya rasa, apa yang saya ributkan dan persoalkan beberapa hari pada waktu itu bukanlah apa yang menjadi tujuan hidup saya, bukan visi hidup saya. Saya hanya gelisah terhadap apa yang akan saya kerjakan setelah saya lulus nanti. *galau swasta*

Saya sadar bahwa apa yang disampaikan kaka PA saya benar. Akhirnya saya menyadari, apapun yang akan saya lakukan nanti, jadi apapun saya dalam 7 bulan kedepan, dimanapun saya ditempatkan nanti, hidup saya sepenuhnya adalah untukNya. Dialah tujuannya. Dialah akhir dari segala sesuatu yang saya cari dalam hidup saya.
Saya rasa, sampai akhirnya kita bisa menyadari dan menaklukkan segala cita-cita, harapan, dan keakuan kita di bawah kakiNya, sampai kita bisa mengatakan bahwa Dialah yang menjadi akhir dari tujuan hidup kita di dunia ini, sampai saat itulah baru kita bisa menemukan hidup kita sendiri.
Ya, akhirnya saya menyerah untuk berkutat mencari apa tujuan hidup saya. Sibuk mereka-reka apa yang nanti harus saya lakukan

Dan, dengan sendirinya segala kegelisahan saya hilang. Saya bisa pelan-pelan menemukan apa yang ingin saya lakukan setelah lulus. Saya bisa lebih pasti menentukan akan dimana saya melamar pekerjaan nanti..

Puji Tuhan, karna Dia dapat membuat saya sadar dan mengerti akan kehendakNya terlebih dahulu dalam hidup saya.
Nah, didalam Dia, saya tidak lagi linglung. Sekarang saya tau persis siapa poros dan pusat dalam hidup saya. Saya tau apa yang nanti menjadi goal dalam hidup saya. Poros saya adalah Dia dan goalnya adalah memuliakan Dia dalam apapun yang saya perbuat.
Dan saya pun tahu, bahwa Dia menciptakan saya untuk suatu pekerjaan baik yang telah Dia sediakan. Yaa, suatu pekerjaan yang baik, tujuan yang mulia.
So, I can say today, my vision, my goal is You..

Moveee

Tidak bisa melupakan masa lalu anda?
Itu bisa berarti dua hal..
Pertama, anda adalah orang yang luar biasa setia, berkomitmen, dan punya harapan.
Atau yang kedua, anda adalah orang payah yang tidak bisa menerima kenyataan dan membuka lembaran baru dalam hidup anda.
Atau mungkin anda tidak bisa menyadari bahwa ketika anda mau berhenti menoleh ke belakang dan melihat ke depan, anda bisa  mendapat yang lebih baik atau setidaknya sama baiknya dengan yang ada di masa lalu anda.
Saya rasa, kita harus bisa mengukur diri kita sendiri, apakah masih layak untuk terus menoleh kebelakang??

:D

Rabu, 26 Desember 2012

When you believe

Today, I heard a woman shared her pray to You, Lord.
She has prayed to ask a child for 6 years.
Six years, waaw. That's a long time.
I think she's really amazing, she can still believe in You for that time, but in other hand, I ask to my self and to You, why do You let her wait for such time? Why don't You just give her what she want? Is it something bad? I dont think so..

I dont know, You let Abraham to wait for 30 years. It 5 times. But she is not Abraham, is she?
Maybe.. maybe You want make her like Abraham. Has a faith just like him.  I have no idea, actually.

But, I remember, You said that You make everything good in their time, but human can't understand it *.
Yap..we just have to believe, cause there is a miracle, when you believe.

*Pengkhotbah 3 : 11

Semangat jarkom!!

Menjadi seorang penjarkom sudah saya lakoni sekitar setahun belakangan. Saat menjadi pengurus PMK, sampai sekarang setelah 'pensiun', saya menjadi penjarkom. Haloo tarb, hari ini si A ulang tahun loh, ucapin ya 08*******, atau,  halo tarb, teman kita si A sakit, kita doakan yaa. Hari ini kita makan bareng yuu, tolong konfirm, dan lalalalala. Masih banyak tipe jarkom lain.

Di LP juga saya menjadi penjarkom, di angkatan saya, dan saat saya melayani sebagai pengurus di Navigator. Isi jarkomnya juga kurang lebih sama dengan yang diatas.

Menjadi seorang penjarkom tidak mudah. Bukan soal pulsa. Saya tidak menganggap itu masalah. Puji Tuhan selalu ada rejekinya.
Biasanya yang jadi masalah adalah sikap dan reaksi dari yang dijarkom.
Sebenarnya, setelah lama menjadi penjarkom, saya sadar bahwa tidak dibalasnya sms jarkoman anda adalah hal lumrah. Saya juga sudah membiasakan diri untuk tidak berharap ada yang membalas. Tapi ketika anda sudah menulis, plis konfirm dan masih ga dibalas juga, kadang itu sangat menjengkelkan.

Malah, saya pernah dengar, bahkan sebelum dibaca, sms jarkomannya sudah ditutup duluan. Biasa deh jarkoman, males baca. 

Heem, kadang saya pikir, saya pingin berhenti loh jadi penjarkom. Cape juga terkadang. Kenapa ya, begitu sulit bagi orang lain untuk saling menghargai. Si penjarkom sudah berkorban, baik tenaga maupun pulsa, tapi sekedar mengatakan ya atau tidak saja tidak mau. Alasannya sibuk lah, banyak kerjaan lah.
Ayolah. kita masih mahasiswa loh, belum jadi presiden. Sesibuk apa coba?? Butuh 15 detik saya rasa untuk mengetik kata ya atau tidak. Dan sesibuk apapun kita, saya rasa kita masih punya waktu 15 detik hehe.
Kecuali kalau memang anda tidak punya pulsa, itu sangat dimaklumi.

Tapi, saya pikir, saya belum mau menyerah. Saya hanya punya waktu 6 bulan lagi sebagai mahasiswa ITB. Saya rasa, menjadi penjarkom  akan melatih saya untuk menjadi lebih sabar dan setia dengan pelayanan saya. Meskipun pelayanan ini kecil memang.

Semangat jarkooom!!! Tetap sukacitaa :D

Sabtu, 22 Desember 2012

Koh Ayang

Pulang gereja hari ini makan bersama keluarga di sebuah tempat makan yang menjual ayam tulang lunak yang kremes-kremes. Enak loh ayamnya.

Tapi bukan itu yang mau saya share disini.
Jadi ceritanya, pada saat sedang makan, bapa saya iseng-iseng nanya sama bapa yang memiliki tempat makan ini. "Wah udah mau natalan ya koh? Anak-anaknya pada datang dong?". Sebenarnya saya juga bingung ngapain juga lagi ini bapa saya tanya-tanya tiba-tiba. Namun sang pemilik toko yang mengaku bernama Koh Ayang  menjawab, "Anak-anak saya pada tinggal di Aussie Pak, jadi kayaknya ga kesini. Dulu juga saya diajak pindah ke sana, tapi ga mau nyusahin. ". Kira-kira begitulah awal percakapannya.

Ternyata Koh Ayang adalah pribadi yang suka mengobrol. Akhirnya dia pun panjang lebar menceritakan anak-anaknya, cucunya, dan kehidupan yang menyenangkan di luar negeri. Koh Ayang pun mengakhiri ceritanya yang panjang lebar dengan kalimat ini, "Enak sih di luar negeri Pak, jadi warga negara sana saja sekalian. Semua serba ditanggung negara. Biaya pendidikan, biaya berobat, uang pensiun, semua terjamin. Saya sih lebih senang jadi warga negara sana daripada jadi warga negara sini. Ga enak. Segala susah, banyak korupsi. "

Dalam hati, saya tertawa kecil. Sebegitu tidak sukanya sepertinya Koh Ayang terhadap bangsa ini.
Memang benar sih, di luar negeri semua mungkin dijamin. Memang benar juga negara ini memang kacau dari sisi birokrasi, banyak korupsi, banyak aparatur pemerintahan yang tidak bekerja dengan benar. Tapi apakah tepat jika kita lebih menginginkan kewarganegaraan lain dibanding negara sendiri.

Saya tidak mau mengurusi atau menghakimi pandangan politik dan jiwa kebangsaan Koh Ayang. Itu urusan masing-masing lah ya. Tapi bagi saya, negara ini rumah saya. Meskipun jelek, meskipun banyak kurangnya dan tidak semegah negara lain, rumah sendiri tetap yang paling nyaman. Disini saya dilahirkan, disini juga suatu hari nanti jasad saya akan dimakamkan. Disini saya akan bekerja, mencari makan. Disini Tuhan menempatkan saya untuk menjadi garam dan terangNya. Untuk bangsa inilah Tuhan memberi hati bagi saya untuk berdoa, bagi bangsa saya sendiri.

Yah begitulah kira-kira cerita di minggu siang yang panas ini. Cerita tentang sebuah negara yang warga negaranya tidak suka pada kewarganegaraannya. Apakah ada Koh Ayang-Koh Ayang lainnya??

Never gonna walk alone


Halooo..
Berhari-hari terkena sakit.
Senang akhirnya bisa lebih sehat dan menulis sesuatu lagi.

Sakit..
Pernah dengar, "Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." Yap, segala sesuatu, termasuk dalam sakit.

Hari Sabtu, tiba-tiba badan saya terasa sakit. Saya pikir masuk angin. Saya cukup akrab dengan masuk angin soalnya haha. Saya pun membiarkannya, saya hanya mengkonsumsi obat masuk angin. Ternyata masuk angin kali ini bandel sekali. Senin, Selasa, Rabu, saya masih sakit. Badan saya tidak enak semua. Saya mual terus, perut saya kembung, dan saya jadi mulai sulit makan, dan akhirnya saya terkena diare pula.  Puncaknya hari Rabu malam setelah saya selesai mengikuti ibadah Natal di kampus. Perut saya terasa keras dan saya ingat, malam itu saya menangis menahan sakit. Saya ujian besok paginya. Saya ingin membaca catatan saya lagi sebelum tidur.

Esok harinya puji Tuhan, saya cukup bisa mengerjakan ujian saya. Tapi siangnya sakit saya belum hilang juga. Saya pun memutuskan untuk pergi ke dokter. Ternyata selama ini saya terkena maag. Dan sudah cukup parah sepertinya. Asam lambung sudah masuk ke usus dan asam lambung juga yang membuat saya mual-mual dan tidak bisa makan. Saya menerima lima macam obat sekaligus.

Saat sakit, ada saat-saat saya merasa sedih sekali. Saya tidak mau menyalahkan siapapun. Sakit kan karna salah saya sendiri. Saya yang bodoh tidak bisa menjaga pola makan saya. Saya juga kadang agak stress memikirkan hal-hal sepele. Tapi tetap saja saya sedih, dan akhirnya dalam kebodohan saya, saya pikir Tuhan dimana? Saya betul-betul kesakitan.

Tapi seperti yang sudah saya tulis di atas sebelumnya, dalam segala sesuatu Tuhan mendatangkan kebaikan. Dan yaa. Saya memang sakit. Perut saya seperti melilit dan berat. Tapi disaat-saat itu, Dia tidak pernah membiarkan saya sendiri. Dia menyediakan kekuatan bagi saya untuk bangun pagi, untuk belajar, untuk mengikuti ujian. Saya bisa katakan selesainya ujian saya adalah kasih karuniaNya.
Saya memang sakit, tapi Dia menyediakan segala sesuatu yang saya butuhkan dalam sakit saya. Dia memang tidak menyembuhkan saya secara ajaib dalam satu detik. Tapi Dia menyediakan uang, dokter, obat, bagi saya. Dia menyembuhkan saya juga.
Saya memang sakit, dan saya muak dengan obat yang harus saya makan. Ada obat dalam bentuk cairan yang rasanya betul-betul tidak enak. Tapi setiap kali saya minum, saya beroleh kekuatan agar saya dapat menghabiskannya.

Tiap malam, disaat saya kesulitan tidur karna perut saya, Dia membisikkan kata-kata pengharapan yang membuat saya akhirnya dapat terlelap.
Dan diatas semua itu, dia pun masih menyediakan tawa bagi saya yang sedang sakit dan menyediakan rasa syukur yang masih bisa saya panjatkan dalam doa saya.

Kadang. Dia membiarkan kita berjalan di padang gurun. Bukan untuk menyakiti kita. Tapi agar kita belajar tentang kasihNya dan setiaNya di saat-saat sulit sekalipun. Dia toh menyediakan tiang awan ketika hari terlalu panas dan tiang api ketika malam hari terlalu dingin.
Sakit, susah, kecewa, kehilangan, tidak akan membuat kita terpisah dari kasihNya. Justru dalam kelemahan-kelemahan itulah kasihNya menjadi lebih sempurna. We'll never walk alone.

Sabtu, 15 Desember 2012

Roller coaster atau bianglala?

Super moody daaaay.
Hari ini mood naik turun kayak roller coaster. Sebenarnya lebih tepatnya seperti naik roller coaster tapi yang pas lagi dari naik dan tiba-tiba turun ke bawah. Huuuuft. Begitulah hari ini.
Ditambah angin-angin bandel yang merasuki badan.. 

Lalu muncul pertanyaan, salah ga sih, kalau kita sebagai anak Tuhan yang percaya mood2an gitu. Harusnya dalam Tuhan selalu sukacita dan bahagia kan? 
Harusnya seperti naik bianglala kan, bukan roller coaster?
Memang hidup ini tidak akan selalu seindah naik bianglala di sore hari melihat pemandangan langit sore yang merah. Noooo.. Hidup itu kadang seperti bianglala, kadang seperti roller coaster, kadang seperti naik cangkir besar yang berputar-putar. Tapi apakah mood kita juga harus sesuai dengan wahana yang sedang kita hadapi.

Saya rasa, sekali lagi saya rasa, tidak mungkin mood seorang manusia selalu indah dan menyenangkan. Sekalipun dia dekat dengan Tuhan. Tengok Paulus, tengok Elia, bahkan tengok Tuhan Yesus.
Ketika hidup ini seperti kita sedang menikmati wahana bianglala, tentu tidak sulit untuk selalu memiliki mood yang okee. Tapi saat hidup kita seperti berada di wahana roller coaster, terutama saat yang sedang mendadak turun ke bawah itu, tidak salah kita merasa tidak nyaman, tidak enak. Tuhan Yesus pun pernah merasa sedih, gelisah, takut, bahkan sampai berpeluh darah. Not in a good mood kan? Paulus dan Elia juga. Padahal mereka tokoh-tokoh luarbiasa yang dekat dengan Tuhan secara luar biasa. 

Menurut saya, tidak salah kita merasakan mood yang berbeda-beda dalam hidup kita. Tidak masalah jika terkadang rasanya sukacita itu tidak kita rasakan.
Yang penting, kita bisa bangkit lagi dan tidak tenggelam dalam kesedihan atau mood yang tidak enak.
Kita kan punya Roh Kudus yang luar biasa, yang memberikan penghiburan bagi hati kita.

Mungkin kita bisa jatuh, mungkin sekali kita akan terluka dalam hidup kita. Tapi satu hal, tak masalah bianglala, roller coaster, niagara, or whatever it is, tanganNya tidak akan pernah lalai menjaga dan menemani kita. Dia setia. Mood boleh berubah, hidup bisa jadi susah, tapi kasih dan setiaNya tak akan pernah berubah.


Kamis, 13 Desember 2012

New Look

Tampilan baru. Lebih fresh yaa. Bunga tulip. Uuuuu..
Suka bunga, suka rumput yang hijau. Suka aromanya yang segar. 

Jadi lebih cerah. Biar lebih enak dilihat dan dibaca :D

121212

12-12-12 became a phenomenon in Indonesia. That was I read from Kompas this morning. Heem. There were many people got married in that day. There were many mothers forced their selves to give birth that day.
Yap, that date is special, for them. My friend said that there is no another beautiful date like that..
Maybe, but is that important? I;m not really sure. Honestly, I dont really care about that date. I think everydate, everyday is same. What's the difference? I dont know.. What's special from that? I can;t find it.
But I think it's all about personal taste..

*Learn to write in English sometimes. Want to improve my English. It's haaaaard for me.. -_____-
But I wont give up :D

Iman- pelajaran-tarian- dengan Guru luar biasa

Engkau mengajarkan iman padaku seperti seorang ayah mengajarkan anaknya berjalan.
Atau seperti seorang guru yang mengajarkan seorang anak yang kelewat panik dan ceroboh suatu tarian. 

Engkau tahu bagaimana tersaruk-saruknya aku memahami pelajaran iman dariMu. 
Engkau tahu bagaimana sulitnya melangkah, bagaimana sulitnya menarikan tarian iman.
Engkau pun tahu kadang aku lelah dan mengeluh padaMu. Aku tidak suka menunggu Tuhan, aku tidak suka mengikuti caraMu yang bagiku tidak praktis. 

Engkau tahu bagaimana sulitnya aku belajar setiap hari mengatakan padaMu, aku berserah, aku berserah..berulang-ulang.
Ada saatnya aku merasa iman ini begitu penuh. Dengan penuh percaya aku berkata, Tuhan, aku percaya, pokonya berserah terus padaMu. 
Ada juga saatnya aku merasa perutku bergejolak tidak nyaman, seperti ada awan mendung dikepalaku yang membuatku mempertanyakan diriMu. 

Ada saatnya aku ingin menyerah dan berhenti belajar, tapi saat itu juga Engkau mengingatkan bahwa aku boleh saja jatuh, lelah, tapi aku tidak boleh menyerah dan berhenti belajar. 

Tahukah Engkau, Engkau adalah guru paling luar biasa yang ada.
Paling hebat, paling juara..
Engkau begitu sabar terhadap kami anak-anakMu. Engkau tidak pernah menyerah terhadap kami.
Ya, seperti janjiMu, kami tidak akan pernah terlepas dari tanganMu. 
Engkau tidak menyerah Tuhan padaku, jadi aku juga tidak boleh menyerah pada diriku sendiri.
Kita akan terus berusaha, belajar, sampai langkah-langkah imanku kuat. Sampai aku bisa menarikan tarian iman yang indah dalam hidupku.

Selasa, 11 Desember 2012

Waktu, berusaha memahami

Waktu itu sangat misterius sekaligus terkesan aneh bagi saya. Pagi ini saya terbangun dan menyadari bahwa hari ini hari Rabu. Baru saja tadi pagi saya merasa waktu terasa begitu cepat, tapi saat saya berjalan di koridor Program Studi, saya berusaha untuk mengingat Rabu minggu lalu apa yang saya kerjakan dan teringat saya pergi ke bioskop untuk Life of Pi yang terasa sudah lama. Jadi aneh kan, waktu kadang bisa terasa begitu cepat tapi juga sekaligus terasa lambat. Lambat atau cepatnya tergantung pada kondisi dan sudut pandang kita. Relatif.

Waktu itu misterius. Ya. Bagaimana tidak, kita bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi satu detik setelah ini. Apalagi hari besok atau besok atau besoknya lagi. Semuanya gelap dan tidak dapat dipastikan. Stokastik, begitulah bahasa matematikanya.
Entah apa yang akan terjadi besok ya. Entah bagaimana masa depan kita. Kita tidak tahu.
Tuhan membiarkan semuanya tersembunyi bagi kita. Hanya untuk keadaan tertentu saja Dia memberi tahukan apa yang akan terjadi di depan pada manusia. Saya rasa Tuhan tidak membiarkan kita mengetahui waktu di depan kita agar kita selalu berserah dan bergantung padaNya. Agar kita selalu mempercayakan hidup kita dalam tanganNya.

Waktu..waktu.. aku memikir-mikirkanmu tapi tetap tidak mengenalmu. Mungkin orang yang paling berhikmat sekalipun tidak akan dapat mengerti dan memahamimu. Atau berusaha untuk menaklukkanmu.

Oleh karena itu, Musa memanjatkan doanya di kitab Mazmur, agar Tuhan mengajarnya menghitung hari-hari, agar kita beroleh hati yang bijaksana. Karna bagaimana seorang manusia dapat bijaksana menghadapi hari-hari depan yang terasa gelap, aneh, dan misterius tanpaMu. Ya Tuhan, ajar aku untuk dapat mempergunakan hari-hariku dengan bijaksana di dalam Engkau.

Senin, 10 Desember 2012

Get married?

Ke kampus hari ini cuma niat buat ngasistenin praktikum susulan dan berenang. Jadinya pagi-pagi ke kampus berasa super gabut. Duduk di TU Prodi sampai akhirnya bertemu dua kaka kelas. Dimulailah percakapan yang nantinya akan berlangsung selama dua jam penuh di kursi nyaman Tata Usaha Matematika. Kebetulan saya memang suka mengobrol, jadi asyik rasanya ketemu teman akhirnya dan bisa berbincang-bincang.

Banyak sekali hal yang dibahas. Yaiyalah, dua jam gitu ngobrolnya. Rencana setelah lulus, soal mencari kerja, fenomena bupati Aceng dan Rhoma Irama, sampai kiamat 2012 yang katanya sih tinggal 11 hari lagi.. Heeem

Sewaktu membahas tentang rencana kelulusan, kaka kelas saya menyinggung tentang temannya angkatan 2008 yang kebetulan menjadi kahim Himatika yang akan segera menikah setelah lulus. Sontak saya terkejut. Ya kali, umur masih segini, belum ngapa-ngapain udah mau nikah segala. Itu sih menurut pendapat saya.

Entah ya, apa saya yang aneh atau bagaimana, saya rasa aneh saja memikirkan di usia mahasiswa yang masih muda, ada yang berpikir akan menikah. Ngurus diri sendiri aja belum becus, begitu pikir saya. Tapi tentu kesiapan tiap orang berbeda-beda dan tiap orang bebas menentukan pilihannya masing-masing.

Tapi bagi saya pribadi, menikah itu masih sesuatu yang kedengaran aneh dan jauh. Saya belum kepikiran. Heem, calon saja ga punya sih sejujurnya haha.

Saya rasa wajar sih kalau saya belum punya niat kesitu dan juga belum menemukan teman hidup. Bagaimana tidak, hidup saya mau dibawa kemana saja saya belum tahu. Saya mau jadi apa saja masih jadi beban pikiran. Jujur bahkan saya kadang tidak tahu apa yang benar-benar saya inginkan. Saya rasa saya belum cukup layak untuk mendapat teman hidup karna saya belum tahu apa yang benar-benar saya ingin lakukan di dunia ini. Saya masih mencari-cari diri saya sendiri, dan saya masih memikir-mikirkan jalan hidup yang saya akan lalui.

Tuhan, tolong saya untuk menemukan hidup saya. Tolong saya untuk bisa menemukan arti dan tujuan hidup saya terlebih dahulu yang Engkau telah tetapkan.Saya betul-betul ingin menemukan hidup saya Tuhan. Saya ingin menjadikannya berarti.

Hari ini, saya bertanya kepada teman-teman saya, apa yang akan mereka lakukan setelah lulus. Dan jawaban mereka pun masih membingungkan.
Mungkin memang benar ya, visi dan tujuan hidup itu akan kita temukan lewat suatu proses perjalanan hidup itu sendiri. Entah Tuhan, saya masih bingung. Saya cuma tahu bahwa apapun yang saya lakukan dalam hidup ini haruslah memuliakanMu. Tapi saya masih belum tahu spesifiknya apa.
Kalau begini, memang benar kan saya belum pantas memikirkan pernikahan. Huft, diri sendiri aja masih belum ngerti mau diapaian.. hahahahah

Minggu, 09 Desember 2012

Sedia jaket dan payung

Sabtu, 8 Desember 2012..
Hujan. Tapi bukan hujan biasa. Deras banget parah. Dicampur angin-angin lagi.
Basah kuyup, padahal udah payungan, nebeng payung orang lagi *sedih ga punya payung sendiri*. Abisnya hujannya ditiup angin, dan entah kenapa anginnya menuju ke arah saya mulu.
Huft, baju sebelah kiri basah. Dari lengan sampai ke punggung. Untungnya ada teman baik hati yang mau minjamin jaketnya :).
Harus mulai mempersiapkan diri menghadapi hujan-hujan berikutnya..
Memang benar, harus sedia payung plus jaket juga sebelum hujan :)

Kamis, 06 Desember 2012

Nano-nano

Pernah dengar iklan permen nano-nano? *ups nyebut merek ;p*
Yaah, kira-kira beginilah syair jinglenya, manis, asam, asin, rame rasanya,  nano-nano-nano. Agak lupa jujur, tapi kurang lebih begitulah ya. 

Nah, kenapa jadi ngomongin nano-nano? Karna hidup itu seperti nano-nano menurut saya. Ada manis, ada asam, ada asin, dan kadang juga ada pahit, meskipun di permen nano-nano ga ada rasa pahitnya sih.  Mungkin buat beberapa orang bisa ditambahkan kata getir, walaupun sedih banget ya kalau sampai ada yang berpikir hidup itu getir.

Macam-macam rasa, begitulah hidup. Kadang kita bisa tertawa bahagia, kadang bisa juga terluka.
Tapi bukankah justru perbedaan rasa itulah yang membuat hidup ini menyenangkan dan layak untuk dihargai setiap detiknya. Tangis ada supaya tawa itu terasa lebih istimewa. Luka ada supaya bahagia itu terasa dan nyata. Kehilangan membuat kita lebih menghargai yang kita miliki. 

Pahit, asam, asin, manis, menjadi satu harmoni yang indah. Memberi rasa unik yang luar biasa dalam hidup kita. Pahit membuat kita mengenal manis. Asam ada supaya kita mengenal asin.

Mungkin saat ini, kita sedang mengalami nano-nanonya kehidupan. Ada yang menyenangkan dan juga tidak. Tapi saya percaya bahwa apapun yang kita jalani atau rasakan dalam hidup harus selalu kita syukuri. Harus kita jalani dengan penuh penyerahan pada kehendakNya. Karna segala sesuatu Dia jadikan baik dan indah bagi hidup kita. Pahit, manis, asam, asin, dia jadikan agar kita mengenal harmoni rasa, yang kita sebut enak.

Saya bersukacita atas hidup saya yang tidak selalu manis dan sempurna. Saya bersukacita untuk segala rasa yang Dia ijinkan terjadi dalam hidup saya. Karna rasa-rasa yang Dia beri, ketika saya berani untuk menerima dan mengharmonikannya dalam hidup saya, menjadi sesuatu yang indah. Dan saya bisa menyanyi, rame rasanya. Saya memang suka permen nano-nano kok :D

Selasa, 04 Desember 2012

Tuk tuk..

Tuk.. tuk ngantuk..
Ngantuk sekali. Selimut menggantung di tepi tempat tidur, menggoda. Boneka kesayangan seakan menatap minta segera dipeluk.
Hujan masih turun, rintik-rintik. Saya masih bisa mendengar bunyi tik-tiknya dari jendela.

Ingin sekali rasanya langsung menjatuhkan diri ke tempat tidur saya yang besar, hangat, dan nyaman..

Tapi tidak bisa. Tugas-tugas kuliah saya menumpuk, minta segera diselesaikan. Dua hari lagi adalah deadline dua tugas, mau tidak mau saya harus mengerjakan malam ini.
Huft.. agak sedih sebenarnya. Sudah sangat lelah, tapi masih belum bisa meninggalkan laptop.

Yaa, tidak segala sesuatu yang kita inginkan bisa kita miliki bukan. Ini baru contoh yang sangat sederhana. Kadang, untuk sementara, kita hanya bisa menatap hal yang kita ingini tersebut dengan penuh kerinduan, berharap kita bisa segera memperoleh yang kita inginkan..

Senin, 03 Desember 2012

Mata Bagi Mereka

Menjadi seorang 'reader' di panti wyata guna adalah suatu pengalaman yang sangat mengesankan bagi saya. Pengalaman ini dimulai sekitar satu setengah tahun yang lalu ketika saya melihat pengumuman kecil di Warta Jemaat PMK. Saat itu juga saya langsung tertarik untuk terlibat dalam pelayanan menjadi seorang reader. Apa yang saya kerjakan sebagai seorang reader di panti tuna netra Wyata Guna? Sederhana sebenarnya, saya membacakan buku, mengetik, atau menulis bagi teman-teman di wyata guna yang masih bersekolah atau berkuliah. Mereka tidak dapat melakukannya sendiri, karna keterbatasan fisik mereka.

Apa yang membuat saya merasa sangat senang dan terberkati dapat terlibat dalam pelayanan ini? Pertama, saya tahu, bahwa dalam pelayanan ini, saya dapat mempergunakan apa yang telah Tuhan beri pada saya untuk menolong orang lain yang sangat membutuhkan. Saya teringat ketika pertama kali saya datang dan membacakan sebuah buku untuk seorang gadis manis yang duduk di kelas 1 SMA saat itu. Saya ingat hati saya dipenuhi dengan rasa iba, saya sedih melihat keadaannya, melihat bagaimana susah payahnya dia harus belajar. Saya senang bahwa dengan hal yang sangat sederhana, yakni hanya membacakan buku pelajarannya, saya dapat menolong meringankan bebannya.

Kedua, saya selalu merasa terberkati dalam pelayanan menjadi seorang reader ini. Setiap kali saya menolong mereka, saat itu pula mereka mengajarkan saya akan banyak hal. Mereka mengajar saya untuk bekerja keras dan tidak menyerah terhadap kesulitan hidup dengan semangat dan tekad mereka untuk meraih cita-cita dalam kerbatasan mereka. Mereka juga mengajarkan kepada saya tentang mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki dalam hidup ini. Setiap kali saya datang kesana, saya selalu dibuat kagum dengan tekad dan semangat mereka untuk hidup lebih baik.

Membacakan buku bagi mereka memang hal yang sangat sederhana, tapi dengan memberikan waktu kita satu sampai dua jam, kita telah menolong mereka yang membutuhkan. Kita telah menjadi mata dan tangan bagi mereka. Siapa lagi yang akan Tuhan pakai untuk menjadi perpanjangan tanganNya untuk mengasihi mereka? Ingat bahwa apapun yang kita lakukan untuk sesama kita, bahkan hal yang paling kecil sekalipun, kita sedang melakukannya untuk Tuhan. Mari, kita ingin orang lain mengenal Kristus, dengan cara apa? Dengan memberitakan kasihNya yang nyat bagi mereka. Agar mereka tahu, bahwa melalui kita, Allah tidak pernah melupakan dan membiarkan mereka.

Minggu, 02 Desember 2012

For a reason

Bukan tanpa alasan, segala sesuatu terjadi dalam hidup kita. Itu yang saya yakini. Saya percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan. Segala sesuatu pasti terjadi untuk suatu alasan, meskipun untuk beberapa hal dalam hidup saya, saya belum menemukan alasannya.

Mulai dari hal-hal paling dasar dalam hidup saya, seperti, mengapa saya memiliki orangtua yang banyak membatasi saya. Saya percaya itu terjadi untuk suatu alasan, walaupun saat ini saya tidak mengerti. Mungkin satu saat nanti, saat saya juga menjadi orangtua, saya akan mengerti.

Atau, mengapa saya memiliki badan yang imut-imut mungil hehe. Saya juga tidak tahu. Yang saya tahu, itu terjadi karna satu alasan yang luar biasa dari Tuhan, jadi saya tidak pernah menyesalinya.

Mengapa saya harus bertemu dan mengenal si ini si itu. Mengapa Engkau membiarkan ini itu terjadi. Mengapa tidak Engkau cegah saja jika Engkau tahu *tentu Engkau tahu segala sesuatu* pertemuan itu mungkin akan menyakitkan bagi saya pada akhirnya.

Saya rasa, ada saat kita memang harus menunggu untuk mengetahui jawaban dariMu, tetap percaya bahwa segala sesuatu tidak akan pernah terjadi tanpa alasan dariMu. Percaya bahwa rencanaMu tidak akan pernah gagal. Dan tentu butuh waktu, kesabaran, ketekunan untuk percaya sampai kita menemukan jawaban. Saya yakin, ada saat ketika Yusuf bertanya kepadaMu, mengapa dia harus dibenci saudaranya, dijual, difitnah, dipenjara, dan mengalami hal-hal buruk lainnya. Dan jawaban dariMu datang melalui proses dan waktu yang panjang dan berliku. Tapi Yusuf tetap setia dan percaya. Dia tidak membenci caraMu atau mempertanyakan jalan-jalanMu. Dia percaya dan dia tidak kecewa. Ya, pada akhirnya Yusuf menemukan jawaban dan alasan dari segala sesuatu yang menimpanya. Jawaban dan alasan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Atau Abraham yang harus membawa anaknya Ishak untuk dipersembahkan menjadi korban bakaran bagiMu. Mungkin di sepanjang jalan ketika dia mendaki gunung bersama anaknya, dia juga mempertanyakan maksudMu, alasanMu menyuruhnya melakukan hal yang mengerikan tersebut. Tapi dia terus berjalan, karna Dia percaya. Dia percaya bahwa Allah sanggup membangkitkan anaknya dari kematian sekalipun. Dia percaya bahwa Allahnya setia.

Saya pun percaya, satu saat nanti, saya pun akan menemukan jawaban dan alasan dari segala pertanyaan hidup saya. Asalkan saya tetap setia mengikuti jalanMu dan tidak menjadi kecewa. Asalkan saya tetap percaya bahwa Engkau setia dan seluruh rancanganMu terbaik bagi saya. Dan saya pun percaya jawaban dan alasanMu pasti yang terindah bagi hidup saya :)

Sabtu, 01 Desember 2012

Blackberry

Selasa siang kemarin, saya mengajak ngobrol seorang teman. Dia sedang asyik dengan Blackberrynya. Saya bicara, matanya tidak kunjung menatap saya. Saya bertanya, dia menjawab dengan tatapan lekat pada Blackberrynya.
Serius, kesal banget. Yaa, buat beberapa orang, Blackberry jauh lebih penting daripada teman yang nyata-nyata ada di depan. Huft. Mungkin Blackberry lebih menarik kali ya..Kecewaa, kalah pamor sama benda mati ~

Cukup cukup cukup

Hari ini PA dengan ka Tasha dan Triyanti Sinambela.
Yang didapat?
Sampai kita merasa cukup dengan Tuhan, baru Tuhan berikan apa yang kita minta padaNya.
Apakah aku merasa cukup denganMu saja Tuhan? Apakah aku sudah merasa cukup bahagia, sempurna denganMu saja? Tentu saja Engkau membuat sempurna, hanya saja aku yang bodoh tidak menyadarinya.

Belajar untuk cukup denganMu :D

Kamis, 29 November 2012

Pengelola bukan Perusak

Malam ini melihat tanyangan tentang perburuan gajah di televisi. Parah banget. Sedih sekali saat lihat mayat-mayat gajah bergelimpangan di pinggiran hutan. Itu keji namanya.
Alasannya, gajah-gajah itu merusak perkebunan kelapa sawit. Ya kali ya, namanya gajah, mana tau yang mana kebun yang mana bukan, yang mana benar atau salah. Mereka kan hanya mencari makanan karna habitat mereka sekarang sudah beralih fungsi menjadi perkebunan-perkebunan sawit. Mereka sudah kehilangan tempat tinggal dan tempat mencari makan oleh karena manusia, tapi masih juga mereka dibunuhi dan diambil gadingnya.
Padahal, perkebunan sawit itu juga sebenarnya adalah area hutan lindung. Kelewatan.

Dan apa pembelaan para pelaku? Klasik kan. untuk mencari makan. Ya, itu alasan mereka melakukan perbuatan keji itu. Seakan-akan perut adalah alasan terbaik yang bisa mereka beri untuk membenarkan perbuatan mereka.

Jadi begitulah sifat jeleknya manusia, untuk mencari makan bagi diri sendiri, mereka merampas hak makhluk lain, melakukan kejahatan, dan melanggar hukum. Sedangkan makhluk lain yang tidak dikarunia akal budi, dibunuhi ketika mereka juga mencari makan. Padahal mereka adalah binatang yang tentu saja tidak mengenal hukum dan tidak punya keahlian seperti manusia untuk mencari makan dengan cara lain. Egois.

Tuhan memang memberi kita kuasa atas alam ini, atas ikan-ikan dilaut, burung di udara, dan binatang-binatang lainnya. Tapi bukan hanya kuasa, tapi juga tugas untuk mengelola dan memeliharanya. Seorang manusia yang berakal budi dan berakhlak, tidak akan menyakiti makhluk lain untuk keegoisan dan kerakusan sendiri.  Alam ini untuk diberdayakan dan dikelola, bukan untuk dirusak seenaknya. Itulah amanat dari Sang Pencipta..

Menyerah?

Kapan kita harus menyerah? Pertanyaan itu sedang 'hit banget' dalam pikiran saya.

Untuk apa memperjuangkan yang tidak mau diperjuangkan? Untuk apa mempertahankan sesuatu yang memang tidak mungkin lagi? Atau untuk apa mempertahankan sesuatu yang pasti akan menyakiti.

Yaah, boleh saja kita keras kepala dalam beberapa hal. Tentu kita pun harus terus berusaha untuk mempertahankan sesuatu sampai hal itu tidak layak lagi untuk kita pertahankan. Tapi jika memang sudah tidak layak, lebih baik diakhiri saja bukan. Tidak mudah menyerah itu harus, tapi akan ada saat kita harus bisa berkata pada diri kita sendiri, " Kita harus berhenti dan melanjutkan hidup kita." 
Perlu keberanian dan tekad kuat untuk tidak menyerah dan terus berusaha mempertahankan sesuatu, tapi juga diperlukan keberanian dan hati yang besar untuk mengatakan kita berhenti dan merelakannya.

Senin, 26 November 2012

Cinta pertama, tanpa alasan

Sejak kelas satu SMP, saya jatuh cinta pada sebuah klub. Cinta pertama dan terakhir saya nih buat urusan si kulit bundar. Nama cinta pertama saya ini Manchester United. Ingat banget deh, pertama kali liat adalah saat MU melawan Porstmouth yang mana MU kalah 2-0. Waktu itu masih jamannya Roy Keane, Gary Neville masih mainlah. Uuuuh kangen.

Terus kalau mereka kalah, kenapa saya bisa jatuh cinta ya? Jujur jawabannya gatau. Entah kenapa tiba-tiba saya suka tim ini dan tidak pernah berubah selama kurang lebih sembilan tahun ini. Entah mereka kalah atau mereka menang, entah mereka bermain bagus atau tidak, MU tetap dihati. Tidak mau pindah ke lain hati.

Love at the first sight kali yaa. Aneh ya, pertama kali lihat langsung jatuh cinta dan saya tidak perlu alasan untuk mempertahankan cinta itu. Kalau mereka kalah, saya memang kecewa tapi itu tidak akan membuat saya pindah mendukung tim lain. Saya menyukai tim saya apapun keadaannya. Perasaan saya rasanya tidak berubah, entah ketika saya melihat tim saya mengangkat trofi juara atau harus menunduk malu keluar dari lapangan.

Beruntung sekali ya kalau di kehidupan pribadi kita, kita juga bisa mencintai dan dicintai seseorang seperti itu. Hahahaha. Yaa, tanpa alasan, tidak bisa berubah karna memang tidak didasarkan oleh alasan apapun. Bisa melihat orang yang kita cintai apa adanya. Pandangan kita padanya tidak berubah entah dalam suka atau duka, dalam sedih atau senangnya. Bisa menerima kekurangan tanpa mencela. Tidak berubah dan lekang oleh waktu. Waaaaah. Sayangnya kebanyakan cinta di dunia ini perlu alasan..

Apa yang harus dilakukan untukmu?

Hari ini ketemu lagi dengan teman saya yang papanya baru saja meninggal. Jarang-jarang bisa pulang bareng lagi. Di angkot pun menghabiskan waktu untuk ngobrol-ngobrol.
Teman saya ini menceritakan bahwa dia tidak suka dengan perlakuan dari keluarga besar ayahnya yang menganggap ibunya yang tidak bekerja lagi tidak dapat berbuat apa-apa. Dia mengatakan bahwa dia tidak terima dengan anggapan seperti itu. Bahwa dia akan berusaha untuk berdiri di atas kakinya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Jujur kadang saya sangat kagum dengan sikapnya yang tegar dan mandiri. Teman saya ini tidak mau bergantung pada orang lain. Dan ingin membuktikan bahwa dia bisa.

Tapi, kadang sikapnya ini juga membuat orang sekitarnya merasa serba salah. Dia tidak suka orang lain mengasihani dia, dan kadang dia terkesan menginterpretasikan sikap orang lain sebagai rasa kasihan. Padahal saya rasa tidak semuanya seperti itu. Dia seakan menolak bantuan dan kunjungan dari kami, padahal niat kami bukan untuk mengasihani atau memandang rendah. Kami melakukannya karna mengasihi dia sebagai teman baik kami.

Entah apa yang harus dilakukan, bahkan untuk menyebarkan berita tentang kematian ayahnya pada teman-teman yang lain pun saya harus berpikir berulang-ulang. Dia tidak suka masalahnya diberitahukan pada orang lain.

Heeeei, kami hanya menyayangimu. Sungguh. Menghargai sikap mandirimu harus, tapi terkadang sikapmu yang mandiri dan tidak mau menerima bantuan membuat kami bingung. Apa yang harus kami lakukan untukmu?

Jumat, 23 November 2012

Sudah cukup :D

God is good for me, that's enough..
Benar kan? Apa lagi coba yang kurang? Apa lagi yang harus dikuatirkan?
Dia baik bagiku, sangat baik. Dan itu cukup. Powerful banget.
Seperti yang saya baca di Kitab Roma kemarin, tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasihNya. Baik pemerintahan, kuasa, malaikat, ataupun penderitaan. Tidak akan bisa memisahkan kita dari kasihNya.

Dia baik bagiku, itu bukan sekedar kata. Itu adalah ucapan syukur sekaligus harapan. Ucapan syukur ketika kebaikanNya datang tiap pagi, sekaligus harapan ketika kesusahan dan pencobaan datang. Dan harapan itu tidak akan pernah mengecewakan. Entah apa yang manusia bisa lakukan tanpa fakta sekaligus harapan kita ini.

Dia memang baik bagiku, itu cukup :D

Selasa, 20 November 2012

Pergi

Hari ini ayah dari salah satu sahabat saya dipanggil Tuhan. Entah harus mengatakan apa. Sedih tentunya melihat dia begitu kehilangan. Biasanya teman saya ini tegar sekali. Dia tidak pernah menangis didepan orang lain. Tapi hari ini, saya bisa melihat kesedihan begitu dalam di wajahnya.
Bagaimana tidak, sudah berbulan-bulan ayahnya terbaring sakit. Dan hari ini ayahnya dipanggil oleh Tuhan.
Saya memikirkan keadaannya. Saya berpikir, bagaimana kehidupan keluarganya nanti. Ibunya tidak bekerja dan adiknya masih SMA. Sejak ayahnya sakit dan tidak bisa bekerja mereka sudah mengalami kesulitan keuangan. Heeem. Entah apa yang harus saya katakan.

Hari ini saya harus melihat lagi bagaimana kepergian seseorang untuk selamanya bisa membuat banyak kehidupan berubah. Bagaimana kehilangan orang yang kita cintai mengakibatkan hati kita mengalami hal yang sangat menyakitkan.

Saya juga pernah mengalaminya. Sakit sekali kehilangan orang yang kita cintai. Sakit, karna kita tahu dia sudah pergi, dan kita tidak akan bisa melihatnya lagi. Memang, saya yakin, kita akan bertemu lagi dengan orang yang kita cintai satu hari nanti, pada saat kebangkitan. Tapi tentu saja perasaan dan relasi yang kami miliki di dunia ini tidak lagi berlaku disana. Saya tidak akan pernah melihatnya lagi dengan cara yang sama. Dan dia pun tidak.

Tapi apakah itu berarti? Tidak bukan. Ya, saya tidak akan melihatnya lagi, tapi sebagai gantinya, orang yang saya kasihi tersebut kini berada dalam damai abadi. Dia berada dalam pangkuan Bapa Surgawi yang mengasihinya dengan sempurna. Lalu apa lagi yang harus saya keluhkan. Jika saya sungguh mengasihinya, saya akan merelakannya dan ikut bersukacita karna kebahagiannya yang abadi saat ini.
Mungkin perlu waktu untuk bisa menerima kepergian seseorang yang kita cintai, namun jika kita berpatokan pada pemikiran diatas, pasti kita bisa mengatasinya :)

Senin, 19 November 2012

Something

Sore ini kedinginan karna berenang dalam hujan. Jaket ditutup rapat, topinya dipakai masih terasa dingin.
Akhirnya saya putuskan beli gorengan terlebih dahulu sebelum pulang. Habis berenang laper banget..
Sebenarnya pingin ngemil yang lebih elit sih, tapi apa daya, penyakit tengah bulan..

Didalam angkot, remang-remang, lapar, kedinginan, tiba-tiba melihat seseorang di dalam angkot. Orang asing, tidak saya kenal. Tapi entah kenapa tiba-tiba jadi ingat sesuatu. Aneh deh, kenapa bisa tiba-tiba kepikiran ya? Bukan karna orangnya. Saya kan tidak kenal dia. Tapi orang itu mengingatkan saya akan sesuatu.


Yaaah.
I think I miss something tonight..

Sabtu, 17 November 2012

Free

Want to feel freee..
Kadang sempat terpikir, kenapa ya cewe-cewe pada suka menghabiskan waktu dan uang mereka untuk kelihatan cantik? Habis-habisan buat beli pakaian, ke salon, atau perawatan.
Kalau memang itu semua membuat diri kita lebih bahagia sih gapapa, malah bagus. Tapi kalau itu semua hanya menjadi beban, dalam upaya kelihatan menarik di depan lawan jenis, entah itu memang bagus atau menyedihkan. 

Buat saya sih agak menyedihkan. Saya pikir, akan lebih 'luar biasa' kalau kita membuat orang lain impress bukan lewat apa yang kita pakai diluar tapi lewat apa yang ada dalam diri kita.
Sebenarnya saya juga suka kok beli baju baru, kadang ke salon buat ngurusin rambut. Tapi saya tidak mau melakukan semua itu karna orang lain. Saya melakukannya untuk diri saya sendiri. Tidak ada tuntutan untuk mengimpress siapapun.
Saya ingin bebas. Saya ingin melakukan hal-hal yang saya sukai, bukan yang orang lain sukai. Saya ingin melakukan hal-hal yang membahagiakan hati saya, bukan untuk membuat semua orang terkesan pada saya.
Apa nikmatnya hidup, kalau itu semua hanya untuk memenuhi tuntutan orang lain. Apa asiknya hidup, kalau penuh beban untuk selalu kelihatan cantik dan menarik untuk penilaian orang lain.
I want to feel free. Free to be who I am :)

Dia, senyumku :)

Apa yang bisa membuat saya tersenyum setiap bangun pagi??
Sebagai catatan, tiap pagi saat saya bangun, saya selalu tersenyum, tidak pernah meringis atau cemberut, bahkan saat masuk angin.

Mungkin, pertanyaan yang lebih tepat adalah siapa yang bisa membuat saya tersenyum tiap pagi?
Pacar? Gapunya hehe.
Kecengan? Punya kecengan mana ada bikin senyum, yang ada bikin gelisah wahahahah.

Bukan, bukan..
Yang membuat saya tersenyum tiap bangun pagi adalah Dia.
Dia yang memberi saya harapan setiap saya membuka mata di pagi hari. Seakan saya bisa mendengar bisikannya tiap pagi, masa depanmu nyata dan sungguh ada. Indah pastinya.
Dia yang memberi saya kenikmatan untuk menikmati sinar matahari pagi yang masuk lewat jendela kamar saya. Seakan lewat sinar matahari pagi itu, Dia menyatakan kasih dan kehangatanNya setiap pagi.
Dia yang memberi kekuatan pada tubuh saya yang kecil untuk melewati satu hari lagi yang mungkin saja berat bagi saya. Tapi meskipun berat dan sulit dihadapi, Dia akan selalu memadamkan ketakutan saya dengan berkata bahwa kita akan menjalaninya bersama. BersamaKu, kamu kuat dan aman.

Dialah yang membuat saya tersenyum setiap pagi, bahkan sepanjang hari.
Dia yang membuat saya senang tersenyum dan rindu membagi senyuman itu pada yang lain.

Tuhan, Engkaulah senyumku :)

Buta Arah- Panas- Kalah- HT Navigator :3

Home tournameeent. Huft.
Berawal dari kesasar mencari pintu masuk saraga. Aduuh konyol banget sih. Sudah hampir lulus juga.
Jadi, gerbang ke saraga ternyata digembok setelah lewat jam 10 pagi kalau hari Sabtu. Berhubung saya telat, saya tidak bisa masuk lewat pintu biasa. Menurut bapa-bapa yang menjaga disitu, saya harus muter lewat siliwangi. Percayalah saya buta arah :(.
Akhirnya saya memutuskan naik angkot dan meminta supir angkot menurunkan saya di pintu saraga siliwangi. Dan percaya atau tidak, dia lupa menurunkan saya. Saya akhirnya harus berjalan kaki dan masuk lewat gerbang hitam yang ternyata pintu masuk sabuga. Disitu saya nyasar lagi, masyaoloh. Dan kembali ke gerbang terkunci yang pertama saya datangi.

Disuru lewat kolong, disuru manjat. Heem, anak navigator bukan pemberi solusi yang baik. Berasa kekurung deh heheh. Dan tambahan, saya ditertawakan terus. Akhirnya seorang abang yang baik hati, sebut saja Bang Atur, memanjat pagar dan menemani saya muter lagi, untuk mencari pintu saraga lewat siliwangi.
Waaaw sekali olahraga saya pagi hari ini.

Setelah itu sih overall acaranya seru. Meskipun saya tidak jago olahraga dan punya kecenderungan takut pada bola bulat yang biasa dipakai pada permainan voli. Tapi saya menikmati.

Sebagai penutup, tim saya kalah telak 7-0 dari tujuh macam permainan.

Panas sih, cape juga sih, tapi seru. Bersama-sama bermain ya pasti seru lah.

Kamis, 15 November 2012

Sungguh Ada

Kadang saat kita sedang menanti jawaban dari doa kita, kita sering bertanya-tanya sendiri, "Gimana nih Tuhan??". 
Kadang kita juga merasa takut bercampur gelisah. Gimana ya kalau tidak seperti yang kita harapkan??

Heem. Sulit memang menunggu itu. Sulit memang untuk percaya pada janji-janji Tuhan.
Hari ini saya membaca Roma 4, Abraham dibenarkan karna iman. Abraham tidak ragu sedikitpun akan janji Allah. Dia percaya sepenuhnya bahwa Allah sanggup melaksanakan apa yang sudah Dia janjikan. Kepercayaannya tidak luntur meskipun dia dan Sara istrinya sudah sangat tua.
Walaupun kita tahu memang ada saatnya Abraham pun meragukan janji Allah (ingat kisah Hagar dan Ismail), namun secara keseluruhannya, imannya kepada Allah memang luar biasa.

Yaa, sulit memang untuk menunggu dan percaya pada janji Allah. Tapi ketika tetap percaya, kita tidak akan pernah kecewa. Allah itu setia.

Ya, Dia setia.
Karna masa depan itu sungguh ada dan harapanmu takkan pernah hilang.. Keep waiting and keep believing :D

Senin, 12 November 2012

Malangnya nasib TKI

Sedih banget ya punya gelar Tenaga Kerja Indonesia. Apalagi kalau berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di negara yang katanya serumpun sama negara kita.
Baru-baru ini ada selebaran TKI for Sale. Dijual murah. Macam jaman perbudakan saja.
Dua hari yang lalu pun, ada berita mengejutkan bahwa seorang Tenaga Kerja Indonesia diperkosa oleh tiga polisi Diraja Malaysia. Heeem. Sedih banget yaa.

Malu. Kecewa. Pada pemerintah sendiri. Bingung deh lihat Mr. President yang sepertinya adem ayem saja negaranya dilecehkan seperti itu. Malu dan kecewa pada anggota DPR yang sibuk dengan urusan perutnya sendiri. Baru-baru ini diberitakan mereka sedang ribut renovasi toilet DPR yang anggarannya sebesar satu milyar. Kurang kerjaan dan serakah dasar.

Aneh memang republik ini. Tenang-tenang saja harga dirinya diinjak-injak. Terkesan lambat dan tidak peduli ketika orang-orang yang mereka sebut pahlawan devisa itu diperlakukan tidak seperti manusia di negeri orang.

Mungkin saya terdengar apatis sekali. Tapi memang begitulah kenyataan yang saya tangkap.

Pemerintahan kita saat ini memang sangat lemah. Bisa saya bayangkan apabila kita hidup di eranya Presiden Soekarno. Bagaimana ya kira-kira reaksi beliau melihat negaranya dilecehkan. Ingat Trikora? Ingat Dwikora? Bung Karno tidak pernah membiarkan negaranya dilecehkan sedikitpun oleh bangsa lain.
Beliau sadar betul bahwa kita adalah bangsa yang besar dan memiliki harga diri yang tinggi. Pada akhirnya begitulah juga bangsa lain akan memandang bangsa kita.
Sebaliknya, ketika diri kita sendiri sudah memandang rendah bangsa sendiri, manut-manut saja, diam ketika dilecehkan. Akhirnya ya begitu juga bangsa lain memperlakukan kita.

Lagipula aneh sekali kalau saya pikir-pikir. Negara yang 'amat kaya' ini tidak bisa menyediakan lahan pekerjaan yang layak bagi warga negaranya. Sampai-sampai warga negaranya untuk menjadi pembantu rumah tangga pun harus jauh-jauh ke negeri orang.
Menyedihkan.

Happy Monday

Today is another swimming day.
Today is another happy daaay
So monday will be one of my favourite day :)

Selasa, 06 November 2012

Memberi dalam Kekurangan

Sedang nonton Hitam Putih. 
Yang diundang adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai pemulung tapi mampu berkurban kambing.
Ternyata mereka sudah lama sekali menabung untuk dapat berkurban. Lalu sewaktu ditanya mengapa dia berkurban padahal mereka sendiri masih kesulitan, ibunya menjawab, "Saya masih diberi makan, masih diberi cukup kenapa tidak mau memberi kepada Gusti Allah. Ga perlu banyak-banyak mengumpulkan harta benda. Alhamdulillah kalau masih bisa memberi amal. "
Waw yaa.
Orang-orang seperti inilah yang membuat kita malu, Mereka mau memberi dalam kekurangan mereka. Kekurangan dan kesulitan tidak bisa menghambat niat mereka untuk mengucap syukur. Jadi ingat kisah janda miskin yang memberi persembahan di Bait Allah. Dia dipuji Yesus karna janda ini memberi dalam kekurangannya. Bahkan seluruh penghasilannya pada hari itu.
Tentu bukan nominal yang Tuhan liat, tapi niat dan ketulusan hati kita masing-masing :)

Senin, 05 November 2012

Just call me

Heii, ada apa sih dengan kamu?
Apa kamu mulai kehilangan fokus? Atau mulai lelah? Atau ada masalah?

Pertanyaan itu muncul ketika kemarin sore ikut PD navigator. Entah ini memang benar atau dugaan saja. Kata mereka kamu mulai jarang kelihatan dan pekerjaan kamu seperti belum sepenuhnya terkerjakan.

Sebenarnya aku tidak percaya. Setahuku kamu orang yang bertanggung jawab. Aku kan bukannya baru mengenal kamu. Kita sudah bekerja bersama-sama dua tahun belakangan ini. Jadi aneh rasanya mendengar pernyataan-pernyataan seperti itu.
Tapi belakangan memang iya sih kamu agak jarang kelihatan. Entah karena apa. Aku ga punya bakat kepo sih. Jadi ga berani nanya-nanya juga. Cuma  berani tanya kamu sakit apa ga. Dan ketika kamu bilang ga sakit dan ada urusan lain, yasudah. 

Yaah, intinya aku tidak tahu apa masalah kamu. Mungkin kamu banyak pekerjaan ya. atau kamu penat?
Apapun itu, aku bantu dalam doa ya. Dan masa kamu lupa sih. *Iya sih kamu lupa kayaknya*. Atau kamu tidak menganggap perkataanku serius. Kamu tidak pernah sendiri. Sepertinya sudah beberapa kali aku sampaikan. Kalau ada apa-apa kamu bisa kasitau aku. Aku pasti bantu. Masih ingat lagu You've got the friend?? Just like that.. You just have to call me..

Learn to swim

Kemarin sore hari pertama belajar berenang. Begini nih akibat dari rencana mau liburan ke Phuket setelah lulus nanti.
Berbekal baju renang baru dan semangat tinggi, saya menghabiskan satu setengah jam belajar. Heem, ternyata tidak gampang ya.
Baru pertama kali belajar, masa maunya langsung bisa? Dulu saja saya belajar naik sepeda perlu waktu 4 hari. Padahal itu di darat hehe.

Yaah, setidaknya sekarang saya sudah terbiasa di dalam air. Awalnya takut banget didalam kolam sedalam 2 meter. Tapi setelah beberapa lama, akhirnya bisa terbiasa juga dengan air.
Beberapa kali sedikit menelan air berkaporit T.T sewaktu latihan napas. Huaaaa. jijik sebenarnya. 

Pokoknya bertekad harus bisa berenang. Tidak peduli berapa pun banyaknya waktu yang diperlukan, harus bisa.
Asiiik pasti kalau sudah bisa. Sudah banyak rencana nih. Mau snorkeling lah, mau diving segala lah. Phuket.. I'm coming to you :D

Sabtu, 03 November 2012

Selalu selesaai

TA-praktikum-TA-nugas-TA-ujian-TA..
Dua bulan ini beginilah rutinitas hidup. Ada waktunya mengeluh karna begitu banyak yang harus dikerjakan dan karna kecapean.
Ada waktunya sedih dan takut kalau semuanya tidak terselesaikan.
Tapi setiap malam ketika berbincang denganNya, semua perasaan negatif diatas hilang. Semuanya digantikan dengan rasa syukur. Syukur untuk penyertaanNya, untuk kekuatan, dan kesehatan yang Dia limpahkan. Seberat dan semepet apapun, semuanya selalu sanggup diselesaikan dengan baik.

Huaaa. Apa yang bisa aku lakukan tanpaMu sih? :)

Berdua

Okeee. Sore2 gini, mendung, dengerin lagunya Calvin Jeremy, Berdua. 
Menjalin cerita bersama katanya hehehe

Kamis, 01 November 2012

Kehendakku yang Bebas

Kehendak manusia menjadi benar-benar kreatif dan benar-benar menjadi milik pribadi kita ketika kehendak itu sepenuhnya menjadi milik Allah, dan inilah salah satu pengertian dari ungkapan orang yang kehilangan nyawanya akan memperolehnya. 

C.S Lewis- The Problem of Pain

Waaaw, kedengaran kontradiktif, tapi memang itulah faktanya.
Kehendak kita tidak akan pernah benar-benar menjadi milik kita ketika kita terus menggenggamnya sendiri. Justru ketika kita 'berikan' seluruh kuasa atas kehendak pribadi kita padaNya, saat itulah kita benar-benar memilikinya. Kita bebas dan merdeka justru ketika kita mau hidup dikuasai Allah. Kita memperoleh hidup ketika kita mau menyerahkan hidup kita kedalam tanganNya.

Kontradiktif bagi pola pikir manusia? Ya. 
Tapi begitulah caraNya. Ajaib dan melampaui seluruh pengertian manusiawi kita.. Heeem.

Rabu, 31 Oktober 2012

37:5

Hari ini baca Mazmur 37:5. Ayatnya mengena banget. Serahkan hidup pada Tuhan, percayakan padaNya dan Ia akan bertindak.
Tuhaan, aku punya banyak mimpi, kerinduan, dan keinginan. Banyak juga sih keluhan.
Selama ini aku banyak mengandalkan diri sendiri. Selama ini juga aku berlarut-larut tinggal dalam kebimbangan dan ketakutan.

Tapi sekarang, semuanya aku serahkan Tuhan. Percaya dan bergantung sepenuhnya kepadaMu.
Engkau setia Tuhan. Kupegang janjiMu yang menghidupkanku.
Damai rasanya Tuhan :)

Falling for you

Falling for you. Colbie Caillat~
uuuu, ternyata lagu-lagunya Colbie easy listening banget deeh. :))

Senin, 29 Oktober 2012

Feel So Close

Pernah dengar Feel So Close-nya Calvin Harris?
Enaaak kan?

Yaap. just like what I feel today. I feel so close to You. That's makes me feel so comfort and happy :)))

Minggu, 28 Oktober 2012

My TA today

Menghabiskan hari Sabtu dan Minggu bergelut dengan TA.
Do my best.
For you mom..

Melihat dan Mengasihi

KasihNya dan KemahatahuanNya adalah satu kesatuan dan keduanya menjadi satu dengan diriNya.
Kita bisa mengatakan kalau Dia melihat karena Dia mengasihi, dan mengasihi walaupun Dia melihat.

C.S Lewis, A Grief Observed

Heem, yah Dia memang mengasihi kita karna melihat kita dan meskipun sudah melihat diri kita yang luar biasa payah dan menyebalkan, Dia tetap mengasihi kita.
How could You do that??

Sabtu, 27 Oktober 2012

Realize

Take time to realize

Colbie Caillat~

Lemahku KuatMu

Senin sore, selesai membantu membacakan pelajaran-pelajaran seorang teman di panti tuna netra, saya pulang ke rumah dengan tenggorokan yang sakit. Dua jam nonstop merekam pelajarannya. Hemmm.. habis suara saya pikir.

Selasa pagi, saya terbangun dengan tenggorokan masih sakit dan badan juga terasa pegal-pegal. Heem.. ditambah masuk angin saya pikir. Saya pun memaksakan diri tetap menjadi asisten agama hari itu. Di kelas agama mulailah badan saya terasa panas dan saya tertidur saat dosen sedang memberikan kuliah. Ckckckc. Apa boleh buat.

Hari itu saya hampir menangis. Dua hari lagi saya ujian. Dua lagi. Dua-duanya sulit pula. 
Saya tidak boleh sakit. Begitu terus saya mensugesti pikiran saya. 

Saya ingat sepanjang hari yang suram itu saya memaksakan diri saya untuk terus belajar. Pikiran saya harus terus bekerja, tapi badan saya berteriak minta tidur.

Saya menyerah pukul 11 malam. Saya berdoa padaNya. Saya katakan, Tuhan, Engkau Maha Tahu. Ujian ini sangat penting. Tolong beri saya kekuatan dan kesembuhan. 

Keesokan paginya saya bangun, sebenarnya badan saya pun belum sembuh. Entah mengapa angin dibadan saya tidak mau keluar. Hiks. Saya terus merasa mual dan ingin muntah. Tapi saya ada kuliah jam 7 pagi. Lagi-lagi saya memaksakan badan saya untuk pergi.
Dan sepanjang hari itu saya memaksakan diri belajar lagi sampai jam 10 malam.

Heem. entah apa yang harus saya ucap. Bagi saya dua hari itu adalah hari yang berat. Saya sakit, tapi tidak boleh sakit. Saya tidak boleh beristirahat. Sedih sih sebenarnya. Kenapa ya tidak Tuhan sembuhkan saya?

Tapi saya sangat bersyukur untuk dua hal. pertama, saya diberi kekuatan yang saya pun tidak sangka-sangka. Saya bisa kuat belajar selama dua hari tersebut. Saya bahkan masih bisa tertawa. Saya bisa diberi kekuatan untuk menanggung sakit saya. 
Kedua, saya bersyukur karna bisa mengerjakan ujian tersebut dengan baik hari Kamisnya.

Ya, Dia memang tidak menyembuhkan saya selama dua hari itu, tapi gantinya Dia memberi saya kekuatan. Dia mengajar saya untuk bergantung padaNya dalam kesulitan saya.
Semuanya hanya karna kasih karuniaNya. Terima kasih Tuhan. dalam kelemahanku, KuasaMu sempurna. :)

Kamis, 18 Oktober 2012

Bahagia itu

Bahagia itu..
Bisa minum teh botol dingin di hari yang panas dan gerah ini.
Bisa menghabiskan waktu dengan teman-teman sesama wanita mengobrol tentang :
Seorang 'gentlemen' yang dirasa makin sulit ditemukan, tentang perilaku hewan, sampai bibit, bebet, bobot.

Bahagia itu..
Bisa merendam kaki-kaki kita yang lelah berjalan di air.
Bisa menikmati masker rambut.
Belajar sambil mendengarkan musik.

Bahagia itu..
Bisa melihat orang-orang yang kita kasihi tertawa.
Bisa membagi tawaku dan tawamu.

Bahagia itu..
Bisa bertemu denganmu lagi temanku
Bisa mengobrol ketika ada kesempatan diantar pulang ke rumah
Bisa tertawa mendengar komentar-komentarmu yang suka nyeleneh.

Bahagia itu..
Bisa mendengar ceritamu temanku
Atau mendengar harapan dan cita-citamu yang setinggi angkasa

Bahagia itu..
Bisa menghabiskan makan siang disuatu selasa misalnya, denganmu

Bahagia itu..
Bisa melihatmu lagi juga sudah bahagia..


Tulus atau tidak ya?

Bagaimana ya kita bisa menilai kita tulus atau tidak dalam berbuat kebaikan?
Lakukanlah ketika tidak ada kesempatan bagi orang lain untuk melihat. Lakukanlah ketika tidak ada yang bisa menilai pekerjaan kita. Lakukanlah ketika tidak ada yang akan mengatakan kita baik. Apa kita masih mengerjakannya dengan penuh sukacita? Kalau belum, berarti ada masalah :)

Rabu, 17 Oktober 2012

Minggu, 14 Oktober 2012

Cerita Sabtu Malam, 131012

Kemarin malam aku menjenguk seorang teman yang ibunya sakit dengan beberapa teman. Karna berangkat dari sore hari dan macet di jalan, akhirnya kami baru pulang dari rumah sakit pukul 6 sore. Dalam hati aku merasa bingung. Bagaimana ini sudah jam 6 sore. Dari Imanuel ke rumah berapa lama ya? Masa harus pulang malam lagi. Kemarin bru pulang malam. Hari ini pasti kena marah. 

Tapi tentu saja pikiran tadi hanya ada dalam kepalaku. Aku tidak mengeluh atau memberitahu pada siapapun. Aku tidak suka merepotkan orang lain. Begitu pikirku.

Ketika masih di rumah sakit, teman yang kami jenguk ini melempar ide kepada yang lain untuk mengantarku pulang. Disitu mulai teman-temanku "yang kurasakan begitu" mengoper-oper tugas mengantarku. Entah aku terlalu melankolis atau terlalu perasa, aku merasa agak sedih. Seharusnya mereka tidak begitu. Aku tidak minta diantar. Aku tidak manja. Aku memang akan merasa sangat terbantu bila ada yang mau mengantar, tapi aku tidak suka meminta atau menyusahkan orang lain.

Akhirnya kami sampai kampus. Setelah temanku memarkir mobilnya. Aku langsung turun dan mengucap selamat tinggal. Aku pulang sendiri saja. Begitu pikirku. Dari belakang, aku mendengar sayup namaku dipanggil, tapi aku mengacuhkannya. Aku merasa harga diriku agak tersakiti ketika aku merasa mereka mengoper-operku. Aku pun berjalan bersama seorang temanku yang lain menuju kampus. Salah seorang temanku, sebut saja T, menyusul kami dari belakang dan bertanya kenapa. Aku jelaskan dan dia bilang mereka hanya bercanda. Aku tidak tahu.

Aku bukan pemarah. Entah, mungkin aku hanya kelewatan soal menilai ketulusan. Aku tidak mau diantar kalau aku merasa yang mengantar terbebani atau melakukannya hanya karna tidak enak hati. Mungkin pikirankulah yang jahat dan menyebalkan. Tentu saja mengantar orang yang rumahnya jauh itu menyebalkan dan merepotkan. Memang aku siapa hingga mereka harus mengantarku dengan sukacita. Rumahku jauh sekali. That's a fact.

Lalu tiba-tiba dia menelponku. Dia bertanya aku dimana. Tadi sebenarnya gw mau nganterin lo pulang, Rib. Jawabku, Bukannya kamu bilang mau ada ujian? Gapapalah rib orang ujiannya selasa. Tadi tuh cuman becanda riib. Begitu.

Aku agak bingung. Egoku mengatakan sudah pulang sendiri saja. Aku mandiri dan bisa pulang sendiri. Satu sisi, dia adalah teman baikku. Kalau aku mengikuti egoku, mungkin aku akan menyakitinya.

Mungkin dia juga lelah. Aku tahu dia mengantuk. Dia pun ada ujian. Tapi dia mau berkorban untuk mengantarku pulang kerumah. *yang selalu dia katakan bandung coret 15kali haha*. Entah karna dia merasa tidak enak, atau kasihan, tapi dia tetap melakukannya.

Lalu apa yang kumaksud dengan ketulusan? Mungkin bagi dia juga merasa berat. Tapi dia tetap melakukannya. Bukankah yang penting adalah apa yang akhirnya dia pilih.

Aku tidak akan pernah tahu apa yang dia benar-benar pikirkan. Aku tidak bisa menebak isi hati seseorang. Tapi yang aku tahu, dia mau merendahkan dirinya menelponku yang sudah pergi jauh dan mengacuhkannya. Dan mengatakan, gw udah biasa kok nganter-nganter orang rib. Santai aja. Itu berarti banyak.

*Untuk temanku :heii, maaaf belakangan aku jadi teman yang sering pundungan. Aku terlalu melankolis rupanya.
Senang sekali bisa mengenalmu dan belajar banyak darimu. Kamu baik tau:)


Kehabisan duit

Baru tengah bulan dan sudah kehabisan uang. Kok bisa yaa? Uangnya berasa menguap.

Heem, harus belajar buat mengelola keuangan dengan lebih baik lagi :)

Jumat, 12 Oktober 2012

cinTA

cinTA..cinTA..cinTA
Baru satu bulan dua minggu aku mengenalmu cinTA. Satu bulan dua minggu itu juga aku mulai kelihatan lusuh, ngantuk, dan mendekati level stress.
Ketemu teman di jalan, beberapa kali mereka mengatakan bahwa aku jadi kelihatan ngantuk dan seperti nyaris tertidur saat berjalan. Hiks.

cinTA..cinTA, bagaimana aku harus mengahadapimu??

Dulu aku sering aneh melihat orang-orang yang kelihatan sok sibuk ketika mengenal dirimu. Sekarang, aku terjebak menjadi sama seperti mereka.

Harusnya aku bisa lebih mengendalikan diri. Harus bisa mengatur waktu. Harus bisa menikmati. Bukankah cinta ada supaya kita merasa lebih bahagia?

Senin, 08 Oktober 2012

Semakin mengenalMu, semakin aku sadari siapa aku. Semakin lama aku mengenalMu, semakin sadar bahwa aku sangat buruk. Bahwa banyak karakterku yang pasti mengerikan bagiMu. Aku menyedihkan. Segala kesalehanku hanyalah ilusi semata. Segala hal yang kusebut kemurahan hatiku tidak ada artinya.

Semakin aku mengenalMu, aku semakin ngeri dengan diriku di masa lampau. Bagaimana rupa dan karakterku sebelum aku mengenalMu, kalau saat aku sudah mengenalMu pun aku masih merasa adalah pribadi yang kotor dan jahat.

Namun, justru karna semua hal itulah, dengan semakin mengenalMu, aku sadar betapa besarnya kasihMu. Semakin sadar aku tidak layak dan jahat, semakin aku sadar pula bahwa kasihMu sangat lebar, dalam, dan tak terpikirkan.

Itulah kebenaran yang kumiliki, bahwa aku adalah orang berdosa yang kotor dan tidak layak, yang menerima rahmat pengampunan dan penerimaanMu yang tidak terkira.

Kasih-dengan 'K'

The Problem of Pain-page 34

Kasih bisa bersabar, dan Kasih bisa mengampuni...tetapi Kasih tidak akan bisa diperdamaikan dengan sesuatu yang tidak dapat dikasihi.. Karena itu Ia tidak akan pernah bisa diperdamaikan dengan dosa anda; tetapi Ia bisa diperdamaikan dengan pribadi Anda, karna pribadi itu bisa dipulihkan.

:)

Kamis, 04 Oktober 2012

The Problem of Pain, A Grief Observed

Mumpung masih awal bulan dan uang masih cukup, aku memutuskan untuk jalan-jalan ke toko buku. Pikir-pikir daripada menghabiskan uang untuk cemilan-cemilan macam eskrim yang pada akhirnya tentu akan saya buang di toilet, saya memutuskan untuk membeli buku. Buku kan ga akan dibuang di toilet. Begitu pikir saya. Minimal di tempat sampah kalau isinya memang jelek heheheh. Ga juga sih.

Dari dulu sebenarnya saya sudah hobi membaca buku. Karna saya sering mengalami susah tidur saat kecil, *yang anehnya susah tidur ini langsung hilang ketika kuliah di ITB*, saya sering membaca buku sebelum tidur. Jadi memang dari awal saya sudah buku, meski tidak punya banyak koleksi buku. Saya lebih suka minjam sih. Jadi hemat gitu heheh.

Tapi kali ini saya memutuskan untuk membeli buku. Sudah lama saya ingin sekali membeli buku-buku C.S Lewis. Saya sudah tahu sejak lama beliau adalah penulis dan pemikir yang luar biasa. Saya suka film-film Narnia karnyanya. Dan saya sudah sering mendengar judul-judul bukunya yang terkenal, salah satunya Mere Christianity. Jadi saya memutuskan untuk membeli buku C.S Lewis.

Namun yang saya beli bukan Mere Christianity yang terkenal itu. Say memutuskan untuk membeli The Problem of Pain dan Grief Observed. Dua-duanya karya C.S Lewis.
Dari judulnya sih berasa galau hehe. Memang saya sedang galau sih. Kehilangan dan kehilangan. Dan ketika saya membaca sinopsis bukunya yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang mengapa Allah yang maha Kuasa dan Maha Kasih mengijinkan penderitaan, saya jadi tertarik membaca buku ini.

Hem.. saat ini saya sedang dalam proses membaca kedua buku ini. Dan memang ada beberapa pandangan saya yang berubah. Saya posting lah nanti isinya yang penting heheh. Memang berat sih isi buku ini. Terutama The Problem of Pain. Harus berpikir keras ketika membaca. Tapi layaklah. Saya jadi banyak belajar.. :)

Blogku

Sudah beberapa hari kebelakang tidak menulis apa-apa disini. Hem.. sibuk wiken navigator, sibuk belajar.
Belakangan memang sedang ada begitu banyak tugas. Begitu banyak pekerjaan. Heeem

Sempat terlintas di pikiran, blog ini dilanjutkan ga ya?
Sebenarnya apa sih fungsi blog ini bagi saya,
Yaa, kalau dipikir-pikir, blog ini jadi tempat menuangkan pikiran-pikiran saya dalam tulisan. Tempat mengungkapkan hal-hal yang sulit dikatakan. Makanya kadang isinya bersifat pribadi.

Ga masalah sih blogku, kalau kamu tidak ada yang membaca selain diri saya sendiri.
Kamu berguna dan bermanfaat bagi diriku. Oleh karena itu mulai hari ini saya aktif menulis lagi. Menulis di blog kesayanganku. Satu-satunya. Hahahaha

Ayam KolGo

Ayam kol goreng di Gerbang Belakang ITB memang top margotop.
Memang hanya dirimu yang bisa membuatku menghabiskan satu porsi nasi. Tempat lain tidak bisa.
Meskipun aku tahu ada kemungkinan makanan yang kumakan mengadung zat karsinoge*** hahaha, tapi kamu akan selalu jadi tempat makanku minimal sebulan sekali.
Memang waow sekali. Mengapa yang jelas-jelas kita tahu kurang sehat kita makan terus. Mengapa yang tidak sehat beginilah yang enak haha.




Tidak cukup mengenalMu

Kupikir, aku sudah cukup mengenalMu Tuhan..
Dari kecil aku sudah belajar tentangMu

Tapi ternyata aku salah Tuhan. Aku terlalu sombong ketika mengatakan bahwa aku mengenalMu.
Ternyata pemahamanku tentangku tidak cukup. Aku tidak dapat memahamiMu, menyelami pikiranMu, mengerti kasihMu atau kebijakanMu. Aku tidak tahu apa-apa tentangMu Tuhan.

Aku sering sekali tidak dapat memahami jalan-jalan yang Kau buat dalam hidupku. Dan akupun sering tidak memahami kasihMu dalam hidupku.

Tapi bukankah memang begitu Tuhan? Aku manusia yang kecil yang tidak akan pernah dapat menyelami pikiranMu. Memang manusia mana yang bisa?

Tidak Tuhan. Tidak akan ada. Karna kasihMu begitu lebar, panjang, tinggi, dalam, dan melampaui segala pengetahuan. Karna pengetahuanMu dan pemikiranMu begitu dahsyat, begitu ajaib, dan tak terpikirkan.

Ya Tuhan, semuanya memang hanya karna kasih karuniaMu saja. Karna kasih karuniaMu kami boleh dituntun setiap hari untuk belajar mengenalMu, meskipun hanya sedikit yang kami tangkap. Hanya karna kasih karuniaMu kami dilayakkan untuk itu. Untuk merasakan kasihMu, belajar dari kata-kataMu, dan dirubah untuk menjadi serupa denganMu.

Ya Tuhan, semua hanya karna kasih karuniaMu.

Minggu, 23 September 2012

Bebanmu

Mendengar beban-bebanmu.
Mendengar kerinduanmu.
Bagaimana kamu mendoakan pelayanan ini.
Bagaimana visimu untuk pelayanan ini.

Hem.. kamu tidak pernah sendiri. Saya janji.
Bebanmu bebanku juga :)

Kenapa navigator?

Kemarin ini terlintas dalam pikiran saya. Mengapa Engkau menempatkan saya di Navigator Tuhan? Apa rencanamu?

Saya tidak percaya bahwa ini adalah sebuah kebetulan. Hidup saya bukan kebetulan. Semua yang terjadi ada dalam rencanaNya.
Oleh karena itu saya bertanya mengapa Tuhan? Apa yang Engkau kehendaki untuk saya lakukan di Navigator.

Saya tidak mau sekedar berhura-hura.Saya tidak cuma ingin mencari teman. Saya juga tau ada yang tidak beres di LP saya. Saya tahu bahwa bukan keadaan seperti ini yang Tuhan inginkan. Bukan. Bukan ketika ada anak-anak rohani yang terlantar pemuridannya. Bukan ketika kaka-kaka PA tidak bertanggung jawab. Bukan ketika kami terbiasa dengan keadaan yang santai dan seadanya.

Visi navigator sendiri luar biasa. To know Christ and to make Him known.  Mengenal Kristus, menjadi serupa dengan Dia, dan membuat orang lain juga mengenal Kristus. Lewat apa? Lewat hubungan diantara kami. Lewat hubungan yang penuh kasih, saling mendukung, saling menopang untuk sama-sama belajar mengenal Kristus.

Tapi entah mengapa kami jadi seperti tertidur.

Lalu saya berpikir, untuk inilah Engkau ingin saya berada di Navigator. Supaya saya bisa menjadi bagian dari pekerjaanMu di Navigator. Supaya saya bisa ikut membangun reruntuhan ini. Supaya saya juga bisa berlutut dan memperjuangkan jiwa-jiwa yang dilayani di LP saya. Bukan untuk LP saya, tapi untuk orang-orang yang dilayani di sana, untuk kemuliaan Tuhan.

Tidak pernah ada yang namanya kebetulan. Bukan kebetulan saya tidak masuk LP yang segala sesuatunya sudah settle.  Saya tidak ditempatkan untuk menikmati segala sesuatu yang sudah nyaman dan teratur. Saya ditempatkan untuk membaharui. Waaah. Luar biasa memang Tuhan saya. :)

Kamis, 20 September 2012

Kerja keras

Kerja keras, bersusah-susah dulu untuk sesuatu yang lebih baik di masa depan. Itu kata-kata salah seorang dosen saya pagi ini. Tiba-tiba saja dia menceritakan masa kuliahnya yang susah. Lahir di keluarga kurang mampu, dia harus menghidupi dirinya sendiri sewaktu kuliah. Mulai dari menitipkan kue di toko sampai memberi les privat setelah pulang kuliah. Semua dijalani, sampai biaya kuliah kakak dan adiknya pun dia ikut membantu menanggung.
Siang sibuk mengerjakan pr, malam bekerja.

Saya agak terharu mendengar ceritanya. Bagaimana kerja kerasnya selama kuliah membuahkan hasil. Saat ini selain menjadi dosen, beliau pun memiliki perusahaan dan bisnis sendiri.

Jelas hidup saya tidak sulit seperti dosen saya. Saya memiliki orangtua yang bisa membiayai kuliah dan makan saya. Tapi itu bukan alasan saya tidak bekerja keras juga. Saya juga ingin punya masa depan yang lebih baik. Inilah saatnya saya bkerja keras dalam belajar. Inilah saatnya saya untuk mengupayakan dan mempush diri saya untuk meraih yang terbaik.

Jadii, ga boleh ngeluh dan ngomel lagi kalau banyak pr dan tugas hehe.

Bau Seledri

Jadi bau seledri rambut sayaa,,
Sudah keramas dua kali masih tercium baunya.
Semoga ini layak

Senin, 17 September 2012

Kemarahanku hari ini

Hari ini aku marah.
Aku menunggu. Katanya harus tepat waktu. Tapi  dia sndiri yang datang terlambat.
Setidaknya dia bisa mengirim pesan singkat :
Aku terlambat.
Tapi tidak dia lakukan.

Aku pun mengirim pesan singkat
Tidak ada jawaban.
Aku pun menunggu lagi.

Akhirnya dia pun datang.
Marah ternyata tidak bisa disembunyikan.

Ada dua pilihan buatku :
Terus marah,  tapi takut kehilangan
Tidak marah, dia memang salah.

Akhirnya setelah ditimbang-timbang, aku lebih takut kehilangan..
Kemarahanku pun hanya singkat.
Dan kata maaf pun terucap.

Tapi maaf itu punyaku.
Dia malah tidak mengucapkan maaf.
Apa kamu tidak merasa salah sama sekali?
Apa berat mengucap maaf?

Kecewa pun ditelan sendiri.
Menunggu kata maaf yang tak kunjung datang.
Semua ditelan karna takut kehilangan.
Apakah kamu seberharga itu bagiku?
Ya.. memang.

Maka aku pun akan berkata pada diri sendiri.
Bodoh sekali..

.


Minggu, 16 September 2012

Selesai juga

Aaaaaaa.. akhirnya tugas optimisasinya selesaaaai.
Huaaa akhirnya setelah empat jam menekuni matlabku tercinta.

Segala sesuatu kalau dikerjakan dengan tekun dan sabar, pasti selesai juga dengan baik.

Seriusan dulu saya ga suka banget matlab. Sering banget nyontek pas ngerjain praktikum matlab, Susah 'rasanya'. Iya rasanya, abis belum dicoba, sudah bilang susah. Jadi males ngerjain duluan deh.

Tapi setelah dicoba pelan-pelan, ternyata asik juga. Yap, saya sudah jatuh cinta :)

Navigator itu..

Navigator itu..
Berarti banyak buat saya belakangan ini. Sejak kapan ya saya mulai merasakan komunitas ini penting.
Sebenarnya dari dulu juga sudah cukup istimewa sih buat saya. Tapi belakangan ini jadi semakin istimewa.

Navigator itu..
Adalah tempat saya pertama kali benar-benar mengerti pentingnya pengenalan akan Kristus. Saya memang sudah Kristen sejak lahir, tapi apakah saya sudah benar-benar mengenal Kristus dengan baik? Belum tentu.

Pandangan saya tentang Tuhan agak sempit sebelumnya. Saya mengasihi Tuhan ya. Tapi entah apakah saya benar-benar mengerti apa yang Dia inginkan. Di navigator lah pertama kali saya belajar tentang pentingnya pengenalan akan Kristus itu. Berulang kali ditekankan pada saya bahwa pengenalan akan Kristus lah yang paling penting. Jauh lebih penting dari pelayanan. Dulu saya pikir sebaliknya.

Di navigator lah saya merasa bertumbuh. Dimuridkan dan memuridkan. Dimuridkan membuat saya belajar tentang Kristus dan dikasihi. Memuridkan membuat saya memperkenalkan Kristus dan mengasihi. Indah bukan.

Di navigatorlah saya menemukan banyak sahabat. Senang rasanya punya komunitas yang mendukung saya. Punya teman-teman yang baik dan asyik.
Teman-teman di navigator lebih dari teman-teman biasa. Mereka sahabat.
Merekalah orang-orang yang akan saya paling rindukan selepas lulus nanti.

Yaah, mungkin di navigator juga saya akan menemukan hal lainnya yang menarik, heheheh, Siapa tahu?


Learn to love

Learn to love..
siapa ya?
Sesuatu yang bernama Matlab.
Hem.. mulai semester ini, benar-benar deh harus belajar mencintai Matlab.
TA pake Matlab. Tugas pake Matlab. Pr pake Matlab. Semua pake Matlab.

Padahal dulu, saya gasuka Matlab. Ribet. Programming.
Tapi sekarang, saya harus belajar menyukainya.
Dan ternyata ga sesulit yang dibayangkan belajar mencintai Matlab.
Sering ketemu sih. Sering bareng hehe.
Dan sebenarnya Matlab itu salah satu software yang baik hati dan menyenangkan. hahahaha

Sabtu, 15 September 2012

Terjebak

Pulang kerumah buru-buru. Sampai di rumah kekunci di luar. Waow banget deh.
Banyak nyamuk lagi..
Tiduran di kursi dihalaman rumah.
Heeem.. konyol memang.
Dua jam perlu dicatat
Terjebak..

Kemarin pagi, salah masuk kelas. Nyasar ke kelas fisika dasar.
Dan terjebak juga disana..

Hem.. masalah hidup saya memang konyol.
Canggung dan ceroboh.
Huuft..

Jumat, 14 September 2012

Hei

Hari ini aku bertemu kamu yang sering kelihatan bosan.
Hari ini selain bosan sepertinya kamu ngantuk juga. *sudah biasa juga sih kamu kelihatan ngantuk haha*. Duduk diluar dengan mata sering terpejam.
Ingin sekali bertanya ada apa?
Tapi tidak bisa. Kamu kelihatan ngantuk terus..
Kelihatan tidak ingin bicara. Entah itu cuma ada di pikiran saya.
Bingung apa yang harus dilakukan.
Akhirnya cuma bisa bilang, hei, ngapain kamu disini, kenapa ga masuk?
Dan jawaban kamu,  memang ga boleh?
Haduuh, memang susah untuk peduli sama kamu..

The Reason

Pernah bertanya ga pada diri sendiri, apa yang membuat kita bangun setiap pagi, kuliah atau bekerja, berlelah-lelah, lalu pulang, kelelahan, tidur, dan besok paginya mengulangi rutinitas yang sama.
Untuk apa atau untuk siapa?

Saya juga kadang bertanya-tanya sendiri. Terutama belakangan ini. Saya tidak suka menyebut diri sendiri sibuk. Menurut saya, saya tidak terlalu sibuk kok. Masih bisa tidur 6 jam sehari *kadang lebih dikit*, masih bisa jalan-jalan ke toko buku, masih bisa nonton TV. Masa dibilang sibuk. Tapi entah kenapa rasanya setiap kali pulang kerumah, saya selalu merasa lelah.

Dan pada saat itulah saya bertanya untuk apa saya berlelah-lelah seperti ini.
Atau ketika saya berjalan di kampus sendirian, saya akan bertanya, untuk siapa saya melakukan ini semua, untuk diri sayakah atau untuk orang lain.

Sampai siang tadi, saya ikut menyanyikan lagu yang intinya, Jesus, You're the reason that I live..
Yaah,, belakangan ini saya memang lupa. Jujur saya merasa agak jauh. Entah apa yang membuat saya berjalan lunglai atau bertanya mengapa saya melakukan ini atau melakukan itu.
Bukankah jawabannya sudah sangat jelas.
Saya melakukannya untuk Pribadi yang paling luar biasa. Saya bangun pagi untukNya, saya bernafas untukNya, saya belajar, saya bekerja, saya menyanyi untukNya, saya tersenyum untukNya, dan saya melakukan pekerjaan apapun untukNya.

Mengapa? Karna hidup saya juga ada karenaNya. Karna saya masih bangun dan bernafas karenaNya. Karna Dia yang membuat saya menyanyi dan tersenyum. Karna Dia juga yang memberkati segala pekerjaan saya.
Karna Dia juga menjadi manusia, berjalan di bumi ini untuk saya. Maka saya pun akan berjalan di bumi ini sebagai manusia, untukNya..

Aaaa.. memang senang kalau kita berjalan dan hidup untuk seseorang :)

Rabu, 12 September 2012

Pilihan hidup

Hidup itu pilihan..
Katanya kita semua punya kehendak bebas. Kita bisa memilih mau menjadi orang seperti apa.
Kita juga bisa memilih mau menjalani hidup seperti apa.
Bisa kita jalani dengan wajah tertekuk dan penuh keluhan atau mau kita jalani dengan semangat dan penuh tawa.
Itu semua pilihan kita kan. Kalau soal masalah. Yang namanya hidup ya pasti ada masalah, banyak malah. Semua orang yang hidup punya masalah masing-masing. Jadi itu bukan alasan.

Bahagia atau tidaknya hidup kita lebih ditentukan oleh cara kita menjalaninya. Akankah kita menyianyiakan waktu kita untuk bersedih hati sedangkan kita punya pilihan untuk lebih santai menjalaninya?
Segalanya tergantung perspektif kita lah yaa

Selasa, 11 September 2012

Lunch :)

Today I have a great lunch with a little portion :D

Salah tanggalan

Pagi ini tanggal 11 September, dengan PD nya *alias percaya diri* saya menjarkom anak-anak Nav 2009. Hari ini Kinon ulang tahun loh, bla bla bla..

Setelah selesai menjarkom, tiba-tiba ada sms masuk, dari Neni yang isinya, nene, kinon ulang tahunnya besoook.. Astagaaa.. mana udah ngucapin lagi. Akhirnya saja jarkom lagi deh, Kinon ga jadi ulang tahun. Besook harusnya. Hehehehe, haduh haduh. Ternyata sudah banyak juga yang ngucapin ke Kinon hahaha.

Maaaf ya non, cerobohnya gw. Tanpa maksud loh itu. Memang salah mengira tanggal hehe.

*cerobohnya saya memang sudah sampai tahap sangat perlu diperbaiki.

Senin, 10 September 2012

1.5 liter

Sejak beberapa hari yang lalu, saya membawa air mineral dengan botol berlabel 1.5 liter.
Asik deh, ga perlu boros beli minuman lagi. Biasaya kalau beli yang 600 ml, minimal beli dua botol di kampus. Dan itu sangat boros dan  merupakan pengeluaran tidak perlu.

Asik juga soalnya jadi banyak minum air putih. Saya kan suka air putih hehe. Dijamin deh ntar kulitnya jadi lebih bagus hehe.

Asik juga bisa berbagi ke orang lain kalau ada yang kehausan.

Ga asiknya lumayan berat sih dan ukurannya besar. Tapi semuanya terbayar kok.
Paling jadi banyak aja yang nanya, ngapain coba gw bawa minum sebanyak itu. Yaaah mereka memang tidak mengerti hehe.

Surveiii

Hari ini survey tempat buat wiken Nav ceritanyaa..
Ke Lembang
Pertama liat Vila Osmond, bagus sih tempatnya, tapi udah dibooking sampau Januari. Astaga. Niat amat ya tuh orang-orang yang booking  hahaha. Jadilah Navigator masuk daftar waiting list ke 11 *buat apa coba, mending sekalian gausah hehehe :p*

Kedua, liat sebuah vila di jalan menuju Istana Bunga yang saya tidak tahu nama jalannya apa. Harganya sih oke, tempatnya luas, tapi struktur bangunannya aneh menurut teman-teman saya yang cowo *jelas saya sama sekali tidak sadar sampai mereka bilang hehe*

Ketiga, akhirnya sampailah kita di salah satu vila Istana Bunga yang bernama vila Agape. Namanya sih boleh agape, tapi ibunya yang jaganya nakutin. Agak galak dan judes sih menurut saya hehe. Tapi baik kok *mungkin hehehehe :p, haduh haduh*

Akhirnya, setelah dipikir-pikir dan ditimbang-timbang, vila agape itu yang dipilih. Heem, tempatnya memang bagus sih. Jadi pengen bisa ikut wiken *bisa ga ya, huft*



It's time to wake up

It's time to wake uuupppp..
It's time to start new days
It's time to enjoy good time

I see the bright and morning sun
As it ushers in His joyful gladness :D

Minggu, 09 September 2012

Mourning into Dancing

You've turned my mourning
Into dancing again
You've lifted my sorrows
And I can't stay silent
I must sing
For Your joy has come


Mourning into Dancing..
Ada saatnya kehilangan. Ada saatnya kecewa. Ada juga saatnya kita bertanya pada Yang Maha Kuasa, mengapa?
Mengapa Engkau biarkan terjadi? Mengapa begini, mengapa begitu..

Menangis. Terluka. Dan sakit hati. Lalu kembali bertanya pada Yang Kuasa, mengapa.

Lelah menangis di suatu malam, dan masih meminta Yang Maha Kuasa untuk melihat sedih dan sakitnya.
Sampai ada damai yang muncul di hati, sampai sadar di satu titik bahwa Engkau mengerti dan turut merasakan.
Sampai ada bisikan halus di hati bahwa satu hari nanti aku akan mengerti. Satu hari nanti aku akan tahu mengapa.
Sampai satu saat nanti aku akan menari-nari karna kebijaksanaan dan pemeliharaanMu.
Saat ini Engkau ingin aku untuk percaya pada HikmatMu, pada kuasaMu, pada setiaMu, dan pada kasihMu. Bahwa tak ada rencanaMu yang gagal. Bahwa semua, setiap detail yang terjadi dalam hidupku ada dalam tanganMu dan takkan terjadi tanpa seijinMu.

Yaaa..You've turned my mourning into dancing. Again. You've lifted my sorrows and I can't stay silent. I must sing for Your joy has come.

OH Nav

Aaaa.. akhirnya Open House nya terlaksana juga. Puji Tuhaaaan
Harapan : banyak yang terberkati :)

Rabu, 05 September 2012

Selamat jalan..

5 September 2012
Rasanya masih ga percaya..
Selamat tinggal. Selamat jalan bang. Sekarang sudah ada bersama Bapa di Surga dalam kedamaian dan kekekalan..Apa lagi yang bisa lebih membahagiakan. Kemuliaan ganti kehinaan. Kekuatan ganti kelemahan. Ratapan ganti tarian. Tawa ganti air mata.
Hanya orang-orang di dunia yang menangis. Karna kami sulit menerima bahwa orang yang kami sayangi harus pergi lebih cepat dari kami.
Tapi sekarang orang yang kami sayangi sudah berada di tangan yang tepat. Sekarang dia jauh lebih berbahagia..

Di dunia memang tidak bisa berjumpa lagi. Tapi suatu hari nanti kita akan bertemu lagi. Pasti..

Selasa, 04 September 2012

Sepinya hari ini..

Kemarin judulnya galau, hari ini sepi. Huft..

Tapi hari ini memang berasa sepi. Hari ini saya libur sebenarnya. Cuma datang ke kampus buat jadi asisten matkul agama. Terus harus nunggu sampai jam 4 buat career sharing. Tiba-tiba rasanya sepi banget,
Masuk kelas agama kesiangan. Takut ma dosen penggantinya yang sepertinya galak *ups*. Awalnya janjian ma teman saya, Tri, terus tiba-tiba dia ada kuis, jadi gajadi datang. Disitu saya mulai merasa sendiri.
Di kelas agama gabisa konsentrasi mendengarkan. Pikiran entah kemana. Cuma badan saja yang ada di kelas agama.
Aneh sih sebenarnya. Dan salah juga. Saya kayak anak kecil aja. Semua asisten lain di kelas agama kan teman saya juga. Kenapa harus merasa sendiri ya. Mungkin karna lagi bad mood kali ya. Mungkin suasana kelasnya yang asing. Tapi biasanya saya oke-oke saja di lingkungan manapun. Tumben bangeeet..
Setelah bertahan beberapa lama, akhirnya saya memutuskan caow dari kelas agama. Padahal baru jam 12.20 *perlu dicatat saya datang jam 12 kurang 10 menit, asisten macam apa saya*

Setelah itu lebih parah lagi. Teman-teman saya yang sekelas tidak kuliah karna libur. Teman yang tidak sekelas malah ada kuliah. Jadilah saya sendiri.
Untuk pertama kalinya saya makan siang sendiri. Aneh rasanya. Saya tidak pernah makan sendiri sebelumnya, Terus ke perpus sendiri... Huuuuft, sepi bangeet.

Sebenarnya, dibalik semua kesepian saya hari ini, saya memikirkan beberapa hal. Pertama, saya harus mandiri. Jangan suka bergantung pada orang lain. Sampai kapan saya mau terus bergantung sama teman. Bagaimana kalau saya harus bekerja di tempat yang asing satu hari nanti. Lagipula bukankah saya anak Tuhan, kenapa saya harus merasa sepi, kalau Dia selalu ada bersama saya. Saya sedih, beberapa hari ini saya terlalu sibuk dengan berbagai kegiatan sendiri dan mungkin saya agak jauh dari-Nya.

Kedua, saya harus memperbaiki kelakuan saya sebagai asisten agama. Saya menjadi asisten agama bukan untuk apa-apa selain untuk melayani Tuhan lewat sesama. Mengapa saya bisa lupa dan menjadi asisten payah yang tidak bertanggung jawab..

Saya tidak mau mengalami lagi hari-hari yang sepi. Sepi itu hanya ada di pikiran saya sendiri. Dan harusnya saya bisa mengendalikan pikiran saya..

Senin, 03 September 2012

Jadi galau gara2

Hari ini seorang teman bercerita tentang orangtua. Ayahnya sakit. Bukan sakit biasa. Sakit parah banget. Kanker paru-paru. Stadium akhir, sudah parah banget kondisinya.

Saya jadi galau dengarnya. Dia teman baik saya. Saya sedih sekali rasanya mendengar kondisinya. Sedih melihat dia menahan air mata.

Saya gatau harus komen apa mendengar ceritanya. Saya benar-benar gatau harus bicara apa *padahal perlu dicatat biasanya saya mudah bicara apa saja*. Saya gatau apa saya harus menghibur, atau cukup mendengarkan saja. Serba salah rasanya.

Dia bercerita tentang kondisi ekonomi keluarganya juga yang mulai berantakan saat orangtuanya mulai sakit. Bagaimana dia harus mulai ngirit. Bagaimana ayahnya sudah berbulan-bulan tidak bekerja dan mereka harus mulai menjual barang-barang untuk biaya pengobatan.

Dia bercerita tentang sulitnya dia bisa ikut kegiatan kampus belakangan ini. Dia jarang sekali kelihatan. Ternyata selama ini dia sering melewati waktunya untuk menjaga ayahnya di rumah sakit dan menjaga adiknya di rumah.

Jujur saya miris sekali. Entah apa yang harus saya katakan. Galau banget deh dengarnya.
Biasanya saya berpikir masalah saya sudah banyak. Entah kenapa saya menganggap sulitnya pulang malam, numpuknya tugas, atau masalah-masalah sepele lainnya sebagai masalah besar. Padahal ada banyak orang lain di luar sana yang jauh lebih sulit hidupnya. Dan saya sering mengeluh..

Hemm.. harusnya saya lebih sering bersyukur. Dia begitu baik untuk hidup saya. Sungguh sangat baik.
Dan untuk teman saya, yang saya bisa beri hanya doa. Semoga semuanya mendatangkan kebaikan yaa :)

Jumat, 31 Agustus 2012

Dikerjakan dengan cintaaa

Kemarin ini saya membaca Chicken Soup for The Woman Soul karyanya Jack Canvield dkk. Saya suka baca buku ini. Kisah-kisahnya pendeknya inspiratif.

Salah satu cerita yang saya baca di Chicken Soup berjudul "Bumbu Rahasia Marta". Diceritakan ada seorang istri yang mendapat kotak bumbu dari ibunya. Kotak bumbu ini dipercaya bisa membuat masakan apapun yang dimasak menjadi enak. Kotak bumbu ini sudah turun temurun ada di keluarga Martha.Setiap kali hendak memasak, Martha akan membuka kotak rahasia itu. Dan memang benar, menurut suaminya Martha, masakan Martha selalu enak. Bertahun-tahun menikah, masakan Martha tidak pernah mengecewakan.

Sang suami pun menjadi penasaran, kira-kira apa ya isi dari kotak bumbu rahasia milik istrinya? Dia begitu penasaran karna selalu dilarang istrinya membuka kotak bumbu tersebut.
Satu hari, istrinya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Sang suami pun pulang kerumah dan melihat kotak bumbu itu. Dia pun akhirnya membuka kotak itu karna rasa penasarannyasangat besar. Dan ketika kotak itu dibuka, sang suami sangat terkejut melihat isi kotak itu. Isinya adalah secarik kertas bertuliskan "Martha, untuk apapun yang kau perbuat, selalu tambahkan cinta.".
Akhirnya sang suami pun tahu apa rahasia kelezatan masakan istrinya. Ternyata semua itu karna cinta.
 
Hemm.. ternyata itulah rahasianya. Kalau kita melakukan pekerjaan apapun disertai dengan rasa cinta, pasti akan terlihat. Pasti saat Martha memasak dan melihat catatan itu, dia teringat orang-orang yang dia cintai. Dia memasak untuk suami dan keluarganya dan dia melakukannya dengan cinta. Oleh karena itu hasilnya selalu enak. Mengapa? Karna kita akan selalu melakukan yang terbaik untuk orang yang kita cintai. Apapun yang kita kerjakan untuk orang yang kita cintai pasti dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati. Pernah kan buat hadiah untuk orang yang istimewa? Pasti deh niat banget buatnya. Beda kalau hadiah itu cuma rutinitas hehe.
So that's the key point, lakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, dengan penuh cinta. Maka hasilnya pun akan jadi luar biasa :)

Flashdisk..akhirnyaa

Akhirnya ketemu lagi ma flashdisk gw tercintaaaa :)

*apa sih wahahaha*

Kamis, 30 Agustus 2012

Jawaban yang tidak terduga

Tiga tahun saya mendoakan orangtua saya supaya berubah. Supaya bisa ngijinin saya pulang malam, nginep2, dll. Saya berdoa tiap pagi dan malam sebelum tidur. Saya berdoa dengan kesungguhan, dengan harapan besar pada Tuhan.

Lalu, satu malam saat saya dimarahi lagi gara-gara pulang malam, entah kenapa saya merasa sangat lelah. Lalu saya menangis. Saya bertanya kepada Tuhan, kenapa Tuhan tidak menjawab doa saya. Tiap hari saya berdoa. Tapi kenapa orang tua saya tidak berubah.Saya bertanya-tanya, bukankah Tuhan Yesus berkata apapun yang kita doakan dalam namaNya, Bapa akan memberikannya pada kita?

Saya perlu waktu cukup lama untuk mengerti bahwa sebenarnya Tuhan sudah menjawab doa saya. Bukan orang tua saya yang berubah. Tapi saya yang diubah. Itulah jawaban dari doa saya.

Sekarang, saya bisa menerima bahkan mensyukuri keadaan saya. Sekarang saya tidak mau menginap atau pulang malam kalau itu menyakiti orang tua saya. Pelan-pelan Tuhan mengajar saya untuk berubah. Dulu saya keras kepala dan suka bandel. Terkadang saya berpikir, apakah sebegitunya saya memperjuangkan pelayanan saya? Ternyata tidak, bukan pelayanan yang saya perjuangkan, tapi ego dan keras kepalanya saya. Tapi justru lewat pergumulan saya, Tuhan mengajar saya untuk berhenti mengeraskan hati, belajar untuk menghormati dan menghargai orang tua.
Saya juga diajar untuk sabar.
 Apa gunanya aktif pelayanan tapi karakter saya tidak diubahkan? Apa gunanya jadi berkat di luar tapi tidak di dalam rumah sendiri? 

Tuhan memang tidak pernah berdusta. Dia memang sudah menjawab doa saya. Jawaban doa yang tidak saya sangka dan pikirkan, tapi justru yang menjadi kebaikan bagi saya.

Selasa, 28 Agustus 2012

Jadi air putih

Satu hari, saya pernah bertanya pada seorang teman yang kebetulan memang punya gaya filosofis. Saya bertanya, minuman apa yang paling kamu suka?
Terus jawabannya tidak saya sangka-sangka. Paling suka air putih jawabnya.
Heem.. aneh deh pikir saya. Biasanya kalau orang ditanya minuman kesukaannya apa, jawabnya kan pasti *ga pasti juga sih hehe tapi kebanyakan* minuman berasa. Minuman berasa dan berwarna. Termasuk saya.

Terus kenapa teman saya yang satu ini bilangnya dia suka air putih ya?
Dia bilang, dia suka air putih karna meskipun air putih itu ga berasa dan ga berwarna tapi justru itulah minuman paling menyehatkan yang dibutuhkan tubuh kita. Dia bilang, meski sederhana tapi air putih pasti dicari siapapun.

Saya jadi terpikir sesuatu. Saya juga sering kali lupa betapa enaknya air putih itu. Saking melimpah dan saking biasanya saya minum, saya jadi lupa saya butuh sekali air putih. Bisa dibayangkan kalau sehari saja saya tidak bertemu air putih. Pasti saya merana sekali.

Luar biasa ya air putih. Sederhana tapi murni. Tidak mencolok dan tidak kelihatan menarik tapi selalu dicari dan diperlukan orang lain. Kadang dilupakan, tapi sekalinya ga ada, semua kelabakan.
Hem.. saya juga ingin jadi seperti air putih hehe.

Rajinnya ade gw

Rajinnya ade gw, baru dua hari masuk kuliah udah serius belajar aja. Buku-buku yang tebalnya bisa buat ganjel pintu bertebaran di ruang tamu, tempat saya malah main internetan.

Agak ga paham sih, apa emang tempat kuliahnya yang kerajinan, udah dikasi pr segala. Entah ade saya yang malah kerajinan.
Kalau saya sih, hari-hari pertama kuliah masih ngebahas silabus hehe.

Yah, memang dia rajin sih orangnya. Lebih rajin belajar, lebih rajin beresin kamar. Entah deh siapa yang kakanya. Untung saya lebih rajin menulis dan rajin berdoa hehehe.

Yah, kalau menurut saya, memang perlu kita rajin belajar. Tapi ga berarti selalu belajar dong. Hidup ini rasanya lebih menyenangkan kalau kita melakukan segala sesuatu pada tempatnya. Ada waktunya belajar, ada waktunya istirahat, ada waktunya serius, ada juga waktunya bermain dan bersantai heheh.
Tapi memang ade saya rajin sih dan saya salut :)


Minggu, 26 Agustus 2012

Pengakuanku?

Pernah baca kisah Pengakuan Petrus di kitab Matius, Markus, atau Lukas?
Singkat cerita, Yesus bertanya kepada murid-muridNya, siapa dirinya menurut orang-orang diluar sana. Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis, Elia, atau seorang Nabi.
Lalu setelah mendengar jawaban tersebut, Yesus bertanya lagi kepada murid-muridNya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (Markus 8:29).

Nah, menurut saya pribadi, kalimat yang diberi garis miringlah yang penting. Saya rasa, Yesus tidak akan terlalu peduli tentang apa yang orang-orang lain katakan tentangNya. Yesus tahu, meskipun mereka telah melihat berbagai keajaiban dan tanda-tanda yang Yesus lakukan dan sudah mendengar apa yang Yesus ajarkan, tetap saja mereka tidak percaya. Jadi, Yesus sudah tahu jawabannya. Saya rasa , yang penting bagi Yesus adalah apa yang murid-muridNya pikirkan tentang Dia. Karna murid-muridNya ini yang telah Dia pilih, yang setiap hari berjalan bersama Dia, belajar dari Dia, makan bersama Dia, dan orang-orang yang Yesus siapkan untuk memberitakan kabar sukacita itu nantinya keseluruh dunia,

Itu yang penting. Oleh karena itu Yesus bertanya, tetapi katamu, siapakah Aku ini? Kita semua sudah tahu bahwa Petrus menjawab bahwa bagiNya, Yesus adalah Mesias.

Lalu, sekarang, bagi kita, yang juga telah dipilihNya dan dianugrahi keselamatan dariNya, Yesus pun bertanya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"Itu yang penting. Bagi kita pribadi, siapa Yesus? Bukan kata orang lain, bukan kata buku atau siapalah, tapi buat kita pribadi, jawaban dari hati kita, siapakah Yesus itu? Apakah bagi kita adalah seorang legenda? Atau seorang Guru yang punya konsep pengajaran radikal dan luar biasa? Seorang yang sangat suci dan baikkah? Atau sama seperti Petrus, bagi kita Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, yang telah mati bagi dosa-dosa kita, bangkit dari kematian, dan naik ke surga untuk menyiapkan tempat bagi kita? Jawabannya hanya hati kita yang tahu :)

Menjadi seorang pelayan

Sudah lama nih ga nulis soal perenungan-perenungan pribadi dari kitab suci hehe.

Dua atau tiga hari yang lalu, saya membaca kisah Yesus membasuh kaki murid-muridnya dari Yohanes 13.
Saya lebih suka menulis tentang apa yang saya pribadi maknai dari setiap perikop yang saya baca, dan menulis aplikasi sederhana dalam hidup saya daripada membahas perikop ini dari sisi teologinya. Jadi ini sebenarnya tulisan tentang perenungan saya secara pribadi hehe.

Hal yang paling berkesan sekaligus menegur saya dari perikop ini adalah kesediaan Yesus untuk merendahkan dirinya untuk melayani murid-muridNya. Saya tidak bisa membayangkan Yesus, yang adalah Anak Allah yang hidup, pencipta segala sesuatu yang ada di dunia ini, menanggalkan jubahNya, mengikatkan kain lenan di pinggangnya, kemudian membasuh kaki para muridNya. Begitulah cara Yesus untuk memberi teladan pada para muridNya, lewat suatu tindakan nyata ( Yesus ga cuma cuap-cuap doang) supaya mereka pun saling membasuh kaki alias merendahkan diri untuk saling melayani.

Yesus mengajar saya, bahwa untuk terlibat dalam pelayanan Tuhan, kita harus punya kerendahan hati, kesediaan untuk merendahkan segala ego dan kesombongan diri untuk melayani orang lain, bahkan kalaupun orang yang kita layani memiliki posisi yang lebih rendah dari kita.

Banyak orang yang lupa hal ini, termasuk saya. Saya terlibat dalam beberapa pelayanan. Tapi pertanyaannya, apakah saya sungguh-sungguh menjadi seorang pelayan? Apakah saat saya melayani saya merendahkan diri saya untuk kemuliaan Tuhan. Hem.. jujur saya sering lupa. Dan saya rasa, banyak juga anak-anak Tuhan yang lupa akan hal ini. Banyak yang merasa dirinya paling benar dalam pelayanan. Banyak juga yang saling sikut dalam pelayanan Tuhan. Katanya melayani Tuhan, kalau seperti itu, bukannya Tuhan dong yang dilayani, tapi ego dan keakuaan masing-masing yang dilayani.

Saya diingatkan untuk kembali pada konsep pelayanan yang Tuhan ajarkan. Dia mengajar tentang kerendahan hati dan kesederhanaan. Rendah hati memang sulit sih. Tapi itulah syarat utama supaya kit dapat dibentuk dan dipakai Tuhan dengan maksimal.

Saya sungguh senang diberi kesempatan untuk melayaniNya lewat sesama saya didunia ini. Dan saya juga senang karna Dia juga mengajar saya untuk melayaniNya dengan baik. MelayaniNya dalam segala aspek dalam hidup saya. Karna hidup adalah pelayanan untuk memuliakan namaNya.