Masih ga ngerti kenapa ada orang di tahun 2013 ini yang tega-teganya mengeksploitasi kuda untuk kendaraan delman..
Ada
jalan di kota Bandung, yang alat transportasi umum yang sering
digunakannya adalah delman. Saya sering melihat delman-delman tersebut
beroperasi. Jujur miris sekali melihat kondisi kuda-kudanya. Tau kan, kekang delman itu dipasang dimana? Dengan berbekal tali kekang dan pecut, saya melihat bapak-bapak *yang maaf, tapi dimata saya kelihatan kejam* dengan santainya menarik tali kekang di mulut kuda tersebut lalu memecut kuda tiap kali dia merasa delmannya kurang cepat.
Tau akibat dari penggunaan tali kekang di mulut kuda? Biasanya yang saya amati, mulut kuda itu luka-luka dan rusak akibat harus menarik delman yang biasanya isinya ga kira-kira. Satu delman bisa berisi 4 orang penumpang ditambah satu orang kusir *penumpangnya bisa lebih loh* dan juga harus menarik delman itu sendiri yang terbuat dari kayu-kayu dan kursinya. Kebayang kan beratnya?
Belum lagi perawatan si kuda itu sendiri jauh dari kata baik. Kudanya dibiarin kepanasan, kehausan, dan gatau dikasi makan dan minumnya kapan. Kalau habis pulang narik delman kali ya.
Saya sering kali melihat kuda-kuda tersebut kehausan dan kepanasan sambil menjulurkan lidahnya. Menunduk ketanah dan kelihatan ga berdaya. Badannya penuh luka-luka, mulutnya kelihatan luka parah.
Sedih yaaa.
Manusia memang diberi kuasa untuk menaklukkan bumi dengan isi-isinya. Tapi setahu saya yang ga pinter-pinter juga agamanya, setau saya kuasa yang diberikan itu bukan kuasa untuk mengeksploitasi dengan semena-mena makhluk ciptaan yang lain.
Memang sih saya juga kasihan melihat bapak-bapak kusir yang juga harus mencari nafkah buat keluarganya. Tapi mungkin bisa dipikirkan lagi alternatif lain yang tidak harus memperlakukan binatang dengan cara yang seperti itu.
Kalau saya sih jujur aja, saya cewe anti naik delman. Fix.
Kamis, 31 Oktober 2013
Rabu, 30 Oktober 2013
Cerita hujan hari ini
Heyoow Bandung yang sudah mulai masuk ke musim penghujan.
Hujannya deres amat dari tadi sore.
Hari ini ada cerita tentang hujan.
Pertama, sore ini di perpustakaan. Saya dan Ni ketut yang berbagi tugas translate paper siap-siap mau pergi kuliah sore. Baru selesai ngambil tas dari loker, tiba-tiba hujan deres. Jadinya kita masuk lagi ke dalam perpustakan biar anget. Dari sinilah saya menemukan fakta unik tentang hujan di negara lain. Singkat cerita saya bertemu juga dengan teman sekelas saya yang berasal dari Sudan. Akhirnya sambil nunggu hujan reda, saya dan Ni Ketut memulai percakapan dengan teman saya yang bernama Motaz. Motaz bercerita, di negaranya, di Sudan, yang katanya kalau dari Indonesia naik pesawat lamanya 15 jam *jauh yaa*, banyak padang pasirnya. Nah katanya, di padang gurun itu, hujan yang turun bisa sepuluh tahun sekali. Waaaw.
Di Bandung sih kalau udah musim hujan bisa sehari dua kali hujan. Jadi kalau saya jadi orang Sudan, dan sekarang saya berumur 22 tahun berarti saya baru liat hujan dua kali seumur hidup saya. Waaaw.
Terus Motaz cerita, saking jarangnya hujan di padang pasir itu, setiap kali hujan orang-orang Sudan dari yang besar sampai kecil, cewe-cowo, semua deh yang tinggal di padang pasir, keluar rumah dan langsung bersorak-sorak karena ada air turun dari langit. Waaw ga habis pikir jujur hahahaha.
Nah cerita kedua sewaktu pulang dari kelas. Keluar kelas ada yang mengejutkan. Hmm biarpun diluar masih turun hujan, jalan kaki dari gedung TM sampai ke gerbang belakang ternyata jadi menyenangkan.
Mungkin kalau orang Sudan hepinya berlebihan kalau liat hujan di gurun pasir, kalau saya meskipun udah kelewat sering liat hujan tetep aja sore ini hepi berlebihan juga biarpun bukan karna hujannya. :)
Hujannya deres amat dari tadi sore.
Hari ini ada cerita tentang hujan.
Pertama, sore ini di perpustakaan. Saya dan Ni ketut yang berbagi tugas translate paper siap-siap mau pergi kuliah sore. Baru selesai ngambil tas dari loker, tiba-tiba hujan deres. Jadinya kita masuk lagi ke dalam perpustakan biar anget. Dari sinilah saya menemukan fakta unik tentang hujan di negara lain. Singkat cerita saya bertemu juga dengan teman sekelas saya yang berasal dari Sudan. Akhirnya sambil nunggu hujan reda, saya dan Ni Ketut memulai percakapan dengan teman saya yang bernama Motaz. Motaz bercerita, di negaranya, di Sudan, yang katanya kalau dari Indonesia naik pesawat lamanya 15 jam *jauh yaa*, banyak padang pasirnya. Nah katanya, di padang gurun itu, hujan yang turun bisa sepuluh tahun sekali. Waaaw.
Di Bandung sih kalau udah musim hujan bisa sehari dua kali hujan. Jadi kalau saya jadi orang Sudan, dan sekarang saya berumur 22 tahun berarti saya baru liat hujan dua kali seumur hidup saya. Waaaw.
Terus Motaz cerita, saking jarangnya hujan di padang pasir itu, setiap kali hujan orang-orang Sudan dari yang besar sampai kecil, cewe-cowo, semua deh yang tinggal di padang pasir, keluar rumah dan langsung bersorak-sorak karena ada air turun dari langit. Waaw ga habis pikir jujur hahahaha.
Nah cerita kedua sewaktu pulang dari kelas. Keluar kelas ada yang mengejutkan. Hmm biarpun diluar masih turun hujan, jalan kaki dari gedung TM sampai ke gerbang belakang ternyata jadi menyenangkan.
Mungkin kalau orang Sudan hepinya berlebihan kalau liat hujan di gurun pasir, kalau saya meskipun udah kelewat sering liat hujan tetep aja sore ini hepi berlebihan juga biarpun bukan karna hujannya. :)
Selasa, 29 Oktober 2013
Kriminalitas sore hari
Hari ini sehabis makan pizza dan ngerjain pr di kosan teman, serempak teman-teman saya yang cewe mengeluh masih pada lapar. Jadilah saya bersama teman-teman saya yang bernama Ni Ketut Samsidhimasthita Jyotir *pasti ada ejaannya yang salah* dan Rima Hasan *hahahaha* berencana ke daerah Dago buat makan mie ayam yang direkomendasikan teman.
Sebelum pergi, saya sempet nanya dulu, gapapa nih ma ga pake helm? Jawab Rimbo, gapapa ka, deket kok. Hahahahaha. Ternyata feeling jelek saya terbukti. Melewati perempatan simpang dago, ternyata ada bapak-bapak polisi dong. Dan sewaktu melihat saya dan saudari Ni ketut, polisinya udah memberikan gestur mau nyambar motor Ni Ketut.
Selanjutnya agak mirip adegan kriminal di film. Ni Ketut menghindar dari tangkapan pak polisi dan langsung tancap gas kabur dari polisi.
Haduuuh. Mahasiswa kriminal memang kami hahahaha.
Selepas dari itu, Ni ketut yang sebelumnya juga pernah punya pengalaman mau ditilang polisi gara-gara melanggar aturan lalu lintas di Jogjakarta dan juga kabur tancap gas namun sayangnyatetap tertangkap polisi, parno banget. Ni Ketut tidak berhenti ngebut-ngebutan di jalan sampai kita masuk ke belokan daerah Dago Asri. Takut banget dikejar polisi, kata Ni Ketut. Lucunya, setiap tukang parkir di sekitar Dago Asri niup peluit, Ni Ketut langsung panik tengak-tengok kanan kiri.
Yaaah, itulah pengalaman sore ini. Agak lucu tapi ketir-ketir. Maklum, buat saya dan teman-teman saya, males banget mesti ngeluarin 30 ribu buat bayar uang damai. Tapi salah juga sih.
Akhirnya, Rima pun berkata, oke lain kali aku bawa helm tiap hari deh.
Good rimaaaa :)
Sebelum pergi, saya sempet nanya dulu, gapapa nih ma ga pake helm? Jawab Rimbo, gapapa ka, deket kok. Hahahahaha. Ternyata feeling jelek saya terbukti. Melewati perempatan simpang dago, ternyata ada bapak-bapak polisi dong. Dan sewaktu melihat saya dan saudari Ni ketut, polisinya udah memberikan gestur mau nyambar motor Ni Ketut.
Selanjutnya agak mirip adegan kriminal di film. Ni Ketut menghindar dari tangkapan pak polisi dan langsung tancap gas kabur dari polisi.
Haduuuh. Mahasiswa kriminal memang kami hahahaha.
Selepas dari itu, Ni ketut yang sebelumnya juga pernah punya pengalaman mau ditilang polisi gara-gara melanggar aturan lalu lintas di Jogjakarta dan juga kabur tancap gas namun sayangnyatetap tertangkap polisi, parno banget. Ni Ketut tidak berhenti ngebut-ngebutan di jalan sampai kita masuk ke belokan daerah Dago Asri. Takut banget dikejar polisi, kata Ni Ketut. Lucunya, setiap tukang parkir di sekitar Dago Asri niup peluit, Ni Ketut langsung panik tengak-tengok kanan kiri.
Yaaah, itulah pengalaman sore ini. Agak lucu tapi ketir-ketir. Maklum, buat saya dan teman-teman saya, males banget mesti ngeluarin 30 ribu buat bayar uang damai. Tapi salah juga sih.
Akhirnya, Rima pun berkata, oke lain kali aku bawa helm tiap hari deh.
Good rimaaaa :)
Minggu, 27 Oktober 2013
Minggu sore ini, karna jadi panitia akhirnya punya kesempatan buat gereja sore di dekat-dekat kampus.
Niatnya dulu, kalau punya kesempatan gereja daerah dago, mau ngajakin temen sekelas buat gereja bareng, berhubung pernah dalam satu percakapan dia bilang ga ke gereja karna hujan terus tiap minggu *jelas-jelas alesaaaan nih hahahaha* dan ga ada yang ngajakin.
Tapi ternyata susah juga ngajaknya. Haaaah mau diwhatsapp gatau gimana ngomongnya hahahaha.
Udah megang handphone selama lima menit, gatau mesti nulis apaan.
Abis dia jauh lebih tua sih. Mana belum kenal deket lagi.
Jadilah sore ini gw memandangi handphone, merasa bingung gimana ngajak temen yang lebih tua dan belum terlalu kenal deket buat ke gereja bareng. Pengen banget ngajak tapi gabisa ngajak. Situasi menyebalkan akibat urat malu saya yang belum putus.
Intinya, niat itu cuma bisa direalisasikan sampai megang handphone dan merasa bingung.
Next time, semoga 'benar-benar' terealisasi.
Just by saying 'thank you'
Final daaaay :D
Akhirnya, kerjaan di karir day selesai juga.
Ga ada kejadian khusus sih, dari pagi sampai sore masih sama, antrian si ular naga panjangnya bukan kepalang masih tetap sama *sensi amat yaa ama booth sebelah hahaha*. Pengunjungnya tetep suka ada yang curhat dan masih ada yang aneh-aneh. Pertanyaan yang diajukan masih sama dari satu pengunjung ke pengunjung lainnya. Entah berapa ratus kali dalam tiga hari ini penjelasan yang sama keluar dari mulut saya.
Yang berkesan sih saat pulang. Nganterin mbak-mbak Henkel ke mobil. Sebelum pulang mereka memeluk saya dan mengucapkan terima kasih. Yang satu *mbak-mbak dari Malaysia yang selalu ngomong bahasa Inggris dan gabisa ngeja kata es teler dan panitia* menyampaikan pesan terakhirnya dengan bilang 'I'm really like you, just keep becoming a nice girl'. Mbak yang satu lagi cipika-cipiki dulu dan bilang 'hopefully can see you next time' dan mbak yang terakhir bertanya kapan bisa ketemu lagi? sambil tos-tosan.
Jujur kerjaannya agak bosenin dan bikin kaki saya pegel-pegel selama tiga hari ini. Tapi pada akhirnya, saya merasa kerja saya terbayar dengan kata-kata dari mbak-mbak bertiga tadi. Lucu yaaa. Cukup dengan bilang 'terima kasih' dengan berbagai versi, semua rasa lelah dan cape bisa hilang begitu saja. Hmmm. Bilang terima kasih dan mengapresiasi kerjaan orang itu penting.
Akhirnya, kerjaan di karir day selesai juga.
Ga ada kejadian khusus sih, dari pagi sampai sore masih sama, antrian si ular naga panjangnya bukan kepalang masih tetap sama *sensi amat yaa ama booth sebelah hahaha*. Pengunjungnya tetep suka ada yang curhat dan masih ada yang aneh-aneh. Pertanyaan yang diajukan masih sama dari satu pengunjung ke pengunjung lainnya. Entah berapa ratus kali dalam tiga hari ini penjelasan yang sama keluar dari mulut saya.
Yang berkesan sih saat pulang. Nganterin mbak-mbak Henkel ke mobil. Sebelum pulang mereka memeluk saya dan mengucapkan terima kasih. Yang satu *mbak-mbak dari Malaysia yang selalu ngomong bahasa Inggris dan gabisa ngeja kata es teler dan panitia* menyampaikan pesan terakhirnya dengan bilang 'I'm really like you, just keep becoming a nice girl'. Mbak yang satu lagi cipika-cipiki dulu dan bilang 'hopefully can see you next time' dan mbak yang terakhir bertanya kapan bisa ketemu lagi? sambil tos-tosan.
Jujur kerjaannya agak bosenin dan bikin kaki saya pegel-pegel selama tiga hari ini. Tapi pada akhirnya, saya merasa kerja saya terbayar dengan kata-kata dari mbak-mbak bertiga tadi. Lucu yaaa. Cukup dengan bilang 'terima kasih' dengan berbagai versi, semua rasa lelah dan cape bisa hilang begitu saja. Hmmm. Bilang terima kasih dan mengapresiasi kerjaan orang itu penting.
Sabtu, 26 Oktober 2013
Catatan Hari Kedua
Hari kedua karir day ITB..
Capenya masih sama. Ngantuknya juga masih sama. Antrian booth sebelah juga masih sama kayak ular naga panjangnya bukan kepalang, sampai-sampai nutupin booth perusahaan yang saya LO-in dan mbak-mbak perusahaan saya itu minta saya menujukan protes langsung pada booth sebelah *kenapa harus gw -____- *.
Kemeja panitia yang dipinjemin masih sama kurang fashionable-nya. Makin parah sih sebenernya. Entah kenapa warna coklatnya membuat saya merasa hari ini jelek banget. Meski temen yang ngunjungin booth saya berkomentar 'tetep keliatan cantik kok rib' dan ada anak TG yang nanya-nanya 'jurusan apa mbak' dan 'kok ga pernah ketemu ya mbak kalau dikampus' hahahahaha
Makanan dan snacknya masih sama memuaskannya seperti hari pertama dan membuat perut saya ga enak karna kekenyangan tapi mulut seneng banget nguyahnya.
Haaa, jadi LO booth itu cape banget ternyata. Tapi ada seru-serunya juga sih. Tergantung kita mau menikmati atau ga situasi yang harus kita jalani.
Capenya masih sama. Ngantuknya juga masih sama. Antrian booth sebelah juga masih sama kayak ular naga panjangnya bukan kepalang, sampai-sampai nutupin booth perusahaan yang saya LO-in dan mbak-mbak perusahaan saya itu minta saya menujukan protes langsung pada booth sebelah *kenapa harus gw -____- *.
Kemeja panitia yang dipinjemin masih sama kurang fashionable-nya. Makin parah sih sebenernya. Entah kenapa warna coklatnya membuat saya merasa hari ini jelek banget. Meski temen yang ngunjungin booth saya berkomentar 'tetep keliatan cantik kok rib' dan ada anak TG yang nanya-nanya 'jurusan apa mbak' dan 'kok ga pernah ketemu ya mbak kalau dikampus' hahahahaha
Makanan dan snacknya masih sama memuaskannya seperti hari pertama dan membuat perut saya ga enak karna kekenyangan tapi mulut seneng banget nguyahnya.
Haaa, jadi LO booth itu cape banget ternyata. Tapi ada seru-serunya juga sih. Tergantung kita mau menikmati atau ga situasi yang harus kita jalani.
Jumat, 25 Oktober 2013
ITB Career Day : First Day
Hari pertama Career Day..
Mesti stand by dari jam 6 pagi di Sabuga. Baru berangkat jam 6 kurang 20 menit dari rumah. Kayak berasa rumahnya deket aja..
Di sepanjang jalan udah agak ketar-ketir, sapa tau mbaknya lagi kalap kayak mas yang kemarin saya datangin di kandang buaya. Bisa berabe.
Tapi ternyata, saya masih tinggal di Indonesia kok. Mbanya juga ternyata telat, dan saya yang datang kira-kira jam 7 kurang 15 menit juga tetep aja bisa melenggang mulus absen sidik jari dan dapet sarapan hahahaha.
Ternyata jadi LO Booth itu ada asik dan ga asiknya. Manis asem asin gitu deh. Asiknya, dibandingin kerjaan yang lain, LO Booth tuh kerjaan yang paling diincer dan paling asik. Terus karna jadi LO Booth bisa langsung tanya-tanya dan kenalan sama mba-mba perusahaannya. Saya aja ampe ditawarin langsung kerja di dia loh, bairpun dia langsung bilang begini saat tau saya kuliah teknik perminyakan, oh, mba anak teknik perminyakan yaa? waah di kita ga tau ngapain mba anak teknik perminyakan. Jiaaaaa.
Ga asiknya, selain cape *tapi mana ada sih kerjaan yang ga cape* dan gajinya ga seoke yang digembar-gemborkan, jadi LO tuh cape karna kamu harus jawab pertanyaan yang sama dari ratusan orang dalam sehari. Ampe hapal di luar kepala deh profil perusahaan dan tahapan registrasinya. Haaaaa. Dari yang awalnya senyum semanis mungkin, makin sore jadi senyum secukupnya. Mana suka ada jobseeker yang doyan curhat lagi.
Yah, asik lah hari pertama ini. Pengalamannya jauh lebih berharga daripada gajinya.
Seru juga ternyata.
Bisa nanya-nanya juga sama mbanya, apa yang dia lihat dari para jobseeker sih. Ntar juga habis lulus mesti jadi jobseeker jugaa.
Catatan : Cari kerja itu susahnya ampun-ampunan. Saingannya yang dari ITB Career Day aja bejibunnya minta ampun. Kebahagiaan lulus kuliah cuman bentar kok, setelah itu sisanya perjuangan mencari pekerjaan yang lebih sulit dimulai.
Semoga sukses buat teman-teman gw yang hari ini mencari kerja :D
Mesti stand by dari jam 6 pagi di Sabuga. Baru berangkat jam 6 kurang 20 menit dari rumah. Kayak berasa rumahnya deket aja..
Di sepanjang jalan udah agak ketar-ketir, sapa tau mbaknya lagi kalap kayak mas yang kemarin saya datangin di kandang buaya. Bisa berabe.
Tapi ternyata, saya masih tinggal di Indonesia kok. Mbanya juga ternyata telat, dan saya yang datang kira-kira jam 7 kurang 15 menit juga tetep aja bisa melenggang mulus absen sidik jari dan dapet sarapan hahahaha.
Ternyata jadi LO Booth itu ada asik dan ga asiknya. Manis asem asin gitu deh. Asiknya, dibandingin kerjaan yang lain, LO Booth tuh kerjaan yang paling diincer dan paling asik. Terus karna jadi LO Booth bisa langsung tanya-tanya dan kenalan sama mba-mba perusahaannya. Saya aja ampe ditawarin langsung kerja di dia loh, bairpun dia langsung bilang begini saat tau saya kuliah teknik perminyakan, oh, mba anak teknik perminyakan yaa? waah di kita ga tau ngapain mba anak teknik perminyakan. Jiaaaaa.
Ga asiknya, selain cape *tapi mana ada sih kerjaan yang ga cape* dan gajinya ga seoke yang digembar-gemborkan, jadi LO tuh cape karna kamu harus jawab pertanyaan yang sama dari ratusan orang dalam sehari. Ampe hapal di luar kepala deh profil perusahaan dan tahapan registrasinya. Haaaaa. Dari yang awalnya senyum semanis mungkin, makin sore jadi senyum secukupnya. Mana suka ada jobseeker yang doyan curhat lagi.
Yah, asik lah hari pertama ini. Pengalamannya jauh lebih berharga daripada gajinya.
Seru juga ternyata.
Bisa nanya-nanya juga sama mbanya, apa yang dia lihat dari para jobseeker sih. Ntar juga habis lulus mesti jadi jobseeker jugaa.
Catatan : Cari kerja itu susahnya ampun-ampunan. Saingannya yang dari ITB Career Day aja bejibunnya minta ampun. Kebahagiaan lulus kuliah cuman bentar kok, setelah itu sisanya perjuangan mencari pekerjaan yang lebih sulit dimulai.
Semoga sukses buat teman-teman gw yang hari ini mencari kerja :D
Kamis, 24 Oktober 2013
Ada apa hari ini?
Ada apa dengan gw hari ini?
Haaaah..
Cerita bermulai pagi ini. Kamis pagi, ke kampus berencana nyelesain PR dan ngambil kaos buat hari titian karir. Terbersitlah suatu pikiran aneh dan salah.
Saya melangkahkan kaki ke kandang buaya *ada juga yang nyebut kandang singa, tapi karna saya suka bgt singa, jadi saya sebut kandang buaya aja*. Haaah, apa coba yang ada di otak saya.
Saya pun mengetuk pintu dan setelah beberapa kali mengetuk akhirnya dibuka juga. Si buaya sedang duduk di singgasananya. Saya bertanya, untuk hari senin, ada bahan khusus yang harus dibaca ga, kira-kira begitulah. Abis doi pernah bilang di salah satu pertemuan, kalau doi ngeluarin video dan salah kita ga minta dan nanya dulu ke ruangannya.
Nah, udah nanya kan gw. Sampai situ sih berasa ga ada salah.
Tapi guys ada faktor penting yang harusnya dipikirin dulu sebelum kamu mau main-main ke kandang buaya. Kadang ada saatnya buaya itu lagi kelaperan atau lagi kalap. Kebetulan doi lagi bad mood. Aaaah wrong time, wrong place, wrong person.
Sesudah dapet bahan dengan dijudesin dulu, saya pun pergi dengan penyesalan penuh di kepala, ngapain coba gw main-main ke kandang buaya? Udah ga seneng idup lagi apa? Mempersulit hidup.
Belum lagi pikiran menyesal dan ga enak menjauh dari otak saya, saya pun ketemu teman dan menceritakan semuanya. Dan dia langsung bilang, loh kan bahannya buat senin itu, cek silabus yang di halaman kedua deh. OMG.
Saya salah liat silabus dan salah minta bahan.
Hah harus ngadep dia lagi deh buat meluruskan. Kalau sampai dia ngajarnya beda bahan ama yg udah kita baca gimana coba.
Dengan berat hati, serasa mau digantung, saya pun menghadap dia lagi. Haaaah, mungkin gini kali ya rasanya jadi domba yang mau disembelih di hari raya. Stress dan tertekan.
Finnaly, dengan berat hati saya pun masuk lagi ke kandang buaya dengan berat hati, daripada ntar yang lain kena susah gara-gara saya.
Akhirnya saya sedikit kena semprot sih.
Yaaaaah, pagi ini ajaib sekali rasanya. Terlalu banyak yang terjadi. Terlalu banyak kestressan dan ketertekanan yang dirasakan.
Kesimpulan :
Jangan coba-coba main ke kandang buaya yang unpredictable lagi. Hidup sudah cukup berat dan ketemu dia seminggu sekali aja udah lebih dari cukup.
Haaaah..
Cerita bermulai pagi ini. Kamis pagi, ke kampus berencana nyelesain PR dan ngambil kaos buat hari titian karir. Terbersitlah suatu pikiran aneh dan salah.
Saya melangkahkan kaki ke kandang buaya *ada juga yang nyebut kandang singa, tapi karna saya suka bgt singa, jadi saya sebut kandang buaya aja*. Haaah, apa coba yang ada di otak saya.
Saya pun mengetuk pintu dan setelah beberapa kali mengetuk akhirnya dibuka juga. Si buaya sedang duduk di singgasananya. Saya bertanya, untuk hari senin, ada bahan khusus yang harus dibaca ga, kira-kira begitulah. Abis doi pernah bilang di salah satu pertemuan, kalau doi ngeluarin video dan salah kita ga minta dan nanya dulu ke ruangannya.
Nah, udah nanya kan gw. Sampai situ sih berasa ga ada salah.
Tapi guys ada faktor penting yang harusnya dipikirin dulu sebelum kamu mau main-main ke kandang buaya. Kadang ada saatnya buaya itu lagi kelaperan atau lagi kalap. Kebetulan doi lagi bad mood. Aaaah wrong time, wrong place, wrong person.
Sesudah dapet bahan dengan dijudesin dulu, saya pun pergi dengan penyesalan penuh di kepala, ngapain coba gw main-main ke kandang buaya? Udah ga seneng idup lagi apa? Mempersulit hidup.
Belum lagi pikiran menyesal dan ga enak menjauh dari otak saya, saya pun ketemu teman dan menceritakan semuanya. Dan dia langsung bilang, loh kan bahannya buat senin itu, cek silabus yang di halaman kedua deh. OMG.
Saya salah liat silabus dan salah minta bahan.
Hah harus ngadep dia lagi deh buat meluruskan. Kalau sampai dia ngajarnya beda bahan ama yg udah kita baca gimana coba.
Dengan berat hati, serasa mau digantung, saya pun menghadap dia lagi. Haaaah, mungkin gini kali ya rasanya jadi domba yang mau disembelih di hari raya. Stress dan tertekan.
Finnaly, dengan berat hati saya pun masuk lagi ke kandang buaya dengan berat hati, daripada ntar yang lain kena susah gara-gara saya.
Akhirnya saya sedikit kena semprot sih.
Yaaaaah, pagi ini ajaib sekali rasanya. Terlalu banyak yang terjadi. Terlalu banyak kestressan dan ketertekanan yang dirasakan.
Kesimpulan :
Jangan coba-coba main ke kandang buaya yang unpredictable lagi. Hidup sudah cukup berat dan ketemu dia seminggu sekali aja udah lebih dari cukup.
Selasa, 22 Oktober 2013
Perenungan Sendiri
Hari ini akhirnya punya waktu untuk belajar reservoir.
Biasanya hari demi hari yang berlalu, rasanya ga pernah sempet-sempet mau baca.
Kalau ga ngerjain pr produksi yang luar biasa itu, belajar buat bor yang lebih "LUAR BIASA" itu, *kata luar biasanya mesti pake capslock tapi dikasi tanda petik*.
Akhirnya, karna minggu ini baru selesai uts bor yang cetar itu, dan bebas pr produksi, bisa juga nyempetin baca-baca reservoir sekaligus ngerjain prnya. Sendiri.
Sendiri biar konsen. *padahal emang lagi ga ada temen aja sekarang*.
Di perpus sendirian, jadi punya lebih banyak waktu buat memperhatikan sekitar. Banyak anak TPB yang lagi belajar. Jumat ini sepertinya UTS TPB.
Contohnya, mba cukup manis berbaju belang-belang yang duduk di depan meja saya. Belajar sendirian seperti saya. Entah karna pingin konsen atau memang lagi ga ada teman kaya saya hehe.
Serius banget mbanya, Didepannya ada buku kalkulus tebel banget dan ada kalkulator *nah loh, kalkulus sekarang apa boleh pake kalkulator yaaa*. Mba ini konsen banget, ga tengak-tengok kanan-kiri setiap setengah jam sekali kayak saya. Tekun dengan buku tulis, pensil, headset, buku kalkulus super tebel, dan kalkulatornya *masih heran kenapa dia pake kalkulator buat kalkulus*.
Rajin banget deh pokoknya. Dan saya jadi teringat keadaan saya empat tahun kebelakang.
Jadi malu. Perasaan dulu kerjaan saya pas TPB cuma caca-cici, haha-hihi, rasanya belum pernah belajar sendiri di perpus.
Pertama kalinya saya belajar sendiri saat kuliah adalah saat tingkat empat saat tugas akhir. Dan belajar meski ga ujian baru saya lakukan saat ini setelah saya masuk teknik perminyakan, dan merasa jadi cewe paling bodoh di kelas karna nilai kuis bornya jelek terus, uts bornya gabisa, dan pr produksinya kacau terus.
Yaaa, kalau bisa ngulang waktu dan punya pikiran yang lebih dewasa lebih cepat, pasti saya akan mengikuti apa yang dilakukan mba manis berbaju belang di depan saya.
Kerasa banget sekarang, kata-kata only by His Grace itu bener-bener nyata buat saya. Gimana mungkin cewe males, ceroboh, kaya saya bisa ngelewatin S1 di ITB tepat waktu dengan IPK yang tidak memalukan dan sekarang dapat beasiswa dari perusahaan minyak Prancis untuk S2.
Yaaaah, janji sama diri sendiri ga akan menyia-nyiakan kasih karuniaNya itu lagi.
Janji,.janji..janji.
*Belajar on mode laaaaagi.
Ga akan menyerah biarpun UTS bor kemaren parah bgt.
Biasanya hari demi hari yang berlalu, rasanya ga pernah sempet-sempet mau baca.
Kalau ga ngerjain pr produksi yang luar biasa itu, belajar buat bor yang lebih "LUAR BIASA" itu, *kata luar biasanya mesti pake capslock tapi dikasi tanda petik*.
Akhirnya, karna minggu ini baru selesai uts bor yang cetar itu, dan bebas pr produksi, bisa juga nyempetin baca-baca reservoir sekaligus ngerjain prnya. Sendiri.
Sendiri biar konsen. *padahal emang lagi ga ada temen aja sekarang*.
Di perpus sendirian, jadi punya lebih banyak waktu buat memperhatikan sekitar. Banyak anak TPB yang lagi belajar. Jumat ini sepertinya UTS TPB.
Contohnya, mba cukup manis berbaju belang-belang yang duduk di depan meja saya. Belajar sendirian seperti saya. Entah karna pingin konsen atau memang lagi ga ada teman kaya saya hehe.
Serius banget mbanya, Didepannya ada buku kalkulus tebel banget dan ada kalkulator *nah loh, kalkulus sekarang apa boleh pake kalkulator yaaa*. Mba ini konsen banget, ga tengak-tengok kanan-kiri setiap setengah jam sekali kayak saya. Tekun dengan buku tulis, pensil, headset, buku kalkulus super tebel, dan kalkulatornya *masih heran kenapa dia pake kalkulator buat kalkulus*.
Rajin banget deh pokoknya. Dan saya jadi teringat keadaan saya empat tahun kebelakang.
Jadi malu. Perasaan dulu kerjaan saya pas TPB cuma caca-cici, haha-hihi, rasanya belum pernah belajar sendiri di perpus.
Pertama kalinya saya belajar sendiri saat kuliah adalah saat tingkat empat saat tugas akhir. Dan belajar meski ga ujian baru saya lakukan saat ini setelah saya masuk teknik perminyakan, dan merasa jadi cewe paling bodoh di kelas karna nilai kuis bornya jelek terus, uts bornya gabisa, dan pr produksinya kacau terus.
Yaaa, kalau bisa ngulang waktu dan punya pikiran yang lebih dewasa lebih cepat, pasti saya akan mengikuti apa yang dilakukan mba manis berbaju belang di depan saya.
Kerasa banget sekarang, kata-kata only by His Grace itu bener-bener nyata buat saya. Gimana mungkin cewe males, ceroboh, kaya saya bisa ngelewatin S1 di ITB tepat waktu dengan IPK yang tidak memalukan dan sekarang dapat beasiswa dari perusahaan minyak Prancis untuk S2.
Yaaaah, janji sama diri sendiri ga akan menyia-nyiakan kasih karuniaNya itu lagi.
Janji,.janji..janji.
*Belajar on mode laaaaagi.
Ga akan menyerah biarpun UTS bor kemaren parah bgt.
Pagi ini terlibat percakapan dengan beberapa teman sekelas. Banyak kalimat percakapan, tapi rasanya satu yang saya ingat sampai sore ini. Kalimat yang diucapkan salah satu teman sekelas saya, kalau dia ga ke gereja karna ga ada yang ngajakin.
Hmmm, coba kalau rumah gw di daerah Dago juga yaa. Pasti diajakin gereja bareng deh tiap minggu~
Senin, 21 Oktober 2013
Sahabaaat
Akhirnya hari ujian bor yang sudah dinanti-nanti datang juga. Jujur pesimis sih dengan hasilnya. Tapi ya sudahlah sudah berusaha.
Lagipula bukan itu yang penting. Ceritanya ujian bor dilakukan dengan metode open everything, jadinya dari malam kemarin saya sudah me-remind diri saya berulang-ulang jangan lupa bawa charger, jangan lupa modem.
Pukul 09.00
Masuk kelas untuk kuliah reservoir dan mulai mengeluarkan laptop dari tas, dar saya sadar, saya tidak bawa charger. OMG saya mulai panik. Otak saya serasa langsung berpikir cepat, minjem laptop orang apa ya, mana tenaga laptopnya tinggal 50%, aduh mati aja deh..
Akhirnya saya mengirim pesan singkat pada Mega, saudara PA sekaligus salah satu sahabat saya.
G : Meeeg, lupa bawa charger, bisa pinjem laptop? Atau bisa tolong ambilin charger dirumah? *kebetulan rumah mega dekat dengan rumah saya dan dia mau ke kampus siang itu*
M : Okeee ne sip2. Santai jangan panik, ntar diambilin.
Siangnya, Mega datang dengan membawa charger laptop tercinta plus modemnya. Haaaa.
Pukul 13.00
Mas dosen tercinta datang ke kelas dan membawa soal. Saya sedang panik mencoba mengkoneksikan laptop saya dengan dunia maya lewat modem. Berulang-ulang mencoba ga bisa konek. OMG, what else?
Gabisa konek terus. Hampir putus asa, saya mengirim pesan singkat lagi pada Mega. Cuman mau curhat sih kalau modemnya gabisa dipake. Yasudahlah, pikir saya.
Tapi tanpa disangka-sangka, kira-kira 15 menit kemudian Mega datang dengan membawakan 2 modem langsung ke ruang kelas tempat saya ujian.
Jujur terharu.
Saya punya teman yang luaaaar biasa. Bela-belain lari-lari, nyari modem sana-sini, belum lagi bawain charger laptop. Bener ya seperti kata kalimat ini, seorang sahabat menaruh kasih tiap waktu, dan dalam kesusahan lebih dari seorang saudara.
Senangnya dikasi sahabat-sahabat yang luar biasa dari Tuhan :)
Lagipula bukan itu yang penting. Ceritanya ujian bor dilakukan dengan metode open everything, jadinya dari malam kemarin saya sudah me-remind diri saya berulang-ulang jangan lupa bawa charger, jangan lupa modem.
Pukul 09.00
Masuk kelas untuk kuliah reservoir dan mulai mengeluarkan laptop dari tas, dar saya sadar, saya tidak bawa charger. OMG saya mulai panik. Otak saya serasa langsung berpikir cepat, minjem laptop orang apa ya, mana tenaga laptopnya tinggal 50%, aduh mati aja deh..
Akhirnya saya mengirim pesan singkat pada Mega, saudara PA sekaligus salah satu sahabat saya.
G : Meeeg, lupa bawa charger, bisa pinjem laptop? Atau bisa tolong ambilin charger dirumah? *kebetulan rumah mega dekat dengan rumah saya dan dia mau ke kampus siang itu*
M : Okeee ne sip2. Santai jangan panik, ntar diambilin.
Siangnya, Mega datang dengan membawa charger laptop tercinta plus modemnya. Haaaa.
Pukul 13.00
Mas dosen tercinta datang ke kelas dan membawa soal. Saya sedang panik mencoba mengkoneksikan laptop saya dengan dunia maya lewat modem. Berulang-ulang mencoba ga bisa konek. OMG, what else?
Gabisa konek terus. Hampir putus asa, saya mengirim pesan singkat lagi pada Mega. Cuman mau curhat sih kalau modemnya gabisa dipake. Yasudahlah, pikir saya.
Tapi tanpa disangka-sangka, kira-kira 15 menit kemudian Mega datang dengan membawakan 2 modem langsung ke ruang kelas tempat saya ujian.
Jujur terharu.
Saya punya teman yang luaaaar biasa. Bela-belain lari-lari, nyari modem sana-sini, belum lagi bawain charger laptop. Bener ya seperti kata kalimat ini, seorang sahabat menaruh kasih tiap waktu, dan dalam kesusahan lebih dari seorang saudara.
Senangnya dikasi sahabat-sahabat yang luar biasa dari Tuhan :)
Jumat, 18 Oktober 2013
Ga perlu jadi pencinta atau penikmat setia kopi untuk sering-sering beli dan minum kopi belakangan ini.
Cukup kasi aja tugas desain well produksi dan uts bor.
Anda yang benci kopi pun pasti akan tiba-tiba jadi sering banget minum kopi.
Terus tiba-tiba mata anda yang indah itu jadi mirip sama panda.
Yaaaah demi masa depan yang lebih baik!
No pain no gain.
WL~~
Hari ini, Jumat 18 Oktober 2013.
Pertama kali dan terakhir kalinya jadi WL di jumatan PMK.
Pas pertama kali dihubungin kadiv musik, kalimat yang muncul di pikiran adalah, omg, it's just like a dream comes true :D
Kenapa kayak mimpi jadi nyata? Soalnya sadar diri aja sih, suara gw biasa-biasa aja dan bukan anggota divisi musik lagi. Tapi saya suka nyanyi (baca : karaokean) dan dengerin musik dan pingin bangeeeet someday bisa jadi WL di jumatan.
Dan thank's God, akhirnya di saat-saat terakhir begini, dapat kesempatan. Meskipun dari pengakuan sang kadiv musik, gw adalah orang ketujuh setelah enam orang sebelumnya menolak. Yah kalau jodoh memang ga kemana sihh.
Haaaah, rasanya bahagia. Terimakasih Tuhan sudah kasi kesempatan. Terimakasih juga buat tim PM yang dengan luar biasa sabar dan pengertian mau membimbing. Geri, Ezer, Nando, Aga, Nteph, Rivandy dan Dika sang kadiv musik. Satu hal yang gw pelajari hari ini : nyanyi itu bukan sekedar soal apa yang keluar dari tenggorokan kamu, tapi jauh lebih penting apa yang keluar dari hati.
Pertama kali dan terakhir kalinya jadi WL di jumatan PMK.
Pas pertama kali dihubungin kadiv musik, kalimat yang muncul di pikiran adalah, omg, it's just like a dream comes true :D
Kenapa kayak mimpi jadi nyata? Soalnya sadar diri aja sih, suara gw biasa-biasa aja dan bukan anggota divisi musik lagi. Tapi saya suka nyanyi (baca : karaokean) dan dengerin musik dan pingin bangeeeet someday bisa jadi WL di jumatan.
Dan thank's God, akhirnya di saat-saat terakhir begini, dapat kesempatan. Meskipun dari pengakuan sang kadiv musik, gw adalah orang ketujuh setelah enam orang sebelumnya menolak. Yah kalau jodoh memang ga kemana sihh.
Haaaah, rasanya bahagia. Terimakasih Tuhan sudah kasi kesempatan. Terimakasih juga buat tim PM yang dengan luar biasa sabar dan pengertian mau membimbing. Geri, Ezer, Nando, Aga, Nteph, Rivandy dan Dika sang kadiv musik. Satu hal yang gw pelajari hari ini : nyanyi itu bukan sekedar soal apa yang keluar dari tenggorokan kamu, tapi jauh lebih penting apa yang keluar dari hati.
Rabu, 16 Oktober 2013
Thankyouu guys
Makasi buat mama yang selalu ngingetin tidur dan makan saat-saat ngerjain PR produksi gila ini.
Makasi buat Rima yang bantuin desain separator.
Makasi buat Tita yang bikin ketawa saat ngerjain bareng.
Makasi buat Ka Weni, Ka Muthe, Ka Dina, teman-teman yang ngerjain bareng.
Makasi buat Bang Amry yang menjadi teman diskusi lewat WhatsApp. Makasi juga buat email bernama "Tugas Produksi fck" nya bang *ampe sekarang masih geli kalau inget namanya*
Makasi buat Ezer, Rivandy, Geraldy, Nando, dan Aga yang udah sabar menunggu gw nyelesain PR dulu sebelum latihan nyanyi buat Jumatan. Juga buat Jeffry yang bantuin ngeditin disaat gw harus latian.
Thankyouuu for all of you guys. Meskipun cuma ngucapin di blog beginian -____-
#hugandkiss
Makasi buat Rima yang bantuin desain separator.
Makasi buat Tita yang bikin ketawa saat ngerjain bareng.
Makasi buat Ka Weni, Ka Muthe, Ka Dina, teman-teman yang ngerjain bareng.
Makasi buat Bang Amry yang menjadi teman diskusi lewat WhatsApp. Makasi juga buat email bernama "Tugas Produksi fck" nya bang *ampe sekarang masih geli kalau inget namanya*
Makasi buat Ezer, Rivandy, Geraldy, Nando, dan Aga yang udah sabar menunggu gw nyelesain PR dulu sebelum latihan nyanyi buat Jumatan. Juga buat Jeffry yang bantuin ngeditin disaat gw harus latian.
Thankyouuu for all of you guys. Meskipun cuma ngucapin di blog beginian -____-
#hugandkiss
Minggu, 13 Oktober 2013
Sabtu, 12 Oktober 2013
My little notebook
Si laptop merah kecil..
Kasian dirimu, belakangan ini mesti nyala terus berjam-jam tiap harinya.
Mana mau diganti sama yang baru lagi, huft *padahal seneng*.
I just want to say thank you so much for always being there my little notebook.
Kasian dirimu, belakangan ini mesti nyala terus berjam-jam tiap harinya.
Mana mau diganti sama yang baru lagi, huft *padahal seneng*.
I just want to say thank you so much for always being there my little notebook.
Jumat, 11 Oktober 2013
Pilihan suliiit
Sore ini pukul 6 sore : Rally Nav spesial wisuda.
Percakapan melalui pesan singkat dengan teman saya sore tadi :
F : Ikut rally ntar sore?
G : Gaa fris, sori banget, tugas gw numpuk, kayaknya gw gabisa datang deh.
F : ......
Harusnya saya datang rally sore tadi. Wisudawannya teman-teman baik saya semua. Harusnya..
Tapi entah kenapa males banget. Tugas produksi yang sudah genap 6 hari dikerjakan masih belum selesai. Ga tenang kalau belum beres, harus fokus, pikir saya.
Haaaa, jadi kepikiran. Sejak kapan saya jadi orang freak begini. Tiap hari yang dikerjain tugas mulu.
Abis gimana lagi, satu setengah tahun ini gaboleh sia-sia. Terlalu banyak yang ditunda, dikorbankan untuk sekolah lagi. Dan tugas-tugas S2 ini banyak banget. Ga pengen kebanyakan complain tapi memang banyak.
Di lain sisi, kangen banget sama teman-teman.
Padahal sudah berupaya keras membagi waktu -______-
Haaaah, pengen bisa membuat pilihan-pilihan yang lebih bijak lagi.
Percakapan melalui pesan singkat dengan teman saya sore tadi :
F : Ikut rally ntar sore?
G : Gaa fris, sori banget, tugas gw numpuk, kayaknya gw gabisa datang deh.
F : ......
Harusnya saya datang rally sore tadi. Wisudawannya teman-teman baik saya semua. Harusnya..
Tapi entah kenapa males banget. Tugas produksi yang sudah genap 6 hari dikerjakan masih belum selesai. Ga tenang kalau belum beres, harus fokus, pikir saya.
Haaaa, jadi kepikiran. Sejak kapan saya jadi orang freak begini. Tiap hari yang dikerjain tugas mulu.
Abis gimana lagi, satu setengah tahun ini gaboleh sia-sia. Terlalu banyak yang ditunda, dikorbankan untuk sekolah lagi. Dan tugas-tugas S2 ini banyak banget. Ga pengen kebanyakan complain tapi memang banyak.
Di lain sisi, kangen banget sama teman-teman.
Padahal sudah berupaya keras membagi waktu -______-
Haaaah, pengen bisa membuat pilihan-pilihan yang lebih bijak lagi.
Kamis, 10 Oktober 2013
Rabu sore :)
Rabu, 9 Oktober 2013. Kira-kira pukul 4 sore *sepertinya*.
Pulang kuliah pengganti bor dan dari ruangan mas Pudjo.
Jalan kaki dari gedung TM ke arah gerbang belakang.
Tangga gedung TM yang sama, jalan yang sama, pohon-pohon yang sama.
Rute sama seperti hari-hari sebelumnya.
Tapi ada yang berbeda..
Hari rabu sore itu, di jalan antara gedung TM dan sunken court, pada rute yang sama seperti hari-hari sebelumnya, ada yang berbeda.
Perbedaan yang menyenangkan :D
Hopefully akan ada banyak sore-sore dimana perbedaan itu bisa terjadi lagi :)
Pulang kuliah pengganti bor dan dari ruangan mas Pudjo.
Jalan kaki dari gedung TM ke arah gerbang belakang.
Tangga gedung TM yang sama, jalan yang sama, pohon-pohon yang sama.
Rute sama seperti hari-hari sebelumnya.
Tapi ada yang berbeda..
Hari rabu sore itu, di jalan antara gedung TM dan sunken court, pada rute yang sama seperti hari-hari sebelumnya, ada yang berbeda.
Perbedaan yang menyenangkan :D
Hopefully akan ada banyak sore-sore dimana perbedaan itu bisa terjadi lagi :)
Entah apa yang terjadi kalau ga punya teman-teman yang luar biasa di S2 sekarang ini.
Kuliahnya susah, masih berusaha meraba-raba dan beradaptasi, tugasnya super banyak.
Tapi karna punya teman-teman yang baik bisa sering kerja kelompok dan belajar bareng.
Becanda sama-sama. Main bareng sewaktu penat liat laptop.
Haaaa, beruntung dan bersyukur banget dikasi Tuhan teman-teman baru yang luar biasa :D
Kuliahnya susah, masih berusaha meraba-raba dan beradaptasi, tugasnya super banyak.
Tapi karna punya teman-teman yang baik bisa sering kerja kelompok dan belajar bareng.
Becanda sama-sama. Main bareng sewaktu penat liat laptop.
Haaaa, beruntung dan bersyukur banget dikasi Tuhan teman-teman baru yang luar biasa :D
Kamis, 03 Oktober 2013
Nyaris..
Hari ini nyaris tenggelam.
Saya bisa berenang, ga expert sih, tapi bisa. Sore ini janjian dengan teman-teman buat berenang di Saraga. Mumpung lagi ladies day.
Setelah beberapa lama berenang, saya memutuskan untuk berenang dari satu titik ke titik yang lain dengan jarak cukup jauh. Pelan-pelan aja deh, pikir saya.
Setelah menempuh setengah perjananan, entah kenapa saya merasa lelah, dan tiba-tiba panik. Panik yang mematikan. Rasanya tiba-tiba paru-paru kehilangan udara. Saya pun hampir tenggelam.
Makin panik, saya memanggil nama teman yang berenang paling dekat dengan saya. Berusaha terus melayang tapi makin tenggelam. Udara di paru-paru saya makin tipis. Otak saya rasanya berhenti bekerja untuk menggerakkan tangan dan kaki.
Oksigen, oksigen, cuma itu yang ada di pikiran saya. Rasanya mulai takut.
Haaaaa, puji Tuhaaan, saya diselamatkan. Butuh 2 orang dan satu ban buat menolong saya. Cukup lama saya ada dalam kondisi hampir tenggelam. Karna posisi saya benar-benar di tengah-tengah kolam Saraga.
Hikkks. Takut beneran.
Ternyata batas antara hidup dan mati seorang manusia cuma sejengkal. Buat saya hari ini cuma sebatas beberapa menit lagi. Hampir saya pikir saya akan berkata goodbye dunia fana.
Hidup manusia memang sangat fragile yaaa. Kolam renang dengan kedalaman 2 meter dengan volume air sebanyak itu dan hanya dalam hitungan menit bisa mematikan saya.
Terima kasih Tuhan Yesus, masi kasi saya kesempatan hidup sampai saat ini.
Saya bisa berenang, ga expert sih, tapi bisa. Sore ini janjian dengan teman-teman buat berenang di Saraga. Mumpung lagi ladies day.
Setelah beberapa lama berenang, saya memutuskan untuk berenang dari satu titik ke titik yang lain dengan jarak cukup jauh. Pelan-pelan aja deh, pikir saya.
Setelah menempuh setengah perjananan, entah kenapa saya merasa lelah, dan tiba-tiba panik. Panik yang mematikan. Rasanya tiba-tiba paru-paru kehilangan udara. Saya pun hampir tenggelam.
Makin panik, saya memanggil nama teman yang berenang paling dekat dengan saya. Berusaha terus melayang tapi makin tenggelam. Udara di paru-paru saya makin tipis. Otak saya rasanya berhenti bekerja untuk menggerakkan tangan dan kaki.
Oksigen, oksigen, cuma itu yang ada di pikiran saya. Rasanya mulai takut.
Haaaaa, puji Tuhaaan, saya diselamatkan. Butuh 2 orang dan satu ban buat menolong saya. Cukup lama saya ada dalam kondisi hampir tenggelam. Karna posisi saya benar-benar di tengah-tengah kolam Saraga.
Hikkks. Takut beneran.
Ternyata batas antara hidup dan mati seorang manusia cuma sejengkal. Buat saya hari ini cuma sebatas beberapa menit lagi. Hampir saya pikir saya akan berkata goodbye dunia fana.
Hidup manusia memang sangat fragile yaaa. Kolam renang dengan kedalaman 2 meter dengan volume air sebanyak itu dan hanya dalam hitungan menit bisa mematikan saya.
Terima kasih Tuhan Yesus, masi kasi saya kesempatan hidup sampai saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)