Kamis, 31 Januari 2013

Serakaaah!!

Siang kemarin saya membaca salah satu artikel di majalah National Geographic, isinya tentang kekhawatiran terhadap populasi badak di dunia.
Dihalaman pertama dari artikel tersebut, dipampang sebuah foto besar seekor badak yang culanya dipotong. Miris sekali melihat foto tersebut. Saya sedih sekali melihat wajah badak yang berdarah-darah tersebut. Bagaimana mungkin, seorang manusia yang diciptakan dengan akal budi dan hati nurani bisa melakukan hal sekeji itu terhadap makhluk lain.Saya tidak dapat membayangkan setega apa manusia tersebut.
Memang benar, setiap hari pasti ada jutaan atau mungkin milyaran ayam, sapi, ikan, dan bebek yang dipotong untuk dikonsumsi manusia. Tapi jelas situasi ini berbeda dengan berbagai kejahatan manusia terhadapa binatang-binatang yang dilindungi. Kita memang 'perlu' mengkonsumsi ayam, sapi, bebek, dll dan setahu saya ada waktu (umur) dan cara-cara tertentu yang digunakan peternak untuk mengakhiri hidup hewan ternaknya. Hal ini tentu sangat berbeda dengan ulah pemburu liar yang dengan kejamnya memburu hewan-hewan yang dilindungi.

Saya masih tidak mengerti, mengapa orang-orang kaya tertentu senang mengoleksi cula badak, kulit harimau, atau gading gajah. Untuk apa coba? Saya juga tidak bisa mengerti mengapa orang-orang masih suka mengkonsumsi sup sirip ikan paus atau sup trenggiling bila mereka tahu perbuatan mereka bisa mengancam ekosistem dan memunahkan spesien lain. Apakah manusia akan mati bila tidak mengkonsumsi atau mengoleksi binatang-binatang tersebut? Tentu saja tidak. Itu semua dilakukan karna kesenangan pribadi dan hobi semata.
Pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin seorang manusia bisa 'seserakah' itu?
Bagaimana kita bisa mengabaikan kehidupan lain demi kesenangan pribadi yang sebenarnya tidak kita butuhkan?

Satu komentar saya ketika melihat foto badak tersebut dan ketika saya melihat foto seekor anak gajah meratapi kematiaan induknya di koran pagi ini, manusia bisa menjadi makhluk paling mengerikan sekaligus jahat ketika keserakahan dan keegoisan menguasi hati..

*Tulisan yang agak sentimentil dari seseorang yang menyayangi binatang

Senin, 28 Januari 2013

6 bulan lagi..

Rencananya sih begitu, sesuai judul diatas. Inginnya 6 bulan lagi diwisuda di Sabuga hehe.
Seminar TA 1 puji Tuhan karna kemurahan Tuhan sudah dijalani dengan baik. Tinggal mengerjakan 'sisanya', yang tentu saja merupakan bagian tersulitnya,

6 bulan lagi, kadang-kadang kepikiran sih, apa yang sudah dilakukan selama ini, dan apa yang ingin dilakukan selama 6 bulan kedepan.

Kalau flashback ke belakang, rasanya ada banyak hal ya. Ada hal-hal bodoh sekaligus konyol yang dilakukan di kampus selama ini. Ada banyak juga kesalahan dan kegagalan yang mendewasakan sih menurut saya hehe.

Intinya, ketika mulai berpikir, wah tinggal 6 bulan lagi lulus, amiin, saya berasa jadi agak tua. Coba deh, sekarang yang dipikirkan sudah mulai hal yang berat-berat. Mau kerja dimana lah, harus siapin mental buat wawancara, dll.

Waktu berjalan begitu cepat tanpa bisa dikendalikan. Rasanya baru saja saya menjadi mahasiswa TPB, sekarang saya sudah bertransformasi menjadi mahasiswa tingkat akhir. Sudah mulai sering digodain sama orang tua kalau sebentar lagi saya akan bekerja.

Entah akan jadi apa saya nanti. Tentunya dunia yang akan saya jalani selepas kuliah tentu berbeda. Selama ini, selama bertahun-tahun saya menjadi pelajar 'yang baik', selama ini saya belum merasakan kerasnya dan sulitnya survive. Bagaimana sulitnya mencari uang, apalagi kalau nanti harus menghidupi orang lain, hmmm.

Tapi yang pasti, jika saya melihat kebelakang, ke masa-masa kuliah saya selama ini, saya merasa sangat terberkati dan penuh syukur. Saya dianugrahi tahun-tahun yang luar biasa. Saya boleh belajar di tempat yang istimewa dengan orang-orang yang istimewa pula. Saya punya teman-teman luarbiasa yang tidak akan saya lupakan tentu banyaknya hal dan tawa yang sudah dibagi selama ini. Saya boleh belajar banyak tentangNya juga selama tahun-tahun ini. Banyak hal, banyak kegagalan dan kesalahan yang menempa saya setiap hari menjadi lebih baik, *walaupun tentunya saya masih sangat jauh dari kata baik dalam pengertiannya yang sebenarnya*.

Tahun-tahun ini istimewa dan saya bersyukur masih memiliki setengah tahun lagi untuk bisa menikmati anugrah dan kebaikannya :)

Kamis, 24 Januari 2013

Masa kini atau masa depan?

Baca Screwtape Letters karya C.S Lewis. Dalam salah satu suratnya, C.S Lewis menulis sesuatu yang sampai saat ini terus saya ingat dan membuat saya menjalani hidup yang lebih menyenangkan. 

Kira-kira kesimpulannya seperti ini :
Dalam hidup manusia ada tiga masa, masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kecenderungan manusia adalah terlalu memikirkan masa depannya. Manusia menggunakan sebagian besar waktunya untuk memikirkan masa depannya dan kadang melupakan dua masa lainnya. 
Ketika memikirkan masa lalu, kita bisa mengucapkan syukur dan terima kasih. Dalam masa kekinian, ada banyak anugrah dan berbagai macam hal yang harusnya kita nikmati, namun ketika memikirkan masa depan, yang sering timbul adalah ketakutan dan kegelisahan. Jarang kan ada orang yang happy-happy memikirkan masa depannya. Yang ada biasanya rasa galau.. 

Dalam surat tersebut dituliskan bahwa harusnya kita fokus pada masa kini kita. Karna masa kini adalah anugrah yang Tuhan ingin kita nikmati, perjuangkan, dan jalani tiap hari. Bukannya terus saja galau memikirkan masa depan dan jadi lupa bahwa kita sedang hidup di masa kini. 

Tuhan tidak ingin kita lupa, di masa mana kita sedang hidup. Masa depan adalah sesuatu yang misterius, sesuatu yang seharusnya kita serahkan sepenuhnya pada Tuhan. Cukuplah kita bekerja sebaik mungkin pada hari ini, pada masa kini, dan sesudahnya kita menyerahkan masa depan kita, berdoa meminta kebajikan dan kemurahan Tuhan agar kita bisa menjalani masa depan kita. Banyak orang yang jadi melewatkan kebahagiaannya di masa kini, tidak bisa menikmati hidup karna ketakutannya pada masa depan. Banyak juga orang yang menghalalkan segala cara saat ini dengan tujuan 'masa depan yang lebih baik'. 

Ingat perkataan Tuhan Yesus agar kita tidak kuatir akan hari esok, karna hari esok memiliki kesusahannya sendiri? Yaa, saja jadi belajar, tidak ada gunanya saya mengkhawatirkan hal-hal didepan saya. Saya hidup di masa kini. Saya akan menikmati anugrah yang Tuhan beri di masa kini. Bekerja sebaiknya di masa kini, memperjuangkan apa yang memang harus saya perjuangkan, dan menyerahkan sepenuhnya masa depan dalam tangan Tuhan..

Selasa, 22 Januari 2013

Kehendakku

Dalam hidup ini, ada beberapa hal yang tidak dapat kita pilih. Kita tidak bisa memilih seperti apa kita dilahirkan, kita tidak bisa memilih dari keluarga atau suku bangsa apa kita dilahirkan. Dan masih ada beberapa hal lain yang tidak dapat kita pilih. 

Tapi saya rasa, selain hal-hal seperti diatas, sisanya hidup kita adalah pilihan. Allah mencipta manusia dengan kehendak bebas. Manusia diciptakan untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Bahkan Dia tidak memaksakan DiriNya pada manusia. Kita dapat memilih untuk menerima anugrahNya atau tidak. Dia tidak menggunakan kuasaNya, kemulianNya, atau otoritasnya atas semua ciptaan untuk membuat kita mempercayainya. Dia lebih memilih untuk membiarkan kita memilih. 

Apa kehendak bebas itu akan kita dekap sendiri  atau kehendak bebas itu kita serahkan pada Tuhan kembali, itu pilihan. Mungkin dengan mendekapnya sendiri, untuk sementara kita bisa menentukan jalan hidup sesuka kita. Tapi apakah itu cukup berarti, atau itu cukup memuaskan, saya rasa tidak. Walaupun butuh waktu untuk dapat menyadari bahwa setiap jalan pilihan manusia sendiri penuh resiko, penuh kekeliruan, dan berakhir pada kekecewaan. 
Namun satu hal yang pasti, ketika kita memberikan kehendak bebas kita, menaklukkannya dalam otoritas Allah, justru saat itu lah kita sungguh menemukan diri kita seutuhnya

Kadang saya merasa ingin bebas dan menentukan jalan hidup saya sendiri. Saya tidak suka dikekang atau dilarang-larang. Saya ingin dapat menentukan apa yang akan saya jalani nanti. Namun ketika kita sudah berkomitmen pada Tuhan hal itu jadi sangat berbeda. Setiap hari kita dituntut untuk menyangkal diri kita dan menyerah pada kehendak Tuhan. Memang sulit, saya sih sering gagal. Tapi tentu sudah sepatutnya kita terus berusaha, setiap hari mengasah kerendahan hati kita di hadapan Allah, menaklukkan kehendak kita pada kehendakNya, dan pada akhirnya, kita sungguh-sungguh menjadi diri kita sendiri. Sungguh-sungguh bebas dan merdeka. Dalam arti yang sesungguhnya..

Jumat, 18 Januari 2013

Les Miserables

Les Miserables..
Penasaran banget pingin nonton setelah dua pemainnya mendapat penghargaan Gloden Globe. Hugh Jackman dan Ann Hathaway. Yah, kebayang lah ya aktingnya pasti keren banget.
Jadinya siang kemarin bersama dua orang teman saya menonton film ini.
Nyaris tiga jam loh durasi filmnya. Lamaaa banget.
Sebenarnya sesuai dengan judulnya, film ini sedih banget. Bersetting keadaan Prancis sebelum revolusi. Keadaan saat itu betul-betul menyengsarakan untuk rakyat kecil. Banyak sekali rakyat Prancis yang hidup dalam kemiskinan. Hanya segelintir kaum bangsawan dan tuan tanah yang hidup enak saat itu.

Dikisahkan ada seorang laki-laki bernama Jean Valjean yang dihukum 19 tahun penjara karna mencuri sepotong roti untuk anak saudarinya yang kelaparan. Setelah bebas dia pun harus membawa-bawa surat yang menyatakan dia adalah orang berbahaya sehingga dia tidak dapat memperoleh tempat tinggal atau pekerjaan  *bayangkan, miris banget deh pokonya. Dia pun berubah menjadi pribadi yang sangat membenci kehidupan. Sampai satu saat dia bertemu seorang pastur yang baik hati dan memperlakukannya sebagai manusia. Lewat kasih pastur ini akhirnya dia bertekad untuk menjadi pribadi yang baru. Dia berbuat banyak hal yang baik dan akhirnya berhasil menjadi walikota Paris meski harus mengganti identitasnya.

Lalu ada seorang wanita bernama Fantine yang ditinggal suaminya dan harus mengurus anaknya, Cossete yang sakit-sakitan. Ketika dipecat dari pekerjaannya sebagai buruh karna rasa iri wanita-wanita lain karna kecantikannya, dia harus berjuang untuk menghidupi anaknya. Dia menjual rambutnya, gigi belakangnya, dan bahkan akhirnya, harga dirinya. Sungguh miris melihat kehidupan Frantine. Apalagi mendengar dia menyanyi mengekspresikan kesedihannya.

Sebenarnya, ada beberapa tokoh lain dalam film ini, namun saya akan menulis tentang seorang wanita bernama Eponine yang cintanya bertepuk sebelah tangan pada seorang pria. Dia berasal dari keluarga yang tidak baik. Namun dia berubah menjadi seorang yang baik karna cintanya dan akhirnya mati tertembak untuk melindungi pria yang dicintainya. Padahal dia sudah sadar bahwa cintanya pasti tidak akan terbalas. Karna pria ini mencintai Cossete.

Yaah, sebenarnya ada bagian-bagian dalam film ini yang agak bertele-tele dan mungkin membuat ngantuk bagi beberapa orang.

Tapi ada nilai-nilai positif yang terkandung dalam cerita ini. Dari tiga tokoh diatas, kita bisa belajar bahwa kasih dapat merubah apapun. Bisa merubah kebencian, kegetiran, kepahitan, kemarahan. Kasih juga memampukan kita untuk melakukan hal-hal yang luar biasa bahkan heroik. Kasih bahkan bisa membuat dunia yang kita tinggali ini menjadi lebih baik. Tidak perlu sesuatu yang besar-besar bagaimana, kasih yang ditunjukkan kepada sesama, itu yang mengubahkan.

Dan pada akhir film, ada satu quote dari percakapan Jean Valjean dan Fantine, kasih pada sesama adalah memandang Tuhan..

Rabu, 16 Januari 2013

Hati-hati dengan lidah

Sekarang ini sedang heboh kasus calon hakim agung, Hakim Daming yang 'terpeleset' saat menjawab pertanyaan anggota Komisi III di DPR untuk fit and proper test calon Hakim Agung.
Heem, kalimat yang beliau ucapkan saat ini menjadi headline di berbagai acara berita. Beliau dicecar habis-habisan akibat kata-katanya tersebut.

Dalam suatu kesempatan wawancara dengan sebuah stasiun TV, beliau mengaku khilaf dan meminta maaf akibat pernyataannya tentang kasus pemerkosaan tersebut. Dia mengatakan bahwa itu tidak sungguh-sungguh berasal dari hatinya dan hanya bercanda untuk mencairkan suasana.

Sayang, nasi sudah menjadi bubur, apa yang diucapkan lidah tidak bisa ditarik kembali. Sudah terlanjur terucap dan beliau sudah terlanjur tidak disukai oleh banyak pihak. Sebenarnya saya pun merasa agak iba ketika beliau dicecar pertanyaan dan disudutkan. Namun, saya juga sangat tidak suka terhadap pernyataannya. Begitu tidak berperasaannya kalimat semacam itu keluar dari seorang hakim. Sangat merendahkan perempuan menurut saya. Memangnya ada perempuan yang senang mengalami perkosaan. Kasar sekali pernyataannya dan saya jadi agak meragukan moral dari sang hakim.

Mungkin memang benar, itu hanya sebuah candaan. Saya juga kadang terpeleset dengan lidah saya. Ada saatnya saya mengeluarkan kata-kata yang sebenarnya tidak sungguh-sungguh saya pikirkan. Belum lagi kata-kata tidak baik yang tanpa sengaja saya ucapkan dalam kemarahan saya.

Yaah, solusinya saya lebih suka menutup mulut saya rapat-rapat jika marah. Tapi bisa dibayangkan bukan bahwa lidah itu bisa sangat berbahaya. Rasul Yakobus dalam Yakobus 3: 8 menulis tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. 

Begitu berbahayanya lidah. Begitu banyaknya hal sia-sia yang kita ucapkan. Begitu banyaknya kemungkinan orang lain tersakiti akibat ucapan kita. 

Kasus hakim Daming ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu mengingat bahwa kita harus hati-hati dengan lidah kita. Apa yang tidak perlu kita ucap dan apa yang seharusnya kita ucap harus kita cermati dengan baik. Kadang mengucapkan sesuatu yang salah bisa berakibat fatal. Namun ada kalanya tidak mengucapkan sesuatu yang memang harus kita ucapkan juga bisa berakibat buruk bagi kita..

Minggu, 13 Januari 2013

Dan ya, mujizat itu adaa

Tanggal 26 Desember 2012 saya menulis kisah seorang ibu yang sudah berdoa selama 6 tahun untuk seorang anak. Judulnya When you believe. Saya menulis, bahwa saya belum bisa mengerti apa kehendak Tuhan bagi kehidupan ibu tersebut. 

Kemarin, tanggal 13 Desember 2012 saya akhirnya mengetahui bahwa mujizat itu sungguh-sungguh nyata.
Kemarin, sang Ibu maju ke depan mimbar untuk memberi kesaksian. Ternyata sekarang ibu tersebut sedang mengandung!! Puji Tuhan!
Akhirnya, jawaban doanya diberi oleh Tuhan. Dan ini adalah sebuah mujizat. Bukan saja bila dilihat dari kurun waktunya namun juga dari kondisi ibu. Ternyata sudah 12 tahun ibu ini tidak pernah menstruasi dan dokter pun sudah mengatakan ibu ini tidak memiliki kemungkinan untuk bisa hamil *jadi ingat cerita Abraham dan Sara ya*. Tapi Tuhan membuktikan bahwa Dia memang benar-benar ajaib dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi-Nya. 

Dan justru enam tahun ketika ibu ini harus menunggu, ibu ini diberi kesempatan oleh Tuhan untuk banyak berubah. Karakternya dibentuk lewat waktu dan pergumulan yang setia di dalam Tuhan. 

Sungguh indah ketika melihat Tuhan menjawab pergumulan manusia yang sudah begitu lama. Ya memang indah, tapi tentu perlu kesabaran dan ketekunan untuk sampai kepada jawaban pergumulan tersebut. Dan itu yang sulit. Bisakah kita tetap taat dan percaya meskipun terkadang dalam kesulitan kita tidak bisa melihat jejak-jejak kehadiranNya? Satu hal yang harus kita tanamkan dalam hati kita, Allah itu ada. Dia hidup. Dan Dia setia. Dan mujizat itu sungguh-sungguh ada, ketika kita percaya. 

Rabu, 09 Januari 2013

Diburu Waktu

Selasa kemarin adalah hari bimbingan Tugas Akhir yang pertama kali semester ini.
Masuk ke ruang dosen awalnya tidak ada firasat apapun. Saya pun menceritakan progress TA yang saya kerjakan selama liburan.
Setelah saya selesai dengan progress TA saya, tiba-tiba dosen pembimbing saya bertanya, apa saja yang sudah saya kuasai dari TA saya. Saya pun menjelaskan beberapa hal.
Tiba-tiba dosen saya menawarkan saya untuk seminar TA 1 hari selasa depan. OMG! Saya belum siap pikir saya panik dalam hati. Dan ini tidak berlebihan. Target seminar 1 saya sebenarnya akhir bulan ini, dan bahkan ada kalanya saya berpikir, apa lebih baik awal Februari saja yaa.

Huft, saya sering merasa kecil dan tidak mampu ketika mengerjakan TA saya dan sering kali saya pun merasa takut ketika membayangkan seminar.

Akhirnya setelah tawar-menawar, seminar TA saya akan dilaksanakan Jumat depan tanggal 19 Januari *jika tidak ada halangan dan hambatan tentunya*.

Yaa, saat ini saya diburu waktu untuk mengerjakan slide dan lain-lain. Saya juga harus memperkuat pengertian saya tentang materi.

Sangat sangat memerlukan keajaiban supaya bisa melewati semuanya dengan lancar dan sukses. Puji Tuhan saya punya Tuhan yang penuh keajaiban. Amiin :)

Selasa, 08 Januari 2013

Perubahan dan Petualangan

Rasanya banyak yang berubah ya. Tidak kerasa tinggal satu semester lagi di kampus.
Pola pikir, karakter, kebiasaan, semua berasa berubah.
Merasa jadi lebih tua pula. Walaupun wajah dan perawakan masih tetep kelihatan lebih muda dari usia yang sebenarnya sih hehehe.

Apa yang dulu dianggap penting, sekarang tidak lagi.
Apa yang dulu disukai sekarang terasa biasa saja.

Sekarang yang dipikir lebih kompleks. Dan lebih dalam.
Banyak hal-hal yang dulu diabaikan sekarang mulai diberi perhatian.

Kalau dipikir-pikir, yang dulu-dulu jadi beban pikiran sekarang malah jadi terasa konyol.
Mulai juga ada hal-hal berat yang dipikir. Cari kerja misalnya. Haduuuh. Biasanya minta uang, sekarang mulai dipikir bagaimana nanti kalau harus menghidupi diri sendiri.

Yaaah, tentunya dengan pertambahan usia, pola pikir dan beban kita pun berubah seiring waktu. Sekarang kalau melihat kebelakang, kadang timbul rasa penyesalan. Kalau saja dulu saya berpikir seperti sekarang.

Tapi saya rasa terkadang memang lebih baik seperti ini. Justru kesalahan dan kegagalan di masa lalulah yang membuat kita lebih dewasa dan lebih kaya dalam pemikiran seperti sekarang.

Tapi saya bersyukur. Rasanya kehidupan di kampus itu seperti sebuah petualangan. Kerja keras, komitmen, kesalahan, kegagalan, keberhasilan, menjadi warna dalam petualangan ini. Dan harapannya, setelah petualangan ini berakhir, ada perubahan karakter, pendewasaan, dan pola pikir seperti yang sudah direncanakanNya.

Minggu, 06 Januari 2013

Sahabat-Mu :D

"Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." Yohanes 15 : 15

Ayat ini berkesan sekali ketika saya membacanya. Ada sesuatu dalam hati saya, semacam perasaan aneh yang muncul ketika membaca ayat ini. Campuran rasa haru dan bahagia.
Mengapa? Karna Dia menyebut kita sahabatNya. Dia yang luar biasa, Dia yang memiliki segal sesuatu. Dia yang adalah Allah menyebut kita yang hina dina ini sebagai sahabatNya.
Dia merendahkan diriNya dan menyebut kita sahabatNya. 


Waaw. sungguh besar ya kasihNya bagi kita.

Persahabatan bagi saya adalah sesuatu yang sangat istimewa. Saya beruntung karna di dunia ini saya memiliki beberapa teman yang sangat dekat dan bisa dikatakan sahabat saya. Dan bagi saya hubungan persahabatan itu adalah salah satu hubungan yang paling hangat dan menyenangkan yang Tuhan anugrahkan bagi manusia. Kita bisa berbagi hal-hal yang paling pribadi, suka duka dengan sahabat kita. Bahkan seperti yang Amsal katakan, sahabat bisa lebih daripada saudara dalam kesusahan. 


Nah, itulah yang membuat saya merasa haru dan bahagia ketika Dia mengatakan bahwa dia menyebut kita sebagai sahabatNya. Sungguh menyenangkan karna Dia ingin memiliki suatu hubungan yang sangat istimewa dengan kita, suatu 'persahabatan'. 

Yaa. luar biasa :)

Tapi kita juga harus ingat bahwa yang dikatakan sahabatnya adalah mereka yang berbuat apa yang diperintahkan Tuhan pada kita (lihat ayat 14). 

Waah mari semangat melakukan perintah Tuhan :D

Jumat, 04 Januari 2013

You can't buy class

You can't buy class
Adalah salah satu tulisan di spanduk yang dibawa salah seorang suporter MU. Spanduk ini ditujukan untuk klub tetangga tersayang, Manchester City.

Yaaa setuju, you cant buy class!!
Klub yang dibeli oleh seorang sheik super kaya coba merangsek menjadi klub papan atas secara instan. Beli pemain bintang secara gila-gilaan.  Dalam waktu singkat ManCity memang langsung menghuni papan atas klasemen bahkan meraih gelar juara musim lalu *walaupun menurut saya ini hanya karna keberuntungan mereka semata hahahaha :P* padahal sebelum-sebelumnya ManCity hanya penghuni papan tengah klasemen.

Fenomena seperti ini sebenarnya bukan fenomena baru. Chelsea juga mengalami fenomena seperti ini. Dibeli taipan asal Rusia, Abrahimovic, secara instan Chelsea menjadi klub papan atas.

Yaah memang sih uang bisa membeli apa saja. Stadion baru, pelatih baru, pemain baru. Semua baru secara instan. Gelar juara pun bukan sesuatu yang mustahil untuk diperoleh.

Tapi saya setuju dengan salah satu fans Mu yang menulis spanduk diatas, uang tidak bisa membeli segalanya. Uang tidak bisa membeli kelas. Tradisi juara, mental juara, konsistensi untuk menjadi juara tidak bisa dibeli dengan uang, secara instan. Itu datang secara perlahan, proses.

Tengok saja Chelsea, tahun ini saja sudah tiga kali ganti pelatih. Dalam satu tahun ganti tiga pelatih adalah rekor. Saat gagal meraih juara dalam satu musim, langsung ganti pelatih. Gagal di babak penyisihan liga Champions langsung ganti pelatih. Pemain yang berkontribusi banyak dan masih bisa bermain luar biasa seperti Frank Lampard dibuang setelah dianggap tua.Rumornya Lampard akhir musim ini akan pindah dari Chelsea karna kontraknya tidak diperpanjang, padahal fans minta Lampard dipertahankan.

ManCity juga sama, setelah sukses juara musim lalu, mereka langsung kandas di babak penyisihan grup Liga Champions. Dan musim ini tentu saja kalah di Etihad Stadium, markas mereka, dalam derby Manchester. Daaan, berada di posisi kedua dibawah MU  di klasemen Liga Primer.

Uang yang digelontarkan secara wah, sukses yang diraih secara instan, ternyata membawa mental tidak sabaran bagi klub-klub diatas. Jatuhnya, pemilik klub yang maunya juara terus secara instan hobi memecat pelatih ketika satu musim tidak juara. Hobi beli pemain-pemain bintang yang sudah jadi dan tidak memberi kesempatan pada pemain muda yang belum besinar.
Dan memang benar, tim-tim seperti ini bisa dikatakan belum punya kelas. Mainnya belum konsisten dan masih naik turun. Perlu waktu dan proses untuk menjadi sebuah klub besar dengan mental dan tradisi juara di berbagai kompetisi.

Rasanya, agak tidak mungkin melihat akan ada lagi pelatih di klub manapun yang seperti Sir Alex Ferguson atau melihat seorang pemain yang bisa bertahan seperti Ryan Giggs dan Paul Scholes yang sudah bermain selama 20 tahun di Old Trafford. Klub-klub yang punya kelas seperti MU tidak hanya mengandalkan uang untuk membeli prestasi. Tidak serta merta selalu membeli pemain bintang. Pemian-pemain muda justru yang diberi kesempatan untuk bermain dan tumbuh menjadi bintang. Tengok Jonny Evans contohnya. Klub yang punya kelas juga selalu menghormati pemainnya yang paling loyal. Tidak hanya main buang ketika mereka mulai tua.

Kelas tidak bisa dibeli dengan uang. Klub yang berkelas diperoleh lewat kerja keras dan proses yang panjang. Cara yang instan kebanyakan menghasilkan inkosistensi.
Tapi semoga akhirnya lewat proses, klub-klub inipun akhirnya bisa menemukan kelasnya :)

Mungkin tulisan saya agak sentimentil, saya pendukung MU soalnya. :D







Kamis, 03 Januari 2013

Terintimidasi? Say NO

Di jalan sehabis menengok sepupu yang baru melahirkan..
*btw keponakan barunya lucu bgt!!
tiba-tiba teman mama saya menyinggung percakapan tentang kelulusan saya. *dalam hati waduh*,. Tahun ini lulus ya ka? Begitu tanya teman mama saya. Mama saya pun menjawab, iya, tahun ini lulus. Setengah tahun lagi saya ga perlu beli minyak goreng, sabun, lain-lain. Ntar ribka yang beliin. Teman mama saya bersama suaminya tertawa. Terus dijawab lagi oleh teman mama saya, oh gitu, jadi kapan ka mau beliin si mamah alphard? Ya kali bu, beliin alphard.


Dan dimulailah percakapan tentang saya yang sebentar lagi lulus dan bekerja.
Terkadang, agak sering sih sebenarnya, percakapan tentang kelulusan dan masa depan saya selalu dibicarakan orang tua saya dengan penuh harapan. Entar kaka lulus tahun ini lah. Entar lagi kaka kerja kantoran lah, dsb.


Padahal setiap kali percakapan itu dimulai, sebenarnya dalam hati saya ketar-ketir. Sering saya bertanya-tanya sendiri, apa jadinya ya kalau saya ga jadi lulus bulan Juli tahun ini. Lalu bagaimana kalau saya tidak dapat kerja yang sebaik orang tua saya harapkan.

Jujur, saya bukan orang yang ambisius. Agak santai malah sebenarnya. Yang jadi motivasi utama saya untuk lulus bulan juli adalah orang tua saya. Itu saja.
Kalau pekerjaan memang saya juga ingin dapat yang terbaik. Tapi apakah itu mudah? Jelas tidak.


Memangnya, modal kuliah di ITB atau modal IPK yang baik sudah cukup untuk mendapat pekerjaan yang baik?  Saya tidak yakin. Banyak kok anak ITB yang IPKnya baik tapi nganggur cukup lama.
Kadang, saya jadi merasa agak terbebani.
Tapi, saya rasa, yang saat ini bisa saya lakukan adalah melakukan yang terbaik dan menyerahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa. Yaaa, sisanya, doa dan harapan yang menjadi andalan.
Mazmur 37 : 5 teteeeep. Jadi, katakan tidak lah ya untuk terintimadasi. Belajar, usaha, berserah pada Tuhan. Dan Ia akan bertindak.

My relationship with You

My relationship with You..
In the morning, before I do anything, I talk to You. It's really amazing can meet You again in the morning. It's amazing know that You always take care me along the night.
In the evening, when I go home after study all day, I meet you again. I share many things. Everything that happens in that day.
In the night, before I go to sleep, we talk each other again. You share many things to me from Your Word that I read in Bible. And I share my pray, my hope to You.

Everyday, I'm really grateful that I know You. In the street, in campus, in angkot 'public transportation', in wherever I am, You always be there. I can tell You everything. Everything, even the thing that I'm scared to tell anybody else.
My relationship with You is wonderful :D

Thank you for choosing me become Your. You are the best thing that I've ever had :)