Kamis, 29 November 2012

Pengelola bukan Perusak

Malam ini melihat tanyangan tentang perburuan gajah di televisi. Parah banget. Sedih sekali saat lihat mayat-mayat gajah bergelimpangan di pinggiran hutan. Itu keji namanya.
Alasannya, gajah-gajah itu merusak perkebunan kelapa sawit. Ya kali ya, namanya gajah, mana tau yang mana kebun yang mana bukan, yang mana benar atau salah. Mereka kan hanya mencari makanan karna habitat mereka sekarang sudah beralih fungsi menjadi perkebunan-perkebunan sawit. Mereka sudah kehilangan tempat tinggal dan tempat mencari makan oleh karena manusia, tapi masih juga mereka dibunuhi dan diambil gadingnya.
Padahal, perkebunan sawit itu juga sebenarnya adalah area hutan lindung. Kelewatan.

Dan apa pembelaan para pelaku? Klasik kan. untuk mencari makan. Ya, itu alasan mereka melakukan perbuatan keji itu. Seakan-akan perut adalah alasan terbaik yang bisa mereka beri untuk membenarkan perbuatan mereka.

Jadi begitulah sifat jeleknya manusia, untuk mencari makan bagi diri sendiri, mereka merampas hak makhluk lain, melakukan kejahatan, dan melanggar hukum. Sedangkan makhluk lain yang tidak dikarunia akal budi, dibunuhi ketika mereka juga mencari makan. Padahal mereka adalah binatang yang tentu saja tidak mengenal hukum dan tidak punya keahlian seperti manusia untuk mencari makan dengan cara lain. Egois.

Tuhan memang memberi kita kuasa atas alam ini, atas ikan-ikan dilaut, burung di udara, dan binatang-binatang lainnya. Tapi bukan hanya kuasa, tapi juga tugas untuk mengelola dan memeliharanya. Seorang manusia yang berakal budi dan berakhlak, tidak akan menyakiti makhluk lain untuk keegoisan dan kerakusan sendiri.  Alam ini untuk diberdayakan dan dikelola, bukan untuk dirusak seenaknya. Itulah amanat dari Sang Pencipta..

Menyerah?

Kapan kita harus menyerah? Pertanyaan itu sedang 'hit banget' dalam pikiran saya.

Untuk apa memperjuangkan yang tidak mau diperjuangkan? Untuk apa mempertahankan sesuatu yang memang tidak mungkin lagi? Atau untuk apa mempertahankan sesuatu yang pasti akan menyakiti.

Yaah, boleh saja kita keras kepala dalam beberapa hal. Tentu kita pun harus terus berusaha untuk mempertahankan sesuatu sampai hal itu tidak layak lagi untuk kita pertahankan. Tapi jika memang sudah tidak layak, lebih baik diakhiri saja bukan. Tidak mudah menyerah itu harus, tapi akan ada saat kita harus bisa berkata pada diri kita sendiri, " Kita harus berhenti dan melanjutkan hidup kita." 
Perlu keberanian dan tekad kuat untuk tidak menyerah dan terus berusaha mempertahankan sesuatu, tapi juga diperlukan keberanian dan hati yang besar untuk mengatakan kita berhenti dan merelakannya.

Senin, 26 November 2012

Cinta pertama, tanpa alasan

Sejak kelas satu SMP, saya jatuh cinta pada sebuah klub. Cinta pertama dan terakhir saya nih buat urusan si kulit bundar. Nama cinta pertama saya ini Manchester United. Ingat banget deh, pertama kali liat adalah saat MU melawan Porstmouth yang mana MU kalah 2-0. Waktu itu masih jamannya Roy Keane, Gary Neville masih mainlah. Uuuuh kangen.

Terus kalau mereka kalah, kenapa saya bisa jatuh cinta ya? Jujur jawabannya gatau. Entah kenapa tiba-tiba saya suka tim ini dan tidak pernah berubah selama kurang lebih sembilan tahun ini. Entah mereka kalah atau mereka menang, entah mereka bermain bagus atau tidak, MU tetap dihati. Tidak mau pindah ke lain hati.

Love at the first sight kali yaa. Aneh ya, pertama kali lihat langsung jatuh cinta dan saya tidak perlu alasan untuk mempertahankan cinta itu. Kalau mereka kalah, saya memang kecewa tapi itu tidak akan membuat saya pindah mendukung tim lain. Saya menyukai tim saya apapun keadaannya. Perasaan saya rasanya tidak berubah, entah ketika saya melihat tim saya mengangkat trofi juara atau harus menunduk malu keluar dari lapangan.

Beruntung sekali ya kalau di kehidupan pribadi kita, kita juga bisa mencintai dan dicintai seseorang seperti itu. Hahahaha. Yaa, tanpa alasan, tidak bisa berubah karna memang tidak didasarkan oleh alasan apapun. Bisa melihat orang yang kita cintai apa adanya. Pandangan kita padanya tidak berubah entah dalam suka atau duka, dalam sedih atau senangnya. Bisa menerima kekurangan tanpa mencela. Tidak berubah dan lekang oleh waktu. Waaaaah. Sayangnya kebanyakan cinta di dunia ini perlu alasan..

Apa yang harus dilakukan untukmu?

Hari ini ketemu lagi dengan teman saya yang papanya baru saja meninggal. Jarang-jarang bisa pulang bareng lagi. Di angkot pun menghabiskan waktu untuk ngobrol-ngobrol.
Teman saya ini menceritakan bahwa dia tidak suka dengan perlakuan dari keluarga besar ayahnya yang menganggap ibunya yang tidak bekerja lagi tidak dapat berbuat apa-apa. Dia mengatakan bahwa dia tidak terima dengan anggapan seperti itu. Bahwa dia akan berusaha untuk berdiri di atas kakinya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Jujur kadang saya sangat kagum dengan sikapnya yang tegar dan mandiri. Teman saya ini tidak mau bergantung pada orang lain. Dan ingin membuktikan bahwa dia bisa.

Tapi, kadang sikapnya ini juga membuat orang sekitarnya merasa serba salah. Dia tidak suka orang lain mengasihani dia, dan kadang dia terkesan menginterpretasikan sikap orang lain sebagai rasa kasihan. Padahal saya rasa tidak semuanya seperti itu. Dia seakan menolak bantuan dan kunjungan dari kami, padahal niat kami bukan untuk mengasihani atau memandang rendah. Kami melakukannya karna mengasihi dia sebagai teman baik kami.

Entah apa yang harus dilakukan, bahkan untuk menyebarkan berita tentang kematian ayahnya pada teman-teman yang lain pun saya harus berpikir berulang-ulang. Dia tidak suka masalahnya diberitahukan pada orang lain.

Heeeei, kami hanya menyayangimu. Sungguh. Menghargai sikap mandirimu harus, tapi terkadang sikapmu yang mandiri dan tidak mau menerima bantuan membuat kami bingung. Apa yang harus kami lakukan untukmu?

Jumat, 23 November 2012

Sudah cukup :D

God is good for me, that's enough..
Benar kan? Apa lagi coba yang kurang? Apa lagi yang harus dikuatirkan?
Dia baik bagiku, sangat baik. Dan itu cukup. Powerful banget.
Seperti yang saya baca di Kitab Roma kemarin, tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasihNya. Baik pemerintahan, kuasa, malaikat, ataupun penderitaan. Tidak akan bisa memisahkan kita dari kasihNya.

Dia baik bagiku, itu bukan sekedar kata. Itu adalah ucapan syukur sekaligus harapan. Ucapan syukur ketika kebaikanNya datang tiap pagi, sekaligus harapan ketika kesusahan dan pencobaan datang. Dan harapan itu tidak akan pernah mengecewakan. Entah apa yang manusia bisa lakukan tanpa fakta sekaligus harapan kita ini.

Dia memang baik bagiku, itu cukup :D

Selasa, 20 November 2012

Pergi

Hari ini ayah dari salah satu sahabat saya dipanggil Tuhan. Entah harus mengatakan apa. Sedih tentunya melihat dia begitu kehilangan. Biasanya teman saya ini tegar sekali. Dia tidak pernah menangis didepan orang lain. Tapi hari ini, saya bisa melihat kesedihan begitu dalam di wajahnya.
Bagaimana tidak, sudah berbulan-bulan ayahnya terbaring sakit. Dan hari ini ayahnya dipanggil oleh Tuhan.
Saya memikirkan keadaannya. Saya berpikir, bagaimana kehidupan keluarganya nanti. Ibunya tidak bekerja dan adiknya masih SMA. Sejak ayahnya sakit dan tidak bisa bekerja mereka sudah mengalami kesulitan keuangan. Heeem. Entah apa yang harus saya katakan.

Hari ini saya harus melihat lagi bagaimana kepergian seseorang untuk selamanya bisa membuat banyak kehidupan berubah. Bagaimana kehilangan orang yang kita cintai mengakibatkan hati kita mengalami hal yang sangat menyakitkan.

Saya juga pernah mengalaminya. Sakit sekali kehilangan orang yang kita cintai. Sakit, karna kita tahu dia sudah pergi, dan kita tidak akan bisa melihatnya lagi. Memang, saya yakin, kita akan bertemu lagi dengan orang yang kita cintai satu hari nanti, pada saat kebangkitan. Tapi tentu saja perasaan dan relasi yang kami miliki di dunia ini tidak lagi berlaku disana. Saya tidak akan pernah melihatnya lagi dengan cara yang sama. Dan dia pun tidak.

Tapi apakah itu berarti? Tidak bukan. Ya, saya tidak akan melihatnya lagi, tapi sebagai gantinya, orang yang saya kasihi tersebut kini berada dalam damai abadi. Dia berada dalam pangkuan Bapa Surgawi yang mengasihinya dengan sempurna. Lalu apa lagi yang harus saya keluhkan. Jika saya sungguh mengasihinya, saya akan merelakannya dan ikut bersukacita karna kebahagiannya yang abadi saat ini.
Mungkin perlu waktu untuk bisa menerima kepergian seseorang yang kita cintai, namun jika kita berpatokan pada pemikiran diatas, pasti kita bisa mengatasinya :)

Senin, 19 November 2012

Something

Sore ini kedinginan karna berenang dalam hujan. Jaket ditutup rapat, topinya dipakai masih terasa dingin.
Akhirnya saya putuskan beli gorengan terlebih dahulu sebelum pulang. Habis berenang laper banget..
Sebenarnya pingin ngemil yang lebih elit sih, tapi apa daya, penyakit tengah bulan..

Didalam angkot, remang-remang, lapar, kedinginan, tiba-tiba melihat seseorang di dalam angkot. Orang asing, tidak saya kenal. Tapi entah kenapa tiba-tiba jadi ingat sesuatu. Aneh deh, kenapa bisa tiba-tiba kepikiran ya? Bukan karna orangnya. Saya kan tidak kenal dia. Tapi orang itu mengingatkan saya akan sesuatu.


Yaaah.
I think I miss something tonight..

Sabtu, 17 November 2012

Free

Want to feel freee..
Kadang sempat terpikir, kenapa ya cewe-cewe pada suka menghabiskan waktu dan uang mereka untuk kelihatan cantik? Habis-habisan buat beli pakaian, ke salon, atau perawatan.
Kalau memang itu semua membuat diri kita lebih bahagia sih gapapa, malah bagus. Tapi kalau itu semua hanya menjadi beban, dalam upaya kelihatan menarik di depan lawan jenis, entah itu memang bagus atau menyedihkan. 

Buat saya sih agak menyedihkan. Saya pikir, akan lebih 'luar biasa' kalau kita membuat orang lain impress bukan lewat apa yang kita pakai diluar tapi lewat apa yang ada dalam diri kita.
Sebenarnya saya juga suka kok beli baju baru, kadang ke salon buat ngurusin rambut. Tapi saya tidak mau melakukan semua itu karna orang lain. Saya melakukannya untuk diri saya sendiri. Tidak ada tuntutan untuk mengimpress siapapun.
Saya ingin bebas. Saya ingin melakukan hal-hal yang saya sukai, bukan yang orang lain sukai. Saya ingin melakukan hal-hal yang membahagiakan hati saya, bukan untuk membuat semua orang terkesan pada saya.
Apa nikmatnya hidup, kalau itu semua hanya untuk memenuhi tuntutan orang lain. Apa asiknya hidup, kalau penuh beban untuk selalu kelihatan cantik dan menarik untuk penilaian orang lain.
I want to feel free. Free to be who I am :)

Dia, senyumku :)

Apa yang bisa membuat saya tersenyum setiap bangun pagi??
Sebagai catatan, tiap pagi saat saya bangun, saya selalu tersenyum, tidak pernah meringis atau cemberut, bahkan saat masuk angin.

Mungkin, pertanyaan yang lebih tepat adalah siapa yang bisa membuat saya tersenyum tiap pagi?
Pacar? Gapunya hehe.
Kecengan? Punya kecengan mana ada bikin senyum, yang ada bikin gelisah wahahahah.

Bukan, bukan..
Yang membuat saya tersenyum tiap bangun pagi adalah Dia.
Dia yang memberi saya harapan setiap saya membuka mata di pagi hari. Seakan saya bisa mendengar bisikannya tiap pagi, masa depanmu nyata dan sungguh ada. Indah pastinya.
Dia yang memberi saya kenikmatan untuk menikmati sinar matahari pagi yang masuk lewat jendela kamar saya. Seakan lewat sinar matahari pagi itu, Dia menyatakan kasih dan kehangatanNya setiap pagi.
Dia yang memberi kekuatan pada tubuh saya yang kecil untuk melewati satu hari lagi yang mungkin saja berat bagi saya. Tapi meskipun berat dan sulit dihadapi, Dia akan selalu memadamkan ketakutan saya dengan berkata bahwa kita akan menjalaninya bersama. BersamaKu, kamu kuat dan aman.

Dialah yang membuat saya tersenyum setiap pagi, bahkan sepanjang hari.
Dia yang membuat saya senang tersenyum dan rindu membagi senyuman itu pada yang lain.

Tuhan, Engkaulah senyumku :)

Buta Arah- Panas- Kalah- HT Navigator :3

Home tournameeent. Huft.
Berawal dari kesasar mencari pintu masuk saraga. Aduuh konyol banget sih. Sudah hampir lulus juga.
Jadi, gerbang ke saraga ternyata digembok setelah lewat jam 10 pagi kalau hari Sabtu. Berhubung saya telat, saya tidak bisa masuk lewat pintu biasa. Menurut bapa-bapa yang menjaga disitu, saya harus muter lewat siliwangi. Percayalah saya buta arah :(.
Akhirnya saya memutuskan naik angkot dan meminta supir angkot menurunkan saya di pintu saraga siliwangi. Dan percaya atau tidak, dia lupa menurunkan saya. Saya akhirnya harus berjalan kaki dan masuk lewat gerbang hitam yang ternyata pintu masuk sabuga. Disitu saya nyasar lagi, masyaoloh. Dan kembali ke gerbang terkunci yang pertama saya datangi.

Disuru lewat kolong, disuru manjat. Heem, anak navigator bukan pemberi solusi yang baik. Berasa kekurung deh heheh. Dan tambahan, saya ditertawakan terus. Akhirnya seorang abang yang baik hati, sebut saja Bang Atur, memanjat pagar dan menemani saya muter lagi, untuk mencari pintu saraga lewat siliwangi.
Waaaw sekali olahraga saya pagi hari ini.

Setelah itu sih overall acaranya seru. Meskipun saya tidak jago olahraga dan punya kecenderungan takut pada bola bulat yang biasa dipakai pada permainan voli. Tapi saya menikmati.

Sebagai penutup, tim saya kalah telak 7-0 dari tujuh macam permainan.

Panas sih, cape juga sih, tapi seru. Bersama-sama bermain ya pasti seru lah.

Kamis, 15 November 2012

Sungguh Ada

Kadang saat kita sedang menanti jawaban dari doa kita, kita sering bertanya-tanya sendiri, "Gimana nih Tuhan??". 
Kadang kita juga merasa takut bercampur gelisah. Gimana ya kalau tidak seperti yang kita harapkan??

Heem. Sulit memang menunggu itu. Sulit memang untuk percaya pada janji-janji Tuhan.
Hari ini saya membaca Roma 4, Abraham dibenarkan karna iman. Abraham tidak ragu sedikitpun akan janji Allah. Dia percaya sepenuhnya bahwa Allah sanggup melaksanakan apa yang sudah Dia janjikan. Kepercayaannya tidak luntur meskipun dia dan Sara istrinya sudah sangat tua.
Walaupun kita tahu memang ada saatnya Abraham pun meragukan janji Allah (ingat kisah Hagar dan Ismail), namun secara keseluruhannya, imannya kepada Allah memang luar biasa.

Yaa, sulit memang untuk menunggu dan percaya pada janji Allah. Tapi ketika tetap percaya, kita tidak akan pernah kecewa. Allah itu setia.

Ya, Dia setia.
Karna masa depan itu sungguh ada dan harapanmu takkan pernah hilang.. Keep waiting and keep believing :D

Senin, 12 November 2012

Malangnya nasib TKI

Sedih banget ya punya gelar Tenaga Kerja Indonesia. Apalagi kalau berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di negara yang katanya serumpun sama negara kita.
Baru-baru ini ada selebaran TKI for Sale. Dijual murah. Macam jaman perbudakan saja.
Dua hari yang lalu pun, ada berita mengejutkan bahwa seorang Tenaga Kerja Indonesia diperkosa oleh tiga polisi Diraja Malaysia. Heeem. Sedih banget yaa.

Malu. Kecewa. Pada pemerintah sendiri. Bingung deh lihat Mr. President yang sepertinya adem ayem saja negaranya dilecehkan seperti itu. Malu dan kecewa pada anggota DPR yang sibuk dengan urusan perutnya sendiri. Baru-baru ini diberitakan mereka sedang ribut renovasi toilet DPR yang anggarannya sebesar satu milyar. Kurang kerjaan dan serakah dasar.

Aneh memang republik ini. Tenang-tenang saja harga dirinya diinjak-injak. Terkesan lambat dan tidak peduli ketika orang-orang yang mereka sebut pahlawan devisa itu diperlakukan tidak seperti manusia di negeri orang.

Mungkin saya terdengar apatis sekali. Tapi memang begitulah kenyataan yang saya tangkap.

Pemerintahan kita saat ini memang sangat lemah. Bisa saya bayangkan apabila kita hidup di eranya Presiden Soekarno. Bagaimana ya kira-kira reaksi beliau melihat negaranya dilecehkan. Ingat Trikora? Ingat Dwikora? Bung Karno tidak pernah membiarkan negaranya dilecehkan sedikitpun oleh bangsa lain.
Beliau sadar betul bahwa kita adalah bangsa yang besar dan memiliki harga diri yang tinggi. Pada akhirnya begitulah juga bangsa lain akan memandang bangsa kita.
Sebaliknya, ketika diri kita sendiri sudah memandang rendah bangsa sendiri, manut-manut saja, diam ketika dilecehkan. Akhirnya ya begitu juga bangsa lain memperlakukan kita.

Lagipula aneh sekali kalau saya pikir-pikir. Negara yang 'amat kaya' ini tidak bisa menyediakan lahan pekerjaan yang layak bagi warga negaranya. Sampai-sampai warga negaranya untuk menjadi pembantu rumah tangga pun harus jauh-jauh ke negeri orang.
Menyedihkan.

Happy Monday

Today is another swimming day.
Today is another happy daaay
So monday will be one of my favourite day :)

Selasa, 06 November 2012

Memberi dalam Kekurangan

Sedang nonton Hitam Putih. 
Yang diundang adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai pemulung tapi mampu berkurban kambing.
Ternyata mereka sudah lama sekali menabung untuk dapat berkurban. Lalu sewaktu ditanya mengapa dia berkurban padahal mereka sendiri masih kesulitan, ibunya menjawab, "Saya masih diberi makan, masih diberi cukup kenapa tidak mau memberi kepada Gusti Allah. Ga perlu banyak-banyak mengumpulkan harta benda. Alhamdulillah kalau masih bisa memberi amal. "
Waw yaa.
Orang-orang seperti inilah yang membuat kita malu, Mereka mau memberi dalam kekurangan mereka. Kekurangan dan kesulitan tidak bisa menghambat niat mereka untuk mengucap syukur. Jadi ingat kisah janda miskin yang memberi persembahan di Bait Allah. Dia dipuji Yesus karna janda ini memberi dalam kekurangannya. Bahkan seluruh penghasilannya pada hari itu.
Tentu bukan nominal yang Tuhan liat, tapi niat dan ketulusan hati kita masing-masing :)

Senin, 05 November 2012

Just call me

Heii, ada apa sih dengan kamu?
Apa kamu mulai kehilangan fokus? Atau mulai lelah? Atau ada masalah?

Pertanyaan itu muncul ketika kemarin sore ikut PD navigator. Entah ini memang benar atau dugaan saja. Kata mereka kamu mulai jarang kelihatan dan pekerjaan kamu seperti belum sepenuhnya terkerjakan.

Sebenarnya aku tidak percaya. Setahuku kamu orang yang bertanggung jawab. Aku kan bukannya baru mengenal kamu. Kita sudah bekerja bersama-sama dua tahun belakangan ini. Jadi aneh rasanya mendengar pernyataan-pernyataan seperti itu.
Tapi belakangan memang iya sih kamu agak jarang kelihatan. Entah karena apa. Aku ga punya bakat kepo sih. Jadi ga berani nanya-nanya juga. Cuma  berani tanya kamu sakit apa ga. Dan ketika kamu bilang ga sakit dan ada urusan lain, yasudah. 

Yaah, intinya aku tidak tahu apa masalah kamu. Mungkin kamu banyak pekerjaan ya. atau kamu penat?
Apapun itu, aku bantu dalam doa ya. Dan masa kamu lupa sih. *Iya sih kamu lupa kayaknya*. Atau kamu tidak menganggap perkataanku serius. Kamu tidak pernah sendiri. Sepertinya sudah beberapa kali aku sampaikan. Kalau ada apa-apa kamu bisa kasitau aku. Aku pasti bantu. Masih ingat lagu You've got the friend?? Just like that.. You just have to call me..

Learn to swim

Kemarin sore hari pertama belajar berenang. Begini nih akibat dari rencana mau liburan ke Phuket setelah lulus nanti.
Berbekal baju renang baru dan semangat tinggi, saya menghabiskan satu setengah jam belajar. Heem, ternyata tidak gampang ya.
Baru pertama kali belajar, masa maunya langsung bisa? Dulu saja saya belajar naik sepeda perlu waktu 4 hari. Padahal itu di darat hehe.

Yaah, setidaknya sekarang saya sudah terbiasa di dalam air. Awalnya takut banget didalam kolam sedalam 2 meter. Tapi setelah beberapa lama, akhirnya bisa terbiasa juga dengan air.
Beberapa kali sedikit menelan air berkaporit T.T sewaktu latihan napas. Huaaaa. jijik sebenarnya. 

Pokoknya bertekad harus bisa berenang. Tidak peduli berapa pun banyaknya waktu yang diperlukan, harus bisa.
Asiiik pasti kalau sudah bisa. Sudah banyak rencana nih. Mau snorkeling lah, mau diving segala lah. Phuket.. I'm coming to you :D

Sabtu, 03 November 2012

Selalu selesaai

TA-praktikum-TA-nugas-TA-ujian-TA..
Dua bulan ini beginilah rutinitas hidup. Ada waktunya mengeluh karna begitu banyak yang harus dikerjakan dan karna kecapean.
Ada waktunya sedih dan takut kalau semuanya tidak terselesaikan.
Tapi setiap malam ketika berbincang denganNya, semua perasaan negatif diatas hilang. Semuanya digantikan dengan rasa syukur. Syukur untuk penyertaanNya, untuk kekuatan, dan kesehatan yang Dia limpahkan. Seberat dan semepet apapun, semuanya selalu sanggup diselesaikan dengan baik.

Huaaa. Apa yang bisa aku lakukan tanpaMu sih? :)

Berdua

Okeee. Sore2 gini, mendung, dengerin lagunya Calvin Jeremy, Berdua. 
Menjalin cerita bersama katanya hehehe

Kamis, 01 November 2012

Kehendakku yang Bebas

Kehendak manusia menjadi benar-benar kreatif dan benar-benar menjadi milik pribadi kita ketika kehendak itu sepenuhnya menjadi milik Allah, dan inilah salah satu pengertian dari ungkapan orang yang kehilangan nyawanya akan memperolehnya. 

C.S Lewis- The Problem of Pain

Waaaw, kedengaran kontradiktif, tapi memang itulah faktanya.
Kehendak kita tidak akan pernah benar-benar menjadi milik kita ketika kita terus menggenggamnya sendiri. Justru ketika kita 'berikan' seluruh kuasa atas kehendak pribadi kita padaNya, saat itulah kita benar-benar memilikinya. Kita bebas dan merdeka justru ketika kita mau hidup dikuasai Allah. Kita memperoleh hidup ketika kita mau menyerahkan hidup kita kedalam tanganNya.

Kontradiktif bagi pola pikir manusia? Ya. 
Tapi begitulah caraNya. Ajaib dan melampaui seluruh pengertian manusiawi kita.. Heeem.