Jumat, 31 Agustus 2012

Dikerjakan dengan cintaaa

Kemarin ini saya membaca Chicken Soup for The Woman Soul karyanya Jack Canvield dkk. Saya suka baca buku ini. Kisah-kisahnya pendeknya inspiratif.

Salah satu cerita yang saya baca di Chicken Soup berjudul "Bumbu Rahasia Marta". Diceritakan ada seorang istri yang mendapat kotak bumbu dari ibunya. Kotak bumbu ini dipercaya bisa membuat masakan apapun yang dimasak menjadi enak. Kotak bumbu ini sudah turun temurun ada di keluarga Martha.Setiap kali hendak memasak, Martha akan membuka kotak rahasia itu. Dan memang benar, menurut suaminya Martha, masakan Martha selalu enak. Bertahun-tahun menikah, masakan Martha tidak pernah mengecewakan.

Sang suami pun menjadi penasaran, kira-kira apa ya isi dari kotak bumbu rahasia milik istrinya? Dia begitu penasaran karna selalu dilarang istrinya membuka kotak bumbu tersebut.
Satu hari, istrinya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Sang suami pun pulang kerumah dan melihat kotak bumbu itu. Dia pun akhirnya membuka kotak itu karna rasa penasarannyasangat besar. Dan ketika kotak itu dibuka, sang suami sangat terkejut melihat isi kotak itu. Isinya adalah secarik kertas bertuliskan "Martha, untuk apapun yang kau perbuat, selalu tambahkan cinta.".
Akhirnya sang suami pun tahu apa rahasia kelezatan masakan istrinya. Ternyata semua itu karna cinta.
 
Hemm.. ternyata itulah rahasianya. Kalau kita melakukan pekerjaan apapun disertai dengan rasa cinta, pasti akan terlihat. Pasti saat Martha memasak dan melihat catatan itu, dia teringat orang-orang yang dia cintai. Dia memasak untuk suami dan keluarganya dan dia melakukannya dengan cinta. Oleh karena itu hasilnya selalu enak. Mengapa? Karna kita akan selalu melakukan yang terbaik untuk orang yang kita cintai. Apapun yang kita kerjakan untuk orang yang kita cintai pasti dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati. Pernah kan buat hadiah untuk orang yang istimewa? Pasti deh niat banget buatnya. Beda kalau hadiah itu cuma rutinitas hehe.
So that's the key point, lakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, dengan penuh cinta. Maka hasilnya pun akan jadi luar biasa :)

Flashdisk..akhirnyaa

Akhirnya ketemu lagi ma flashdisk gw tercintaaaa :)

*apa sih wahahaha*

Kamis, 30 Agustus 2012

Jawaban yang tidak terduga

Tiga tahun saya mendoakan orangtua saya supaya berubah. Supaya bisa ngijinin saya pulang malam, nginep2, dll. Saya berdoa tiap pagi dan malam sebelum tidur. Saya berdoa dengan kesungguhan, dengan harapan besar pada Tuhan.

Lalu, satu malam saat saya dimarahi lagi gara-gara pulang malam, entah kenapa saya merasa sangat lelah. Lalu saya menangis. Saya bertanya kepada Tuhan, kenapa Tuhan tidak menjawab doa saya. Tiap hari saya berdoa. Tapi kenapa orang tua saya tidak berubah.Saya bertanya-tanya, bukankah Tuhan Yesus berkata apapun yang kita doakan dalam namaNya, Bapa akan memberikannya pada kita?

Saya perlu waktu cukup lama untuk mengerti bahwa sebenarnya Tuhan sudah menjawab doa saya. Bukan orang tua saya yang berubah. Tapi saya yang diubah. Itulah jawaban dari doa saya.

Sekarang, saya bisa menerima bahkan mensyukuri keadaan saya. Sekarang saya tidak mau menginap atau pulang malam kalau itu menyakiti orang tua saya. Pelan-pelan Tuhan mengajar saya untuk berubah. Dulu saya keras kepala dan suka bandel. Terkadang saya berpikir, apakah sebegitunya saya memperjuangkan pelayanan saya? Ternyata tidak, bukan pelayanan yang saya perjuangkan, tapi ego dan keras kepalanya saya. Tapi justru lewat pergumulan saya, Tuhan mengajar saya untuk berhenti mengeraskan hati, belajar untuk menghormati dan menghargai orang tua.
Saya juga diajar untuk sabar.
 Apa gunanya aktif pelayanan tapi karakter saya tidak diubahkan? Apa gunanya jadi berkat di luar tapi tidak di dalam rumah sendiri? 

Tuhan memang tidak pernah berdusta. Dia memang sudah menjawab doa saya. Jawaban doa yang tidak saya sangka dan pikirkan, tapi justru yang menjadi kebaikan bagi saya.

Selasa, 28 Agustus 2012

Jadi air putih

Satu hari, saya pernah bertanya pada seorang teman yang kebetulan memang punya gaya filosofis. Saya bertanya, minuman apa yang paling kamu suka?
Terus jawabannya tidak saya sangka-sangka. Paling suka air putih jawabnya.
Heem.. aneh deh pikir saya. Biasanya kalau orang ditanya minuman kesukaannya apa, jawabnya kan pasti *ga pasti juga sih hehe tapi kebanyakan* minuman berasa. Minuman berasa dan berwarna. Termasuk saya.

Terus kenapa teman saya yang satu ini bilangnya dia suka air putih ya?
Dia bilang, dia suka air putih karna meskipun air putih itu ga berasa dan ga berwarna tapi justru itulah minuman paling menyehatkan yang dibutuhkan tubuh kita. Dia bilang, meski sederhana tapi air putih pasti dicari siapapun.

Saya jadi terpikir sesuatu. Saya juga sering kali lupa betapa enaknya air putih itu. Saking melimpah dan saking biasanya saya minum, saya jadi lupa saya butuh sekali air putih. Bisa dibayangkan kalau sehari saja saya tidak bertemu air putih. Pasti saya merana sekali.

Luar biasa ya air putih. Sederhana tapi murni. Tidak mencolok dan tidak kelihatan menarik tapi selalu dicari dan diperlukan orang lain. Kadang dilupakan, tapi sekalinya ga ada, semua kelabakan.
Hem.. saya juga ingin jadi seperti air putih hehe.

Rajinnya ade gw

Rajinnya ade gw, baru dua hari masuk kuliah udah serius belajar aja. Buku-buku yang tebalnya bisa buat ganjel pintu bertebaran di ruang tamu, tempat saya malah main internetan.

Agak ga paham sih, apa emang tempat kuliahnya yang kerajinan, udah dikasi pr segala. Entah ade saya yang malah kerajinan.
Kalau saya sih, hari-hari pertama kuliah masih ngebahas silabus hehe.

Yah, memang dia rajin sih orangnya. Lebih rajin belajar, lebih rajin beresin kamar. Entah deh siapa yang kakanya. Untung saya lebih rajin menulis dan rajin berdoa hehehe.

Yah, kalau menurut saya, memang perlu kita rajin belajar. Tapi ga berarti selalu belajar dong. Hidup ini rasanya lebih menyenangkan kalau kita melakukan segala sesuatu pada tempatnya. Ada waktunya belajar, ada waktunya istirahat, ada waktunya serius, ada juga waktunya bermain dan bersantai heheh.
Tapi memang ade saya rajin sih dan saya salut :)


Minggu, 26 Agustus 2012

Pengakuanku?

Pernah baca kisah Pengakuan Petrus di kitab Matius, Markus, atau Lukas?
Singkat cerita, Yesus bertanya kepada murid-muridNya, siapa dirinya menurut orang-orang diluar sana. Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis, Elia, atau seorang Nabi.
Lalu setelah mendengar jawaban tersebut, Yesus bertanya lagi kepada murid-muridNya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (Markus 8:29).

Nah, menurut saya pribadi, kalimat yang diberi garis miringlah yang penting. Saya rasa, Yesus tidak akan terlalu peduli tentang apa yang orang-orang lain katakan tentangNya. Yesus tahu, meskipun mereka telah melihat berbagai keajaiban dan tanda-tanda yang Yesus lakukan dan sudah mendengar apa yang Yesus ajarkan, tetap saja mereka tidak percaya. Jadi, Yesus sudah tahu jawabannya. Saya rasa , yang penting bagi Yesus adalah apa yang murid-muridNya pikirkan tentang Dia. Karna murid-muridNya ini yang telah Dia pilih, yang setiap hari berjalan bersama Dia, belajar dari Dia, makan bersama Dia, dan orang-orang yang Yesus siapkan untuk memberitakan kabar sukacita itu nantinya keseluruh dunia,

Itu yang penting. Oleh karena itu Yesus bertanya, tetapi katamu, siapakah Aku ini? Kita semua sudah tahu bahwa Petrus menjawab bahwa bagiNya, Yesus adalah Mesias.

Lalu, sekarang, bagi kita, yang juga telah dipilihNya dan dianugrahi keselamatan dariNya, Yesus pun bertanya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"Itu yang penting. Bagi kita pribadi, siapa Yesus? Bukan kata orang lain, bukan kata buku atau siapalah, tapi buat kita pribadi, jawaban dari hati kita, siapakah Yesus itu? Apakah bagi kita adalah seorang legenda? Atau seorang Guru yang punya konsep pengajaran radikal dan luar biasa? Seorang yang sangat suci dan baikkah? Atau sama seperti Petrus, bagi kita Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, yang telah mati bagi dosa-dosa kita, bangkit dari kematian, dan naik ke surga untuk menyiapkan tempat bagi kita? Jawabannya hanya hati kita yang tahu :)

Menjadi seorang pelayan

Sudah lama nih ga nulis soal perenungan-perenungan pribadi dari kitab suci hehe.

Dua atau tiga hari yang lalu, saya membaca kisah Yesus membasuh kaki murid-muridnya dari Yohanes 13.
Saya lebih suka menulis tentang apa yang saya pribadi maknai dari setiap perikop yang saya baca, dan menulis aplikasi sederhana dalam hidup saya daripada membahas perikop ini dari sisi teologinya. Jadi ini sebenarnya tulisan tentang perenungan saya secara pribadi hehe.

Hal yang paling berkesan sekaligus menegur saya dari perikop ini adalah kesediaan Yesus untuk merendahkan dirinya untuk melayani murid-muridNya. Saya tidak bisa membayangkan Yesus, yang adalah Anak Allah yang hidup, pencipta segala sesuatu yang ada di dunia ini, menanggalkan jubahNya, mengikatkan kain lenan di pinggangnya, kemudian membasuh kaki para muridNya. Begitulah cara Yesus untuk memberi teladan pada para muridNya, lewat suatu tindakan nyata ( Yesus ga cuma cuap-cuap doang) supaya mereka pun saling membasuh kaki alias merendahkan diri untuk saling melayani.

Yesus mengajar saya, bahwa untuk terlibat dalam pelayanan Tuhan, kita harus punya kerendahan hati, kesediaan untuk merendahkan segala ego dan kesombongan diri untuk melayani orang lain, bahkan kalaupun orang yang kita layani memiliki posisi yang lebih rendah dari kita.

Banyak orang yang lupa hal ini, termasuk saya. Saya terlibat dalam beberapa pelayanan. Tapi pertanyaannya, apakah saya sungguh-sungguh menjadi seorang pelayan? Apakah saat saya melayani saya merendahkan diri saya untuk kemuliaan Tuhan. Hem.. jujur saya sering lupa. Dan saya rasa, banyak juga anak-anak Tuhan yang lupa akan hal ini. Banyak yang merasa dirinya paling benar dalam pelayanan. Banyak juga yang saling sikut dalam pelayanan Tuhan. Katanya melayani Tuhan, kalau seperti itu, bukannya Tuhan dong yang dilayani, tapi ego dan keakuaan masing-masing yang dilayani.

Saya diingatkan untuk kembali pada konsep pelayanan yang Tuhan ajarkan. Dia mengajar tentang kerendahan hati dan kesederhanaan. Rendah hati memang sulit sih. Tapi itulah syarat utama supaya kit dapat dibentuk dan dipakai Tuhan dengan maksimal.

Saya sungguh senang diberi kesempatan untuk melayaniNya lewat sesama saya didunia ini. Dan saya juga senang karna Dia juga mengajar saya untuk melayaniNya dengan baik. MelayaniNya dalam segala aspek dalam hidup saya. Karna hidup adalah pelayanan untuk memuliakan namaNya.

Semangat Open Housee

Dua minggu lagi. Masih banyak banget yang belum selesai.
Belum ada tempat. Drama masih belum latihan. Pemimpin kelompok belum lengkap a.k.a masih kurang banyak. Games juga belum ada.

Banyaaak banget rasanya yang harus diurus.

Bakal selesai tepat waktu ga yaa?
Harus bisa. Harus lebih fokus dan semangat lagi mengerjakannya. Bukan buat diri kita sendiri, tapi untuk pekerjaan Tuhan, buat ade2 kita yang baruuuu :)

Kamis, 23 Agustus 2012

Samurai

Samurai.. Gara-gara film The Last Samurai, saya jadi kagum banget sama yang namanya samurai. Sebenarnya kurang tepat sih, soalnya namanya juga film, pasti penggambaran samurainya tidak berimbang dan ideal. Jadi lebih tepatnya saya kagum banget sama samura-samurai yang ada di film The Last Samurai hehe.

Kenapa bisa kagum? Hem, yang pertama mereka itu orang-orang yang sangat berani. Mereka ga takut mati loh. Tidak takut mati untuk sesuatu yang mereka perjuangkan dan yakini.Itu mengagumkan menurut saya. Setiap samurai menganut bushido -yang saya kutip dari google- adalah kode etik kepahlawanan golongan samurai yang rela mati untuk negara/kerajaannya. Dan bila gagal, demi mempertahankan kehormatan, mereka akan melakukan sepukku alias harikiri alias bunuh diri hehe. Meskipun menurut saya konyol, tapi untuk mereka, lebih baik mengakhiri hidup sendiri daripada menanggung malu. Mereka tidak mau menyerah dalam suatu pertempuran kepada musuh, mereka lebih suka mati di medan pertempuran atau mati dengan pedang sendiri lewat sepukku.

Kedua, saya kagum dengan sikap mereka yang sangat disiplin dan melakukan segala sesuatu dengan standar kesempurnaan. Tau kan gimana cara hidupnya orang Jepang. Rapi-rapi, tertib, dan disiplin. Nah, samurai-samurai ini juga begitu. Mereka punya standar disiplin tinggi dalam hidup mereka. Dan mereka sangat suka kesempurnaan dan keindahan. Tengok pedang samurai mereka yang bernilai seni tinggi. Mereka juga orang-orang yang terpelajar. Mereka bahkan suka berpuisi dan berfilosofi. Cara mereka minum teh, cara mereka makan, semuanya teratur dan rapi. Orang-orang Barat mengatakan bahwa mereka adalah prajurit barbar dengan busur dan panah, padahal jika dibandingkan dengan gaya hidup para samurai ini, orang-orang Barat ini malah kelihatan lebih barbar hehe :P

Memang, menurut saya sikap mereka sangat bodoh dan tidak mau menerima perubahan. Mereka orang-orang hebat dan bukan seorang pengecut, Tapi tetap saja akhirnya mereka semua kalah dan mati dalam pertempuran melawan prajurit Jepang yang dilengkapi dengan meriam dan persenjataan modern lainnya. Mereka tidak mau memegang senjata api atau berpakaian ala modern, mereka menganggap itu adalah sebuah penghinaan.

Meskpiun begitu, hal itu menjadi hal ketiga yang saya kagumi dari para samurai. Mereka bangga atas siapa diri mereka. Mereka tidak merasa bahwa kebudayaan mereka, tradisi leluhur mereka adalah sesuatu yang lebih rendah dari kebudayaan Barat. Mereka menghormati diri mereka dan warisan leluhur mereka. Mereka tidak pernah malu dan tidak lupa darimana mereka berasal. Itu mengagumkan.

Berani, integritas, disiplin, kerja keras, kesempurnaan, punya nilai dan gambar diri yang kuat, tidak minder. Itu yang membuat saya kagum pada para samurai. :)


Rabu, 22 Agustus 2012

The DNR

Batman-The Dark Night Rises.. aaaa akhirnya nonton juga. Dua kali gagal nonton. Jadinya beli DVD bajakan dan nonton juga tadi malam*haduuh, maap ya Chistopher Nolan :p*

Dua kata deh buat akhir dari trilogi Batman, Luar Biasa. Akhirnya cerita tentang Batman berakhir juga,
Menurut saya sih filmnya bagus, banyak hal yang mengejutkan, seru. Mungkin agak terlalu panjang sih, dua jam empat puluh lima menit. Tapi gapapa untuk film terakhirnya Batman.

Ada beberapa teman sih yang bilang filmnya kurang, tapi setelah saya tanya, ternyata mereka belum nonton dua film Batman sebelumnya. Jadi ya wajar kalau bingung. Tapi buat yang sudah mengikuti film Batman dari dulu pasti setuju kalau film Batmannya seru dan bagus :)

Entah ya, saya kurang suka film Spiderman atau Superman. Saya kurang suka melihat karakter dari dua superhero ini, culun-culun gitu heheh. Terus mikirin cewenya mulu haha. Tapi kalau Batman beda. Karakternya kuat, terus jalan ceritanya penuh misteri, ga mudah ditebak. Saya sering kaget kalau pas diakhir cerita ketahuan penjahatnya. Waah ternyata dia biang keladinya hehe.Selain itu, film Batman pun sukses memainkan emosi penonton.

Memang ada juga beberapa komentar negatif di beberapa artikel yang saya baca tentang film terakhirnya Batman ini, misalnya kemunculan Selena Kyle (Catwoman) di awal film. Memang agak aneh sih *jujur menurut saya pribadi dia pencuri yang annoying banget hehe**, dan kurang masuk akal. Yah, saya juga setuju. Tapi bagaimana pun juga, menurut saya sepanjang tahun ini, film ini yang paling kuat jalan ceritanya dan sangat koheren dengan dua film sebelumnya. Ini film terbaik menurut saya sampai sepanjang tahun ini. Dan bila kita gabungkan dengan dua film sebelumnya, The Batman Begins dan The Dark Night, trilogi Batman adalah trilogi kesukaan saya selain The Lord of The Rings. Dan tentu semua setuju bahwa karya Christopher Nolan ini memang film yang sangat luar biasa.

Senin, 20 Agustus 2012

More than a hero?

"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." (Amsal 16:32).

Pernah saya berpikir ini agak berlebihan loh *haduh, maaaf Tuhan*. Soalnya saya pikir, apa sih susahnya sabar atau menguasi diri dibandingkan jadi seorang pahlawan. Kan susah tuh jadi Batman, jadi Iron Man, jadi bagian dari the Avengers *woow* heheh. Bayangin, harus punya kekuatan untuk mengalahkan kejahatan.

Nah, tapi Firman Tuhan itu tidak pernah keliru. Tidak pernah salah. Dan memang benar setelah saya sendiri mengalaminya. Sabar itu sulit. Menahan amarah atau emosi itu sulit. Sulit sekali.

Sering kok saya bermasalah dengan kesabaran.

Buat sabar, kita harus minta pimpinan Roh Kudus. Kita harus minta setiap hari, supaya hati kita dilembutkan dan diberi kekuatan untuk mengalahkan amarah dan menguasai diri kita. Apalagi, godaan untuk marah itu datangnya tiba-tiba. Ga pernah bilang-bilang dulu. Saya sering loh melihat ayah saya marah di dalam mobil gara-gara ada pengendara motor yang nyalip. Tiba-tiba kan.

Saya juga mengalaminya secara pribadi. Sering kali saya tidak tahan menahan godaan untuk kesal dan marah pada orang lain. Padahal sesudahnya pasti saya menyesal karna sudah marah.

Yah, memang tidak mudah untuk sabar dan menguasi diri. Itu butuh perjuangan dan latihan setiap hari. Hari ini saya tergoda untuk marah dan saya kalah. Tapi besok saya akan berusaha lagi untuk mengalahkan godaan-godaan semacam itu. Saya tidak suka marah. Marahnya sih cuma sebentar. Rasa puas karna bisa melampiaskan kemarahan itu tidak sebanding dengan penyesalan yang dirasakan setelahnya. Belum lagi, hati-hati lain yang tersakiti karna kemarahan kita. Jadi dosa kan.

Perlu dicatat maksud marah saya disini adalah marah yang sifatnya negatif ya. Yang destruktif, bukan seperti marahnya Yesus di Bait Allah yang konstruktif. Itu sih bagus hehe,

Yah *sambil menghela napas*, sekarang saya menyadari maksud penulis Amsal. Pasti dia sudah pernah mengalaminya, makanya dia dapat menuliskan bahwa orang yang sabar itu lebih dari seorang pahlawan.

Sabar itu memang sulit ternyata.Saya jadi teringat kata-kata seorang ibu di iklan mie instan di TV. Menang itu bisa mengalah pada amarah. :)








Minggu, 19 Agustus 2012

H-7

Tinggal tujuh hari lagi masuk kuliah. Akhirnya liburan yang super sekali (dalam hal lamanya) berakhir juga. 
Perlu dijadiin perenungan nih.
Pertama, sudah ngapain aja ya liburan selama 3 bulan ini. Selain magang, sepertinya ga ada apa-apa. Kebanyakan nonton dan tidur. Yah nulis blog juga sih hehe. Tapi harusnya bisa lebih produktif lagii...

Kedua, mau ngapain ya semester baru nanti. TA sudah menanti di depan mata. Ada target IP baru *harus bisa dong 3.5, sekali-kali, belum pernah hehe*. Harus lebih semangat lagi di semester depan..
Selain itu, berhubung semester depan adalah dua semester terakhir dalam rencana perkuliahan saya, harus bisa lebih menggunakan dan menikmati waktu. Lebih banyak ketemu teman-teman deh :)

Yaah. Sekarang sedang menghitung mundur hari-hari kuliah lagi. Sekian dan terima kasih :)

Yang Menarik dari Lebaran

Sebenarnya, saya tidak ikut merayakan Lebaran. Tapi saya hidup di negara yang mayoritas warga negaranya merayakan Lebaran. Dan saya menghormati itu.

Hari ini adalah Lebaran hari pertama. Hem, menurut saya, ada beberapa hal menarik saat orang berlebaran.

Pertama, saya salut dengan orang-orang yang sungguh-sungguh berpuasa 30 hari lamanya dan kemudian berlebaran. Saya bisa melihat kesungguhan dan ketaatan mereka.
Harusnya saya juga melakukannya. Taat dan sungguh-sungguh mengikut Tuhan. Ga lenje-lenje hehe.

Kedua, tradisi bermaaf-maafan. Memang setiap hari pun, kalau ada yang bersalah pada kita harus kita maafkan. Tapi rasanya menyenangkan ya, ada satu hari dimana seluruh anggota keluarga dan teman-teman bisa saling bermaaf-maafan. Pernah teman saya di kampus, teman sekelas saya bertengkar dengan temannya. Lama sekali mereka tidak mau saling bicara. Hem, keduanya sama-sama keras kepala hehe. Tapi ketika Lebaran, mereka jadi maaf-maafan deh. Memang lebih bagusnya maafan dari awal sih, ga cuma karna lebaran saja, tapi daripada tidak sama sekali.

Ketiga, tradisi kumpul-kumpulnya. Saat Lebaran, semua anggota keluarga kumpul-kumpul. Bahkan banyak orang yang merelakan diri untuk bermudik ria untuk bisa berkumpul bersama sanak saudaranya. Bahkan, bagi yang tidak berlebaran pun, jadi ikut-ikutan mudik deh.

Keempat, tentu saja makanannya. Saat Lebaran banyak banget makanan enak bertebaran. Biarpun saya sendiri tidak buat, tapi tetangga-tetangga saya kan pada buat. Ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng ati.. Heeeem

Yaah, Lebaran memang bukan hari raya saya. Tapi Lebaran sudah jadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dan selalu jadi hari yang menarik untuk diamati.  :)

Cita-cita yang Keliru

Tau cita-cita saya? Cita-cita saya selepas lulus kuliah adalah bekerja di luar Bandung. Dimana gitu. Pokoknya yang jauuh dari rumah.

Alasannya, saya pingin hidup sendiri, tidak diatur-atur terus oleh orang tua. Bisa pulang malem seenak-enak jidat *hehehehe* , bisa jalan-jalan sesuka hati.
Sebenarnya agak konyol sih. Begini akibatnya, orangtua saya terlalu over protective. Tidak boleh jalan-jalan, pulang malam dikit, dsb. Akhirnya, anaknya punya cita-cita terpendam untuk kerja sejauh mungkin dari rumah. Huft.

Nah.. tapi saya sekarang sadar. Itu salah. Ya kali saya punya cita-cita model gitu.

Pertama, saya salah karena walaupun sulit sekali diterima, orang tua saya menyayangi saya. Itu alasan mereka. Memang tidak logis, tidak menyenangkan, dan sebenarnya tidak tepat-tepat amat juga, tapi saya seharusnya belajar mengerti dan memahami mereka. Dan saya mau belajar.

Kedua, rasanya anak Tuhan yang baik tidak akan punya alasan seperti itu. Kan harusnya kita menghormati dan menyayangi orang tua. Apalagi mereka semakin tua kan. Masa yang saya inginkan adalah hidup sejauh mungkin dari mereka?

Ketiga, saya juga menyayangi mereka haha.

Nah, jadi batal deh niat saya yang super konyol. Padahal udah direncanakan masak-masak hehe.
Yah, terimakasih Tuhan, sudah membuat saya sadar.

Yah, kalau nanti saya lulus dan memang harus kerja di luar Bandung, itu bukan lagi karna alasan pingin jauh dari orangtua, tapi karna memang harus begitu. Karna tuntutan pekerjaan atau ada kesempatan karir yang bagus. Dan saya akan pulang kerumah lagi. :D

Kamis, 16 Agustus 2012

Something Stupid

Pernah dengar lagu Something Stupid dari Robbie Williams sama Nicole Kidman?
Nah, entah kenapa lagunya enak ya ditelinga saya. Padahal lagu lama.. Tapi emang kadang saya suka yang lama-lama heheh.

Yah.. setiap orang pernah lah merasakan momen dimana kita setelah kita mengatakan sesuatu, kita merasa sadar kita mengatakan something stupid. Kalau dilagu ini sih kisahnya tentang seseorang yang mau menyatakan cintanya. Dia sudah mempersiapkan some clever lines untuk dikatakan, tapi yang keluar malah something stupid deh hehe, cuma kalimat I love you. Nervous kali ya.

Tapi itu kan menurut si penulis lagu. Menurut saya dia tidak mengatakan something stupid kok. I love you  kan bukan kata-kata yang something stupid. Susah juga kan orang bisa ngomong seperti itu. Daripada ngomong banyak kata-kata yang berupa basa-basi semata, muter-muter ga jelas, mending langsung ke intinya kan.  

Setelah saya baca lagi liriknya, saya rasa saya tahu deh alasan penulis lagu mengatakan I love itu itu something stupid. Dia bilang begitu, karna keadaan. Karna suasana cuy.
Hem, masalahnya adalah di pasangannya *ga bisa dibilang pasangan sih, orang belum jadi pasangan hehe*. Ternyata, si target ini memandang rendah kata-kata I love you  itu. Dia sudah sering dengar nampaknya. Dan untuk si target, kata-kata itu cuma kalimat semata, tanpa makna.
Padahal untuk si penulis, kata-kata itu bukan sekedar kata-kata rayuan. Tapi itu yang sebenarnya dia rasakan.. *uuuh so cwiit banget siih*

Jadinya, si penulis memikirkan, kira-kira kalimat apa ya yang lebih pintar dan lebih bermakna untuk menyatakan perasaannya. Kata-katanya bukan I love you tapi memiliki makna yang sama. Uuu

Sayangnya, ketika waktunya sudah tepat untuk bicara, dia malah mengacaukan semua. Tetap saja yang keluar malah I love you. Yah, simple words sih dan memang itu yang ingin dia nyatakan.

Wahahahahaha.

Tapi, diatas semua itu, lirik lagunya bagus dan musiknya enak banget. Beda deh dari banyak lagu lainnya. 

Yah begitulah.. Saking ga ada kerjaannya gw nge post beginian heheh. Seengganya gw belajar memahami makna dari sebuah karya seni. Karya seni orang kan buat dinikmati, diapresiasi dan dikritisi :D

Kebenaran yang Memerdekakan

Dua hari yang lalu, saya baca renungan dari Yohanes 8 : 31-36. Kebetulan nih pikir saya dalam hati. Bentar lagi kan hari Kemerdekaan Indonesia :D

Judulnya Kebenaran yang Memerdekakan, hem.. Merdeka dari apa sih Tuhan? Merdeka dari konteks apa Tuhan? Sebagai bangsa Indonesia, katanya kami sudah merdeka selama 67 tahun *katanya, soalnya saya rasa sebenarnya kami memang masih terjajah hehe*. Tentu bukan merdeka dalam konteks kebangsaan menurut saya.  Merdeka yang dimaksud Yesus lebih luas dari sekedar kemerdekaan dari penjajah yang berupa manusia saja. Mengapa saya berpikir demikian? Karena Yesus katakan, yang memerdekakan adalah kebenaran, bukan senjata canggih, strategi perang jitu, atau sebagainya.

Yohanes 8 : 31:32, " Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku ,  kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan   kamu ."

Yang dimaksud Yesus adalah merdeka dari segala ikatan dosa, kutuk yang selama ini menjajah manusia sejak dari kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden,

Sadar ga sih, setiap orang di muka bumi ini, terikat dan dijajah oleh dosa? Saya sih sadar. Tiap hari, kita dikuntit dan dicobai dosa. Iya kan? Belum lagi soal kutuk. Sejak kita lahir ke dunia ini pun, sudah ada kutuk dosa di atas kepala kita.

Namun, Yesus menawarkan kemerdekaan dari segala hal itu. Dia mengatakan bahwa jika kamu tinggal dalam firman-Ku dan menjadi muridKu, kamu akan tahu kebenaran. Dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.

Dan Yesus benar. Ketika kita mengenal dan percaya pada Yesus. Kita bebas. Pertama ketika Dia mati di kayu salib, segala kutuk dosa kita dipatahkan dan dosa-dosa kita diampuni. Kedua, setiap hari ketika kita berjalan untuk mengenal Yesus, kita dimampukan untuk lepas dari ikatan dosa. Kita sekarang bisa lepas dari dosa. Kita bisa bilang tidak pada dosa *tentu kalau kitanya juga mau menolaknya*

Yap, Dia menjanjikan kemerdekaan yang sejati bagi kita. Lebih penting dari sekedar merdeka dari penjajahan di negara masing-masing. Tapi apa kita mau menerima dan mempergunakannya. Itu pilihan masing-masing :)

Senin, 13 Agustus 2012

Extraordinary Londooon

Akhirnya Olimpiade London 2012 berakhir. Waaah salut banget deh buat kota London dan penyelenggara Olimpiade tahun ini. Kereeeen deh. Acara pembukaan dan penutupannya keren banger. Kelihatan niat banget bikin acaranya. Entah berapa banyak biaya yang mereka keluarkan dan banyak waktu yang dihabiskan untuk menyukseskan Olimpiade London 2012.

Saya cukup mengikuti pagelaran Olimpiade kali ini. Beragam pertandingan olahraga saya tonton. Mulai dari bulutangkis, bola basket, sepakbola, judo, renang maraton, lari, senam ritmik, gulat, dll. Asik deh.
Yah, memang saya kecewa sekali dengan performa tim Indonesia yang finish di posisi 63, gagal mempertahankan medali emas, dan adanya skandal pengaturan skor yang dialami pebulutangkis ganda putri Indonesia. *kayaknya gw harus bikin post an khusus deh buat kekecewaan dan kegagalan tim Olimpiade Indonesia, malu2in aja hehehe*

Tapi, tetap saja saya senang mengikuti dan menonton setiap acara pertandingan Olimpiade kali ini.
Senang melihat semangat bertanding atlet-atletnya. Senang melihat mereka berkompetisi habis-habisan untuk negaranya.
Satu hal yang saya pelajari dari pertandingan multi olahraga ini, setiap orang bisa melakukan apa saja untuk menghormati negaranya. Saya menonton pertandingan bola basket tim Amerika dari babak penyisihan sampai babak final mereka memenangkan medali emas. Lalu, di babak final itu, komentator mengatakan metode pelatihan untuk atlet bola basket USA. Tau kan, semua pemain tim bola basket USA itu adalah pemain top NBA. Setahun, mereka mendapat gaji sekitar 200 miliar rupiah *waaaaaow* dan mereka sudah populer. Mereka tidak perlu iming-iming bonus untuk meraih medali bagi negaranya. Mereka sudah punya segalanya. Tapi pelatih tim bola basket Amerika membawa mereka ke pemakaman pahlawan Amerika, tempat veteran-veteran prajurit Amerika di perang Vietnam, dll. Dan disitu dikatakan bahwa sang pelatih menjelaskan pada para pemain, bagaimana orang-orang itu, those man, telah memberikan segalanya untuk negara mereka. Tenaga mereka, anggota tubuh mereka, waktu mereka bersama keluarga, bahkan nyawa mereka, mereka berikan untuk negara mereka. Disitu pemain-pemain Amerika banyak yang menangis. Sebagai atlet, mereka juga bisa memberikan sesuatu untuk negara mereka. Mereka bisa memberikan tenaga mereka, kesungguhan mereka untuk mengharumkan nama bangsa mereka di dunia olahraga.

Dan mereka melakukannya. Mereka bekerja keras, tidak asal-asalan untuk memenangkan negara mereka.
Dan saya melihat hal itu pada banyak atlet dari negara-negara berbeda. Banyak yang berjuang habis-habisan untuk meraih medali bagi negaranya. Itulah semangat Olimpiade yang sesungguhnya.

Wah, andaikan saja tiap atlet Indonesia punya mental dan motivasi seperti itu terhadap negaranya, tentu hasilnya akan jauh berbeda.

Tapi, tetap salut untuk Olimpiade. Untuk London. Luar biasaaa.

Dan sampai jumpa lagi di Olimpiade Brasil 2016 :)

Beda suku.. why not?

Siang ini ada rapat navigator. Membicarakan tentang open house bulan depan. Setelah rapat, kami makan siang dan ngobrol-ngobrol di sebuah labtek yang teduh di kampus.

Tau kan, kalau cewe-cewe navigator gitu sudah pada ngumpul bawaannya ngobrol mulu. Ada-ada aja. Random banget deh obrolannya.

Lalu, ada seorang teman yang curhat gitu deh ceritanya. Dia yang bersuku Batak, disuruh orangtuanya mencari jodoh yang orang Batak lagi. Tidak boleh yang lain. Syarat utama dan satu-satunya adalah dia harus orang Batak. Hemm.. segitunya yaa. Aneh banget menurut saya.
Ada lagi nih, teman saya yang orang Jawa. Sama deh, sebelas duabelas. Dia disuruh orangtuanya mencari jodoh yang juga sesuku. Sama-sama orang Jawa lagi.

Hem.. menurut saya pribadi, hal-hal seperti itu agak konyol dan tidak essensial. Memangnya apa coba alasan utamanya?
Apakah suku yang satu lebih baik dari suku yang lain? Tentu saja tidak ada jaminan seperti itu. Apakah menikah dengan orang yang sesuku menjamin kebahagian. Tentu saja tidak.

Lalu, apa alasannya? Kebanyakan karna masalah-masalah *sepele menurut saya* seperti marga, atau adanya stigma tentang suku tertentu. Misalkan, kalau saya sebagai orang batak nih menikah dengan orang yang bukan batak, otomatis anak saya tidak akan memiliki marga. Dan itu tidak baik menurut mereka. Hem, sekali lagi menurut saya hal ini tidak esensial dan tidak penting juga.
Ada juga masalah stigma terhadap suku tertentu, seperti misalnya teman saya yang suku jawa ini. Dia tidak boleh menikah dengan suku lain, apalagi, suku batak katanya. Alasannya, orang batak itu keras sifatnya. Susah diajak kompromi dan galak-galak. Dan jawaban saya, tidak semua orang batak memiliki karakter seperti itu. Apalagi orang batak yang sudah mengenal Tuhan dan diubahkan. Saya sering sekali menemukan orang-orang batak yang lembut, sabar, dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus.

Dan masih banyak kisah dan alasan lainnya.

Menurut saya, pernikahan yang bahagia, tentu tidak didasari oleh persamaan suku. Alkitab tidak pernah menjelaskan hal seperti itu. Suku juga harusnya bukan prioritas utama untuk memilih teman hidup. Apalagi, ada beberapa orang tua yang sampai mewajibkan anaknya untuk memilih teman hidup yang sesuku.
Harusnya hal-hal lainlah yang jauh lebih penting yang kita pikirkan, seperti pengenalan akan Tuhan, karakter yang baik, soal pelayanan, soal membangun karakter kita kah, soal visi hidup, dan hal-hal lain.

Hal-hal seperti itulah yang akan membuat kita merasa bahagia memiliki teman hidup.

Come on. Jangan lagi kita mengukur sesuatu dengan ukuran yang tidak berguna dan tidak logis. Apalagi kita semua adalah saudara dalam tubuh Kristus. Tidak ada lagi kamu suku A dan saya suku B dan sebaiknya kita tidak bersama.

Yaa.. memang butuh waktu dan cara komunikasi yang baik pada orang tua untuk merubah pola pikir seperti diatas. :)

Jumat, 10 Agustus 2012

Finnaly, I find the answer

Pertanyaan yang paling sering saya ajukan, berulang-ulang adalah, apa sih artinya menghormati orang tua itu? Apakah menghormati orang tua artinya melakukan segala sesuatu yang mereka katakan atau suruh dan mengenyampingkan pilihan-pilihan pribadi kita?

Hem.. berat yaaa

Dan jujur saya sulit mendapat jawabnya. Saya memang punya masalah dengan orang tua saya. Semakin dewasa, saya rasa makin banyak keinginan dan pilihan kita yang berseberangan dengan orang tua. Dan saya bingung menghadapinya. Ini sebuah pergumulan buat saya.

Sampai hari kemarin, saya ikut rapat perencanaan kegiatan nav di rumah salah seorang staf navigator.
Sebelum mengadakan rapat, seperti biasa kami menyediakan waktu di awal untuk sharing dan diskusi. Dalam sharing itu, kami membahas I Petrus 5: 1-14.

Dalam sharing itu, saya mengungkapkan bagaimana kesulitan dan kebingungan saya tentang tunduk pada orang tua (I Petrus 5:5). Saya mengutarakan pertanyaan saya diatas. Lalu teman-teman dan staf membantu saya menemukan jawaban.

Menghormati orang tua itu adalah sebuah perintah Tuhan yang sangat penting. Semua orang yang mengenal dan mengasihi Kristus, harus melakukan perintah ini.
Lalu, bagaimana dengan pilihan kita yang bertentangan dengan orang tua? Kita tidak harus selalu melakukan atau menjalani semua keinginan orang tua kita. Tapi tidak berarti kita memaksakan kehendak dan menyakiti orang tua kita. Kuncinya adalah bagaimana kita mengkomunikasikan pilihan dan keinginan kita tersebut pada orang tua.

Satu hal, yang saya rasa berkesan dari diskusi itu adalah ketika staf navigator mengatakan pada saya, "Allah tidak pernah salah menempatkan orang tua bagi kita. Dia menempatkan orang tua yang paling pas dan tepat untuk pertumbuhan rohani kita yang maksimal. Dan ingat, semua yang orang tua kita buat, tujuannya adalah untuk kebaikan kita. Itu orang tua/"

Jujur, saya dulu sering sekali mengeluh dan sulit sekali menerima keadaan saya. Orang tua saya sangat protektif. Saya tidak boleh pulang malam, tidak boleh main kemana-mana, tidak boleh menginap-menginap, dlsb. Itu tidak menyenangkan. Saya merasa bahwa saya sudah dewasa dan bisa menjaga dan bertanggung jawab atas diri saya sendiri.
Pada akhirnya, saya sering memaksakan kehendak saya.

Hari kemarin, saya belajar, pentingnya kita menghormati orang tua dan bersikap bijak dan dewasa dalam menyampaikan keinginan kita.
Saya percaya, Allah punya rencana atas hidup saya. Dia menempatkan saya di keluarga yang akan membuat saya bertumbuh dengan maksimal. Saya percaya itu. Dan saya akan belajar untuk mensyukurinya.

Terima kasih. Finnaly, I find the answer :)



Kamis, 09 Agustus 2012

Alaaaay bangeet sih gw

Liburan kuliah selama tiga bulan membuat saya memiliki banyak sekali waktu kosong. Seringnya untuk mengisi waktu kosong, saya menggunakan fasilitas internet di rumah. Mulai dari download musik, baca berita, liat-liat grup di fb (biasanya kalau kuliah jarang banget buka notif grup heheh), dan setelah tidak lagi ada yang bisa dikerjakan, saya berubah menjadi seorang stalker.

Ada-ada saja yang saya buka-buka profilenya. Haduuuh saking ga ada gawe hehe.
Sampai akhirnya, saya pun membuka profile saya sendiri. Profile saya kan bentuknya timeline, jadi saya bisa melihat post-post an saya dari tahun ke tahun, bulan ke bulan.
Saya pun membuka post-post an lama saya. Dan waow astaga, ketika saya membaca status atau komen-komen saya di masa lalu, saya ga yakin itu saya yang menulis.
OMG, dulu gw alay hahahaha.

Pake kata 'aq', 'hihihi', haduuuh getek deh hehe. Belum lagi kata-kata yang saya pasang di status. Saya jadi berpikir sendiri, kenapa ya saya bisa menulis yang aneh-aneh kayak gitu. Bahkan ada beberapa penyampaian yang agak kasar menurut saya. Saya frontal deh. Facebook kan jejaring sosial, banyak yang bisa baca, dan saya nulis yang model gitu *sudah saya delete dari timeline hehe*. Heem..

Sebenarnya, ada dua hal yang muncul di benak saya. Pertama, saya malu pada diri saya sendiri. Dulu kok saya malu-maluin dan sesat gitu malah hehe.
Kedua, saya merasa senang juga. Ternyata sekarang saya sudah berubah banyak. Bukan saja tidak menggunakan bahasa alay lagi. Tapi bahasa, kata-kata, cara saya mengekspresikan diri saya jauh lebih dewasa. Heem.. Terima kasih Tuhan, ketika saya mengenal-Mu, Engkau merubah saya menjadi orang yang lebih baik lagi. :)

Rabu, 08 Agustus 2012

Mind Trick and Music

Pernah dengar istilah mind trick?  Buat yang suka dengar lagu Jamie Cullum pasti tau deh.
Yap, mind trick itu judul salah satu hitsnya Jamie Cullum.

Lagunya enak. Suka deh dengar musiknya.
Tapi yang jadi highlight di tulisan kali ini adalah judulnya.

Judulnya agak aneh ya. Dapat ide dari mana coba mas Jamie. Mind trick..

Liriknya juga mantep deh. Kata-katanya oke punya.

Mind trick, semacam permainan pikiran?

Liriknya sendiri bercerita tentang seseorang yang berusaha untuk melupakan rasa rindunya. Klasik amat yaa.
Caranya, lewat musik menurut Jamie Cullum. Music plays a mind trick. 
Memang benar sih, musik bisa merubah mood seseorang. Musik bisa menghilangkan kebingungan atau perasaan galau.
Musik bisa membuat kita lebih gembira. Musik bisa membuat kita lupa akan kesedihan kita.

Setuju deh, music plays a mind trick. Bahkan kata Jamie Cullum, music intoxicates your mind.  Woow banget ya pengaruh musik itu.

Pengalaman pribadi saya membenarkan hal diatas. Mendengar musik bisa membuat lebih semangat bekerja, membuat perasaan lebih gembira. Menghilangkan kejenuhan atau pikiran kurang enak.

Hemm.. kalau lagu-lagu populer dunia saja bisa membuat pikiran dan perasaan kita lebih nyaman, apalagi kalau kita mendengar dan menyanyikan lagu-lagu pujian untuk Tuhan yaa. Benar-benar bisa mentoksifikasi pikiran kita.*Ini juga pengalaman pribadi*

Nah, maka seperti kata Daud, Pujilah Tuhan hai jiwaku itu memang benar. Lagu pujian untuk Tuhan itu punya kuasa yang lebih besar daripada musik duniawi. Coba deh ingat-ingat cerita runtuhnya tembok Yerikho, tembok sekuat dan setinggi itu, robohnya dengan pujian bangsa Israel yang dipimpin oleh Yosua. Pujian juga bisa menghilangkan keraguan dan membangkitkan iman kita.
Selain itu, pujian juga salah satu sarana kita untuk menyenangkan hati Tuhan kan.

Memang luar biasa musik itu.. Apalagi kalau musik itu digunakan untuk Tuhan. Bukan cuma sekedar mind trick saja yang bisa dilakukan. Mengalahkan persoalan dan tantangan hidup juga jadiii.















Selasa, 07 Agustus 2012

Stop to thingking about

Stop to thingking about..

Kenapa harus dipikirkan yang seperti itu. Kecewa banget deh. Ga pernah berubah.

Bertanya-tanya sendiri, kenapa yang ada di pikiran kamu cuma hal yang kaya begitu saja.

Kenapa ga bisa berubah sih. Ah.. memang seperti itu. Entah bawaan gender atau memang kamunya saja.

Huuu.. Have to stop thinking.

Itu cuma menandakan kalau selama ini semua salah sangka. Atau palsukah?
Mungkin sebaiknya memang stop saja.

Navs Goes to Trans Studio

Hari ini Navs jalan-jalan bareng ke trans studio Bandung.

Seruu..
Asiikk..
 Luar biasaa deh.

Yang bikin seru dan luar biasa bukan permainannya, tapi kebersamaannya. Seru banget deh bisa kumpul dengan anak-anak Navigator dari beberapa angkatan. Dapat kenalan-kenalan baru. Main dan ketawa sama-sama.

Post an ini singkat aja sih. Soalnya, bingung bagaimana mengungkapkan senangnya main hari ini.

Yaaa intinyaa, memang senang main bersama keluarga.

Minggu, 05 Agustus 2012

Wondering about Love Part III

Hem, ga nyangka deh bisa nulis yang part III nya.

Tadi siang, saya menonton televisi (seperti biasa hehe). Awalnya saya menonton berita lalu FTV. Ketika iklan, saya mencari-cari siaran yang lain. Tanpa sengaja, saya mendapati siaran siraman kerohanian Kristen. Jujur saya orang Kristen yang agak males menonton acara siraman rohani agama sendiri (haduuh).

Tapi karna sedang iklan, akhirnya saya putuskan untuk mendengar sebentar.

Ternyata, tema yang sedang dibahas adalah tentang kasih *kena lagi gw* dari I Korintus 13. Sebenarnya saya sudah banyak kali mendengar perikop ini. Cukup terkenal loh.

Tapi tiba-tiba hati saya tergerak ketika bapa pendetanya yang kemudian diterjemahkan oleh seorang ibu pendeta nampaknya (pengkhotbahnya orang bule cuy) membacakan ayat 3 nya. Isinya seperti ini, "Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku."

Memberi dengan kasih. Saya juga lumayan sering sih memberi hehe. Tapi, kalau saya mengeluh atau hitungan ketika memberi, apa faedahnya. Sekalipun saya memberi diri saya untuk dibakar, kalau saya tidak melakukannya dengan kasih, saya tidak berguna.

That's the point.  Memberi, sebanyak apapun tidak akan ada gunanya tanpa kasih.

Hem.. bersyukur banget kepada Allah yang penuh kasih. Dia memberi kepada saya banyak sekali pelajaran, lewat banyak hal yang tidak diduga.
Hari ini, Tuhan yang adalah Kasih, memberi pelajaran, bahwa sebanyak apapun yang kita lakukan, seberapa banyak yang kita beri, seluar biasa apapun yang kita lakukan untuk orang lain, tanpa kasih, semua itu sia-sia. Sebegitu pentingnya yaa kasih itu.


Satu hal lagi yang mengoreksi diri saya ketika mendengar khotbah ini, kasih itu tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ditulis diatasnya, kasih itu sabar. Hem, saya cukup sabar. Tapi dilanjutkan dibawahnya, kasih itu tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Okelah saya sabar dan bukan pemarah. Tiap kali saya dibully orang lain, saya tidak marah, saya memaafkan. Tapi terkadang tanpa saya sadari, saya menyimpan kesalahan mereka dalam hati saya. Saya tidak mengeluarkan kemarahan saya, tapi menyimpan kekesalan itu dalam hati saya.

Kasih itu sempurna dan utuh. Kasih tidak hanya sabar, tidak hanya tidak marah, tapi mengampuni dengan sempurna. Rasanya tidak mungkin kita bisa lupa terhadapa perbuatan orang lain yang jahat, secara kita punya memori gitu. Dan ingatan manusia itu kuat. Tapi, kita tidak boleh menyimpan kesalahan orang lain dalam hati kita. Coba saja, kita pendam lebih lama lagi, dia akan meledak menjadi sebuah kebencian.

Hem.. Tuhan,Engkau tahu itu sulit bagi kami, bagi saya khususnya. Tapi saya tahu, Tuhan mampukan. Asal kita sungguh-sungguh niat untuk berubah dan mengasihi lebih baik lagi, saya percaya, Tuhan yang akan mampukan.






Rabu, 01 Agustus 2012

Strategi atau Curaaang?

Kemarin, saya menonton berita olahraga di salah satu stasiun televisi.
Biarpun saya tidak pinter-pinter olahraga, tapi saya suka loh kalau nontonnya hehe.

Saya cukup terkejut juga sewaktu mendengar berita ada pasangan ganda putri Indonesia yang didiskualifikasi dari Olimpiade London. Bayangkan, headline beritanya saja "Tragedi Bulutangkis".

Singkat cerita, ada empat pasang ganda putri bulutangkis yang didiskualifikasi dari Olimpiade London. Salah satunya adalah pasangan Indonesia, kita sebut saja Mawar dan Melati (hehehehe :P).

Agak bikin malu sih menurut saya pribadi. Soalnya alasan pendiskualifikasiannya adalah main mata mengatur hasil pertandingan. Ckckck. Jadi, mereka saling mengalah (alias tidak mau memenangkan pertandingan terakhir di babak penyisishan grup) supaya terhindar dari pasangan China yang dikenal adalah pasangan terkuat di dunia bulutangkis ganda putri.

Ya.. ada banyaklah alasannya. Yang jelas, pasangan ini ogah dibilang curang.
Malah ada yang mengatakan bahwa itu adalah semacam strategi permainan.

Bisa juga sih disebut strategi. Lebih baik kalah di pertandingan terakhir daripada di fase knock out harus berhadapan dengan lawan yang sulit, Tapi jelas ini menodai nilai sportivitas olahraga itu sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari pun (diluar olahraga ya), yang disebut strategi dengan kecurangan itu bisa jadi beda-beda tipis.
Strategi penjualan, strategi pemasaran, dll, bisa jadi sesuatu yang curang dan tidak etis.
Namun banyak orang yang berlindung diatas nama strategi untuk membenarkan perbuatan curang mereka.

Jadi ingat salah satu Firman Tuhan. kita harus cerdik seperti ular, tapi tulus seperti merpati.

Tentu saja, dalam hidup kita di dunia ini, kita perlu perencanaan, strategi. Kita harus cerdik. Tapi ingat lanjutannya. Kita juga harus tulus.
Strategi yang bersih, yang jauh dari kecurangan. Itu baru anak-anak Tuhan.

Ingat, bukan susah payah kitalah yang menjadikan kaya, tapi berkat Tuhan. :)

Wondering about Love Part II

Hem.. setelah bab wondering about love yang kemarin ini, saya menulis wondering about love part II.

Setelah kejadian kemarin itu, mood saya memang jadi kurang bagus. Lalu sore harinya saya berdoa. Saya tidak merasa damai sama sekali.

OMG.. apa yang saya lakukan. Begitu pikir saya.
Bagaimana saya bisa membiarkan kekecewaan dan kekesalan begitu lama dalam hati saya. Apa saya mulai merasakan kepahitan? Begitu tanya saya pada diri saya sendiri.

Saya bertekur dalam doa saya. Saya sadar. Orang-orang mengecewakan itu biasa. Itu namanya manusia. Orang-orang menyakiti kita. Itu juga biasa kan.

Saya sedang membaca Lukas pasal-pasal terakhir. Yesus juga dikecewakan oleh murid-murid-Nya. Dia bahkan dikhianati dan disangkal oleh orang-orang yang Dia kasihi. Tapi Dia tidak mengeluh.
Lalu.. Saya mengeluh terus. Saya kehilangan kasih saya.

OMG lagi deh,

Saya sadar, saya lah yang sebenarnya kurang kasih. Saya merasa jauh dari Tuhan, sang sumber kasih tersebut. Saya membiarkan iblis masuk perlahan dan menabur benih-benih kekecewaan yang semakin lama semakin besar menunggu meledak.

Ya.. Yesus sudah mengajari saya apa itu kasih.
Kasih tidak akan hilang meski kita disakiti, ditolak, dianiaya, atau disangkal.
Justru kasih lah yang memampukan kita untuk mengampuni setiap kesalahan itu.

Kasih itu memberi.

Mengapa saya bisa lupa?

Saya tidak mau lagi memaksakan diri saya. Saya tidak mau merayakan ulang tahun orang kalau itu karna terpaksa. Saya ingin melakukan segalanya dengan kasih yang tulus. Tidak perlu melakukan yang macam-macam. Saya akan melakukan semampu saya dengan ketulusan. Itu lebih baik daripada baik di mata orang lain, tapi saya mengeluh dalam hati..

:)