Minggu, 30 Desember 2012

One more day to 2013

Satu hari menuju duaributigabelas..
Aaaaaa... terus teriak sendiri dalam hati.
Sudah tidak sabar menanti datangnya tahun yang baru.

Tahun 2013 adalah tahun yang besar buatb saya. Tahun kelulusan. Amiin. Tahun cari kerja. Tahun memulai karir. A year to starts something new. 

Harus diawali dengan apa ya? Atau khususnya, harus diakhiri dengan apa dulu nih tahun 2012nya?
Tidak mau mengakhirinya dengan kembang api, hura-hura, nyanyi-nyanyi atau sebagainya. Mau mengakhiri tahun 2012 dengan doa aahh. Dan dengan ucapan syukur. That's an amazing years. You make me grow up in this year, in many ways of course..
Dan ingin mengawali tahun 2013 dengan doa juga. How can I face this big year without You?? 

Banyak mimpi dan harapan di tahun depan. Ingin menabur mimpi dan harapan tersebut dalam doa setiap hari. Dalam pengharapan yang sepenuhnya disandarkan padaNya.. :D

Sabtu, 29 Desember 2012

Antimainstream

Lucu juga yaa Johnny Evans, setelah berhasil mencetak gol untuk Manchester United di laga boxing day imelawan Newcastle United untuk menyamakan kedudukan 1-1, beberapa menit kemudian, malah dia membuat gol bunuh diri ke gawang sendiri.
Terus saya bukannya sedih MU jadi ketinggalan lagi, tapi saya malah ngakak-ngakak. Abis lucu banget deh, abis disorakin jadi pahlawan, ga lama kemudian dia tersungkur karna malah menyundul bola ke gawang sendiri heheh. You have to see his face that time. What a shock face!! Dikira gawang lawan apa ya mas??
Untungnya MU akhirnya menang lagi dengan dramatis. Di penghujung laga MU menang 4-3. Kalau tidak sedih juga sih.

Aaaah, tapi Johnny Evans pemain belakang yang bagus kok. Dasar antimainstream aja dia malam itu, abis nyetakin gol langsung bikin gol bunuh diri. Jarang-jarang ada yang model begini. Hayoo jangan salah nyundul bola lagi :D

My vision, my goal

Belakangan, saya pernah bertanya-tanya, apa ya visi hidup saya? Apa yang ingin saya lakukan dalam hidup?
Saya sampai minta PA khusus dengan kaka PA saya tentang masalah ini.
Dalam PA itu, kaka PA saya menegaskan tentang tujuan hidup dari buku PA yang kami bahas. Tentang bagaimana harusnya tujuan hidup itu adalah Tuhan.

Saya agak keras kepala saat PA hari itu. Saya katakan berulang-ulang pada kaka PA saya *dasar ade PA rese hehe* saya tahu bahwa tujuan hidup itu harus untuk Tuhan, untuk kemuliaan Tuhan, tapi saya katakan bahwa saya masih bingung dengan apa yang ingin saya lakukan dalam hidup. Saya bingung apa spesifiknya yang harus saya kerjakan untuk memuliakan Tuhan.

Hari-hari berlalu sejak PA tersebut.
Pulang dari rumah kaka PA saya, saya merasa belum mendapatkan jawaban. Dan berhari-hari itu saya berdoa agar Tuhan menunjukkan apa yang harus saya lakukan.

Saya rasa, pencarian saya akan tujuan hidup atau visi hidup akan terus berlangsung seumur hidup saya. Saya rasa bahkan pencarian tujuan hidup ini berkaitan dengan proses pembentukan Tuhan terhadap karakter dan hati saya.
Saya rasa, apa yang saya ributkan dan persoalkan beberapa hari pada waktu itu bukanlah apa yang menjadi tujuan hidup saya, bukan visi hidup saya. Saya hanya gelisah terhadap apa yang akan saya kerjakan setelah saya lulus nanti. *galau swasta*

Saya sadar bahwa apa yang disampaikan kaka PA saya benar. Akhirnya saya menyadari, apapun yang akan saya lakukan nanti, jadi apapun saya dalam 7 bulan kedepan, dimanapun saya ditempatkan nanti, hidup saya sepenuhnya adalah untukNya. Dialah tujuannya. Dialah akhir dari segala sesuatu yang saya cari dalam hidup saya.
Saya rasa, sampai akhirnya kita bisa menyadari dan menaklukkan segala cita-cita, harapan, dan keakuan kita di bawah kakiNya, sampai kita bisa mengatakan bahwa Dialah yang menjadi akhir dari tujuan hidup kita di dunia ini, sampai saat itulah baru kita bisa menemukan hidup kita sendiri.
Ya, akhirnya saya menyerah untuk berkutat mencari apa tujuan hidup saya. Sibuk mereka-reka apa yang nanti harus saya lakukan

Dan, dengan sendirinya segala kegelisahan saya hilang. Saya bisa pelan-pelan menemukan apa yang ingin saya lakukan setelah lulus. Saya bisa lebih pasti menentukan akan dimana saya melamar pekerjaan nanti..

Puji Tuhan, karna Dia dapat membuat saya sadar dan mengerti akan kehendakNya terlebih dahulu dalam hidup saya.
Nah, didalam Dia, saya tidak lagi linglung. Sekarang saya tau persis siapa poros dan pusat dalam hidup saya. Saya tau apa yang nanti menjadi goal dalam hidup saya. Poros saya adalah Dia dan goalnya adalah memuliakan Dia dalam apapun yang saya perbuat.
Dan saya pun tahu, bahwa Dia menciptakan saya untuk suatu pekerjaan baik yang telah Dia sediakan. Yaa, suatu pekerjaan yang baik, tujuan yang mulia.
So, I can say today, my vision, my goal is You..

Moveee

Tidak bisa melupakan masa lalu anda?
Itu bisa berarti dua hal..
Pertama, anda adalah orang yang luar biasa setia, berkomitmen, dan punya harapan.
Atau yang kedua, anda adalah orang payah yang tidak bisa menerima kenyataan dan membuka lembaran baru dalam hidup anda.
Atau mungkin anda tidak bisa menyadari bahwa ketika anda mau berhenti menoleh ke belakang dan melihat ke depan, anda bisa  mendapat yang lebih baik atau setidaknya sama baiknya dengan yang ada di masa lalu anda.
Saya rasa, kita harus bisa mengukur diri kita sendiri, apakah masih layak untuk terus menoleh kebelakang??

:D

Rabu, 26 Desember 2012

When you believe

Today, I heard a woman shared her pray to You, Lord.
She has prayed to ask a child for 6 years.
Six years, waaw. That's a long time.
I think she's really amazing, she can still believe in You for that time, but in other hand, I ask to my self and to You, why do You let her wait for such time? Why don't You just give her what she want? Is it something bad? I dont think so..

I dont know, You let Abraham to wait for 30 years. It 5 times. But she is not Abraham, is she?
Maybe.. maybe You want make her like Abraham. Has a faith just like him.  I have no idea, actually.

But, I remember, You said that You make everything good in their time, but human can't understand it *.
Yap..we just have to believe, cause there is a miracle, when you believe.

*Pengkhotbah 3 : 11

Semangat jarkom!!

Menjadi seorang penjarkom sudah saya lakoni sekitar setahun belakangan. Saat menjadi pengurus PMK, sampai sekarang setelah 'pensiun', saya menjadi penjarkom. Haloo tarb, hari ini si A ulang tahun loh, ucapin ya 08*******, atau,  halo tarb, teman kita si A sakit, kita doakan yaa. Hari ini kita makan bareng yuu, tolong konfirm, dan lalalalala. Masih banyak tipe jarkom lain.

Di LP juga saya menjadi penjarkom, di angkatan saya, dan saat saya melayani sebagai pengurus di Navigator. Isi jarkomnya juga kurang lebih sama dengan yang diatas.

Menjadi seorang penjarkom tidak mudah. Bukan soal pulsa. Saya tidak menganggap itu masalah. Puji Tuhan selalu ada rejekinya.
Biasanya yang jadi masalah adalah sikap dan reaksi dari yang dijarkom.
Sebenarnya, setelah lama menjadi penjarkom, saya sadar bahwa tidak dibalasnya sms jarkoman anda adalah hal lumrah. Saya juga sudah membiasakan diri untuk tidak berharap ada yang membalas. Tapi ketika anda sudah menulis, plis konfirm dan masih ga dibalas juga, kadang itu sangat menjengkelkan.

Malah, saya pernah dengar, bahkan sebelum dibaca, sms jarkomannya sudah ditutup duluan. Biasa deh jarkoman, males baca. 

Heem, kadang saya pikir, saya pingin berhenti loh jadi penjarkom. Cape juga terkadang. Kenapa ya, begitu sulit bagi orang lain untuk saling menghargai. Si penjarkom sudah berkorban, baik tenaga maupun pulsa, tapi sekedar mengatakan ya atau tidak saja tidak mau. Alasannya sibuk lah, banyak kerjaan lah.
Ayolah. kita masih mahasiswa loh, belum jadi presiden. Sesibuk apa coba?? Butuh 15 detik saya rasa untuk mengetik kata ya atau tidak. Dan sesibuk apapun kita, saya rasa kita masih punya waktu 15 detik hehe.
Kecuali kalau memang anda tidak punya pulsa, itu sangat dimaklumi.

Tapi, saya pikir, saya belum mau menyerah. Saya hanya punya waktu 6 bulan lagi sebagai mahasiswa ITB. Saya rasa, menjadi penjarkom  akan melatih saya untuk menjadi lebih sabar dan setia dengan pelayanan saya. Meskipun pelayanan ini kecil memang.

Semangat jarkooom!!! Tetap sukacitaa :D

Sabtu, 22 Desember 2012

Koh Ayang

Pulang gereja hari ini makan bersama keluarga di sebuah tempat makan yang menjual ayam tulang lunak yang kremes-kremes. Enak loh ayamnya.

Tapi bukan itu yang mau saya share disini.
Jadi ceritanya, pada saat sedang makan, bapa saya iseng-iseng nanya sama bapa yang memiliki tempat makan ini. "Wah udah mau natalan ya koh? Anak-anaknya pada datang dong?". Sebenarnya saya juga bingung ngapain juga lagi ini bapa saya tanya-tanya tiba-tiba. Namun sang pemilik toko yang mengaku bernama Koh Ayang  menjawab, "Anak-anak saya pada tinggal di Aussie Pak, jadi kayaknya ga kesini. Dulu juga saya diajak pindah ke sana, tapi ga mau nyusahin. ". Kira-kira begitulah awal percakapannya.

Ternyata Koh Ayang adalah pribadi yang suka mengobrol. Akhirnya dia pun panjang lebar menceritakan anak-anaknya, cucunya, dan kehidupan yang menyenangkan di luar negeri. Koh Ayang pun mengakhiri ceritanya yang panjang lebar dengan kalimat ini, "Enak sih di luar negeri Pak, jadi warga negara sana saja sekalian. Semua serba ditanggung negara. Biaya pendidikan, biaya berobat, uang pensiun, semua terjamin. Saya sih lebih senang jadi warga negara sana daripada jadi warga negara sini. Ga enak. Segala susah, banyak korupsi. "

Dalam hati, saya tertawa kecil. Sebegitu tidak sukanya sepertinya Koh Ayang terhadap bangsa ini.
Memang benar sih, di luar negeri semua mungkin dijamin. Memang benar juga negara ini memang kacau dari sisi birokrasi, banyak korupsi, banyak aparatur pemerintahan yang tidak bekerja dengan benar. Tapi apakah tepat jika kita lebih menginginkan kewarganegaraan lain dibanding negara sendiri.

Saya tidak mau mengurusi atau menghakimi pandangan politik dan jiwa kebangsaan Koh Ayang. Itu urusan masing-masing lah ya. Tapi bagi saya, negara ini rumah saya. Meskipun jelek, meskipun banyak kurangnya dan tidak semegah negara lain, rumah sendiri tetap yang paling nyaman. Disini saya dilahirkan, disini juga suatu hari nanti jasad saya akan dimakamkan. Disini saya akan bekerja, mencari makan. Disini Tuhan menempatkan saya untuk menjadi garam dan terangNya. Untuk bangsa inilah Tuhan memberi hati bagi saya untuk berdoa, bagi bangsa saya sendiri.

Yah begitulah kira-kira cerita di minggu siang yang panas ini. Cerita tentang sebuah negara yang warga negaranya tidak suka pada kewarganegaraannya. Apakah ada Koh Ayang-Koh Ayang lainnya??

Never gonna walk alone


Halooo..
Berhari-hari terkena sakit.
Senang akhirnya bisa lebih sehat dan menulis sesuatu lagi.

Sakit..
Pernah dengar, "Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." Yap, segala sesuatu, termasuk dalam sakit.

Hari Sabtu, tiba-tiba badan saya terasa sakit. Saya pikir masuk angin. Saya cukup akrab dengan masuk angin soalnya haha. Saya pun membiarkannya, saya hanya mengkonsumsi obat masuk angin. Ternyata masuk angin kali ini bandel sekali. Senin, Selasa, Rabu, saya masih sakit. Badan saya tidak enak semua. Saya mual terus, perut saya kembung, dan saya jadi mulai sulit makan, dan akhirnya saya terkena diare pula.  Puncaknya hari Rabu malam setelah saya selesai mengikuti ibadah Natal di kampus. Perut saya terasa keras dan saya ingat, malam itu saya menangis menahan sakit. Saya ujian besok paginya. Saya ingin membaca catatan saya lagi sebelum tidur.

Esok harinya puji Tuhan, saya cukup bisa mengerjakan ujian saya. Tapi siangnya sakit saya belum hilang juga. Saya pun memutuskan untuk pergi ke dokter. Ternyata selama ini saya terkena maag. Dan sudah cukup parah sepertinya. Asam lambung sudah masuk ke usus dan asam lambung juga yang membuat saya mual-mual dan tidak bisa makan. Saya menerima lima macam obat sekaligus.

Saat sakit, ada saat-saat saya merasa sedih sekali. Saya tidak mau menyalahkan siapapun. Sakit kan karna salah saya sendiri. Saya yang bodoh tidak bisa menjaga pola makan saya. Saya juga kadang agak stress memikirkan hal-hal sepele. Tapi tetap saja saya sedih, dan akhirnya dalam kebodohan saya, saya pikir Tuhan dimana? Saya betul-betul kesakitan.

Tapi seperti yang sudah saya tulis di atas sebelumnya, dalam segala sesuatu Tuhan mendatangkan kebaikan. Dan yaa. Saya memang sakit. Perut saya seperti melilit dan berat. Tapi disaat-saat itu, Dia tidak pernah membiarkan saya sendiri. Dia menyediakan kekuatan bagi saya untuk bangun pagi, untuk belajar, untuk mengikuti ujian. Saya bisa katakan selesainya ujian saya adalah kasih karuniaNya.
Saya memang sakit, tapi Dia menyediakan segala sesuatu yang saya butuhkan dalam sakit saya. Dia memang tidak menyembuhkan saya secara ajaib dalam satu detik. Tapi Dia menyediakan uang, dokter, obat, bagi saya. Dia menyembuhkan saya juga.
Saya memang sakit, dan saya muak dengan obat yang harus saya makan. Ada obat dalam bentuk cairan yang rasanya betul-betul tidak enak. Tapi setiap kali saya minum, saya beroleh kekuatan agar saya dapat menghabiskannya.

Tiap malam, disaat saya kesulitan tidur karna perut saya, Dia membisikkan kata-kata pengharapan yang membuat saya akhirnya dapat terlelap.
Dan diatas semua itu, dia pun masih menyediakan tawa bagi saya yang sedang sakit dan menyediakan rasa syukur yang masih bisa saya panjatkan dalam doa saya.

Kadang. Dia membiarkan kita berjalan di padang gurun. Bukan untuk menyakiti kita. Tapi agar kita belajar tentang kasihNya dan setiaNya di saat-saat sulit sekalipun. Dia toh menyediakan tiang awan ketika hari terlalu panas dan tiang api ketika malam hari terlalu dingin.
Sakit, susah, kecewa, kehilangan, tidak akan membuat kita terpisah dari kasihNya. Justru dalam kelemahan-kelemahan itulah kasihNya menjadi lebih sempurna. We'll never walk alone.

Sabtu, 15 Desember 2012

Roller coaster atau bianglala?

Super moody daaaay.
Hari ini mood naik turun kayak roller coaster. Sebenarnya lebih tepatnya seperti naik roller coaster tapi yang pas lagi dari naik dan tiba-tiba turun ke bawah. Huuuuft. Begitulah hari ini.
Ditambah angin-angin bandel yang merasuki badan.. 

Lalu muncul pertanyaan, salah ga sih, kalau kita sebagai anak Tuhan yang percaya mood2an gitu. Harusnya dalam Tuhan selalu sukacita dan bahagia kan? 
Harusnya seperti naik bianglala kan, bukan roller coaster?
Memang hidup ini tidak akan selalu seindah naik bianglala di sore hari melihat pemandangan langit sore yang merah. Noooo.. Hidup itu kadang seperti bianglala, kadang seperti roller coaster, kadang seperti naik cangkir besar yang berputar-putar. Tapi apakah mood kita juga harus sesuai dengan wahana yang sedang kita hadapi.

Saya rasa, sekali lagi saya rasa, tidak mungkin mood seorang manusia selalu indah dan menyenangkan. Sekalipun dia dekat dengan Tuhan. Tengok Paulus, tengok Elia, bahkan tengok Tuhan Yesus.
Ketika hidup ini seperti kita sedang menikmati wahana bianglala, tentu tidak sulit untuk selalu memiliki mood yang okee. Tapi saat hidup kita seperti berada di wahana roller coaster, terutama saat yang sedang mendadak turun ke bawah itu, tidak salah kita merasa tidak nyaman, tidak enak. Tuhan Yesus pun pernah merasa sedih, gelisah, takut, bahkan sampai berpeluh darah. Not in a good mood kan? Paulus dan Elia juga. Padahal mereka tokoh-tokoh luarbiasa yang dekat dengan Tuhan secara luar biasa. 

Menurut saya, tidak salah kita merasakan mood yang berbeda-beda dalam hidup kita. Tidak masalah jika terkadang rasanya sukacita itu tidak kita rasakan.
Yang penting, kita bisa bangkit lagi dan tidak tenggelam dalam kesedihan atau mood yang tidak enak.
Kita kan punya Roh Kudus yang luar biasa, yang memberikan penghiburan bagi hati kita.

Mungkin kita bisa jatuh, mungkin sekali kita akan terluka dalam hidup kita. Tapi satu hal, tak masalah bianglala, roller coaster, niagara, or whatever it is, tanganNya tidak akan pernah lalai menjaga dan menemani kita. Dia setia. Mood boleh berubah, hidup bisa jadi susah, tapi kasih dan setiaNya tak akan pernah berubah.


Kamis, 13 Desember 2012

New Look

Tampilan baru. Lebih fresh yaa. Bunga tulip. Uuuuu..
Suka bunga, suka rumput yang hijau. Suka aromanya yang segar. 

Jadi lebih cerah. Biar lebih enak dilihat dan dibaca :D

121212

12-12-12 became a phenomenon in Indonesia. That was I read from Kompas this morning. Heem. There were many people got married in that day. There were many mothers forced their selves to give birth that day.
Yap, that date is special, for them. My friend said that there is no another beautiful date like that..
Maybe, but is that important? I;m not really sure. Honestly, I dont really care about that date. I think everydate, everyday is same. What's the difference? I dont know.. What's special from that? I can;t find it.
But I think it's all about personal taste..

*Learn to write in English sometimes. Want to improve my English. It's haaaaard for me.. -_____-
But I wont give up :D

Iman- pelajaran-tarian- dengan Guru luar biasa

Engkau mengajarkan iman padaku seperti seorang ayah mengajarkan anaknya berjalan.
Atau seperti seorang guru yang mengajarkan seorang anak yang kelewat panik dan ceroboh suatu tarian. 

Engkau tahu bagaimana tersaruk-saruknya aku memahami pelajaran iman dariMu. 
Engkau tahu bagaimana sulitnya melangkah, bagaimana sulitnya menarikan tarian iman.
Engkau pun tahu kadang aku lelah dan mengeluh padaMu. Aku tidak suka menunggu Tuhan, aku tidak suka mengikuti caraMu yang bagiku tidak praktis. 

Engkau tahu bagaimana sulitnya aku belajar setiap hari mengatakan padaMu, aku berserah, aku berserah..berulang-ulang.
Ada saatnya aku merasa iman ini begitu penuh. Dengan penuh percaya aku berkata, Tuhan, aku percaya, pokonya berserah terus padaMu. 
Ada juga saatnya aku merasa perutku bergejolak tidak nyaman, seperti ada awan mendung dikepalaku yang membuatku mempertanyakan diriMu. 

Ada saatnya aku ingin menyerah dan berhenti belajar, tapi saat itu juga Engkau mengingatkan bahwa aku boleh saja jatuh, lelah, tapi aku tidak boleh menyerah dan berhenti belajar. 

Tahukah Engkau, Engkau adalah guru paling luar biasa yang ada.
Paling hebat, paling juara..
Engkau begitu sabar terhadap kami anak-anakMu. Engkau tidak pernah menyerah terhadap kami.
Ya, seperti janjiMu, kami tidak akan pernah terlepas dari tanganMu. 
Engkau tidak menyerah Tuhan padaku, jadi aku juga tidak boleh menyerah pada diriku sendiri.
Kita akan terus berusaha, belajar, sampai langkah-langkah imanku kuat. Sampai aku bisa menarikan tarian iman yang indah dalam hidupku.

Selasa, 11 Desember 2012

Waktu, berusaha memahami

Waktu itu sangat misterius sekaligus terkesan aneh bagi saya. Pagi ini saya terbangun dan menyadari bahwa hari ini hari Rabu. Baru saja tadi pagi saya merasa waktu terasa begitu cepat, tapi saat saya berjalan di koridor Program Studi, saya berusaha untuk mengingat Rabu minggu lalu apa yang saya kerjakan dan teringat saya pergi ke bioskop untuk Life of Pi yang terasa sudah lama. Jadi aneh kan, waktu kadang bisa terasa begitu cepat tapi juga sekaligus terasa lambat. Lambat atau cepatnya tergantung pada kondisi dan sudut pandang kita. Relatif.

Waktu itu misterius. Ya. Bagaimana tidak, kita bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi satu detik setelah ini. Apalagi hari besok atau besok atau besoknya lagi. Semuanya gelap dan tidak dapat dipastikan. Stokastik, begitulah bahasa matematikanya.
Entah apa yang akan terjadi besok ya. Entah bagaimana masa depan kita. Kita tidak tahu.
Tuhan membiarkan semuanya tersembunyi bagi kita. Hanya untuk keadaan tertentu saja Dia memberi tahukan apa yang akan terjadi di depan pada manusia. Saya rasa Tuhan tidak membiarkan kita mengetahui waktu di depan kita agar kita selalu berserah dan bergantung padaNya. Agar kita selalu mempercayakan hidup kita dalam tanganNya.

Waktu..waktu.. aku memikir-mikirkanmu tapi tetap tidak mengenalmu. Mungkin orang yang paling berhikmat sekalipun tidak akan dapat mengerti dan memahamimu. Atau berusaha untuk menaklukkanmu.

Oleh karena itu, Musa memanjatkan doanya di kitab Mazmur, agar Tuhan mengajarnya menghitung hari-hari, agar kita beroleh hati yang bijaksana. Karna bagaimana seorang manusia dapat bijaksana menghadapi hari-hari depan yang terasa gelap, aneh, dan misterius tanpaMu. Ya Tuhan, ajar aku untuk dapat mempergunakan hari-hariku dengan bijaksana di dalam Engkau.

Senin, 10 Desember 2012

Get married?

Ke kampus hari ini cuma niat buat ngasistenin praktikum susulan dan berenang. Jadinya pagi-pagi ke kampus berasa super gabut. Duduk di TU Prodi sampai akhirnya bertemu dua kaka kelas. Dimulailah percakapan yang nantinya akan berlangsung selama dua jam penuh di kursi nyaman Tata Usaha Matematika. Kebetulan saya memang suka mengobrol, jadi asyik rasanya ketemu teman akhirnya dan bisa berbincang-bincang.

Banyak sekali hal yang dibahas. Yaiyalah, dua jam gitu ngobrolnya. Rencana setelah lulus, soal mencari kerja, fenomena bupati Aceng dan Rhoma Irama, sampai kiamat 2012 yang katanya sih tinggal 11 hari lagi.. Heeem

Sewaktu membahas tentang rencana kelulusan, kaka kelas saya menyinggung tentang temannya angkatan 2008 yang kebetulan menjadi kahim Himatika yang akan segera menikah setelah lulus. Sontak saya terkejut. Ya kali, umur masih segini, belum ngapa-ngapain udah mau nikah segala. Itu sih menurut pendapat saya.

Entah ya, apa saya yang aneh atau bagaimana, saya rasa aneh saja memikirkan di usia mahasiswa yang masih muda, ada yang berpikir akan menikah. Ngurus diri sendiri aja belum becus, begitu pikir saya. Tapi tentu kesiapan tiap orang berbeda-beda dan tiap orang bebas menentukan pilihannya masing-masing.

Tapi bagi saya pribadi, menikah itu masih sesuatu yang kedengaran aneh dan jauh. Saya belum kepikiran. Heem, calon saja ga punya sih sejujurnya haha.

Saya rasa wajar sih kalau saya belum punya niat kesitu dan juga belum menemukan teman hidup. Bagaimana tidak, hidup saya mau dibawa kemana saja saya belum tahu. Saya mau jadi apa saja masih jadi beban pikiran. Jujur bahkan saya kadang tidak tahu apa yang benar-benar saya inginkan. Saya rasa saya belum cukup layak untuk mendapat teman hidup karna saya belum tahu apa yang benar-benar saya ingin lakukan di dunia ini. Saya masih mencari-cari diri saya sendiri, dan saya masih memikir-mikirkan jalan hidup yang saya akan lalui.

Tuhan, tolong saya untuk menemukan hidup saya. Tolong saya untuk bisa menemukan arti dan tujuan hidup saya terlebih dahulu yang Engkau telah tetapkan.Saya betul-betul ingin menemukan hidup saya Tuhan. Saya ingin menjadikannya berarti.

Hari ini, saya bertanya kepada teman-teman saya, apa yang akan mereka lakukan setelah lulus. Dan jawaban mereka pun masih membingungkan.
Mungkin memang benar ya, visi dan tujuan hidup itu akan kita temukan lewat suatu proses perjalanan hidup itu sendiri. Entah Tuhan, saya masih bingung. Saya cuma tahu bahwa apapun yang saya lakukan dalam hidup ini haruslah memuliakanMu. Tapi saya masih belum tahu spesifiknya apa.
Kalau begini, memang benar kan saya belum pantas memikirkan pernikahan. Huft, diri sendiri aja masih belum ngerti mau diapaian.. hahahahah

Minggu, 09 Desember 2012

Sedia jaket dan payung

Sabtu, 8 Desember 2012..
Hujan. Tapi bukan hujan biasa. Deras banget parah. Dicampur angin-angin lagi.
Basah kuyup, padahal udah payungan, nebeng payung orang lagi *sedih ga punya payung sendiri*. Abisnya hujannya ditiup angin, dan entah kenapa anginnya menuju ke arah saya mulu.
Huft, baju sebelah kiri basah. Dari lengan sampai ke punggung. Untungnya ada teman baik hati yang mau minjamin jaketnya :).
Harus mulai mempersiapkan diri menghadapi hujan-hujan berikutnya..
Memang benar, harus sedia payung plus jaket juga sebelum hujan :)

Kamis, 06 Desember 2012

Nano-nano

Pernah dengar iklan permen nano-nano? *ups nyebut merek ;p*
Yaah, kira-kira beginilah syair jinglenya, manis, asam, asin, rame rasanya,  nano-nano-nano. Agak lupa jujur, tapi kurang lebih begitulah ya. 

Nah, kenapa jadi ngomongin nano-nano? Karna hidup itu seperti nano-nano menurut saya. Ada manis, ada asam, ada asin, dan kadang juga ada pahit, meskipun di permen nano-nano ga ada rasa pahitnya sih.  Mungkin buat beberapa orang bisa ditambahkan kata getir, walaupun sedih banget ya kalau sampai ada yang berpikir hidup itu getir.

Macam-macam rasa, begitulah hidup. Kadang kita bisa tertawa bahagia, kadang bisa juga terluka.
Tapi bukankah justru perbedaan rasa itulah yang membuat hidup ini menyenangkan dan layak untuk dihargai setiap detiknya. Tangis ada supaya tawa itu terasa lebih istimewa. Luka ada supaya bahagia itu terasa dan nyata. Kehilangan membuat kita lebih menghargai yang kita miliki. 

Pahit, asam, asin, manis, menjadi satu harmoni yang indah. Memberi rasa unik yang luar biasa dalam hidup kita. Pahit membuat kita mengenal manis. Asam ada supaya kita mengenal asin.

Mungkin saat ini, kita sedang mengalami nano-nanonya kehidupan. Ada yang menyenangkan dan juga tidak. Tapi saya percaya bahwa apapun yang kita jalani atau rasakan dalam hidup harus selalu kita syukuri. Harus kita jalani dengan penuh penyerahan pada kehendakNya. Karna segala sesuatu Dia jadikan baik dan indah bagi hidup kita. Pahit, manis, asam, asin, dia jadikan agar kita mengenal harmoni rasa, yang kita sebut enak.

Saya bersukacita atas hidup saya yang tidak selalu manis dan sempurna. Saya bersukacita untuk segala rasa yang Dia ijinkan terjadi dalam hidup saya. Karna rasa-rasa yang Dia beri, ketika saya berani untuk menerima dan mengharmonikannya dalam hidup saya, menjadi sesuatu yang indah. Dan saya bisa menyanyi, rame rasanya. Saya memang suka permen nano-nano kok :D

Selasa, 04 Desember 2012

Tuk tuk..

Tuk.. tuk ngantuk..
Ngantuk sekali. Selimut menggantung di tepi tempat tidur, menggoda. Boneka kesayangan seakan menatap minta segera dipeluk.
Hujan masih turun, rintik-rintik. Saya masih bisa mendengar bunyi tik-tiknya dari jendela.

Ingin sekali rasanya langsung menjatuhkan diri ke tempat tidur saya yang besar, hangat, dan nyaman..

Tapi tidak bisa. Tugas-tugas kuliah saya menumpuk, minta segera diselesaikan. Dua hari lagi adalah deadline dua tugas, mau tidak mau saya harus mengerjakan malam ini.
Huft.. agak sedih sebenarnya. Sudah sangat lelah, tapi masih belum bisa meninggalkan laptop.

Yaa, tidak segala sesuatu yang kita inginkan bisa kita miliki bukan. Ini baru contoh yang sangat sederhana. Kadang, untuk sementara, kita hanya bisa menatap hal yang kita ingini tersebut dengan penuh kerinduan, berharap kita bisa segera memperoleh yang kita inginkan..

Senin, 03 Desember 2012

Mata Bagi Mereka

Menjadi seorang 'reader' di panti wyata guna adalah suatu pengalaman yang sangat mengesankan bagi saya. Pengalaman ini dimulai sekitar satu setengah tahun yang lalu ketika saya melihat pengumuman kecil di Warta Jemaat PMK. Saat itu juga saya langsung tertarik untuk terlibat dalam pelayanan menjadi seorang reader. Apa yang saya kerjakan sebagai seorang reader di panti tuna netra Wyata Guna? Sederhana sebenarnya, saya membacakan buku, mengetik, atau menulis bagi teman-teman di wyata guna yang masih bersekolah atau berkuliah. Mereka tidak dapat melakukannya sendiri, karna keterbatasan fisik mereka.

Apa yang membuat saya merasa sangat senang dan terberkati dapat terlibat dalam pelayanan ini? Pertama, saya tahu, bahwa dalam pelayanan ini, saya dapat mempergunakan apa yang telah Tuhan beri pada saya untuk menolong orang lain yang sangat membutuhkan. Saya teringat ketika pertama kali saya datang dan membacakan sebuah buku untuk seorang gadis manis yang duduk di kelas 1 SMA saat itu. Saya ingat hati saya dipenuhi dengan rasa iba, saya sedih melihat keadaannya, melihat bagaimana susah payahnya dia harus belajar. Saya senang bahwa dengan hal yang sangat sederhana, yakni hanya membacakan buku pelajarannya, saya dapat menolong meringankan bebannya.

Kedua, saya selalu merasa terberkati dalam pelayanan menjadi seorang reader ini. Setiap kali saya menolong mereka, saat itu pula mereka mengajarkan saya akan banyak hal. Mereka mengajar saya untuk bekerja keras dan tidak menyerah terhadap kesulitan hidup dengan semangat dan tekad mereka untuk meraih cita-cita dalam kerbatasan mereka. Mereka juga mengajarkan kepada saya tentang mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki dalam hidup ini. Setiap kali saya datang kesana, saya selalu dibuat kagum dengan tekad dan semangat mereka untuk hidup lebih baik.

Membacakan buku bagi mereka memang hal yang sangat sederhana, tapi dengan memberikan waktu kita satu sampai dua jam, kita telah menolong mereka yang membutuhkan. Kita telah menjadi mata dan tangan bagi mereka. Siapa lagi yang akan Tuhan pakai untuk menjadi perpanjangan tanganNya untuk mengasihi mereka? Ingat bahwa apapun yang kita lakukan untuk sesama kita, bahkan hal yang paling kecil sekalipun, kita sedang melakukannya untuk Tuhan. Mari, kita ingin orang lain mengenal Kristus, dengan cara apa? Dengan memberitakan kasihNya yang nyat bagi mereka. Agar mereka tahu, bahwa melalui kita, Allah tidak pernah melupakan dan membiarkan mereka.

Minggu, 02 Desember 2012

For a reason

Bukan tanpa alasan, segala sesuatu terjadi dalam hidup kita. Itu yang saya yakini. Saya percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan. Segala sesuatu pasti terjadi untuk suatu alasan, meskipun untuk beberapa hal dalam hidup saya, saya belum menemukan alasannya.

Mulai dari hal-hal paling dasar dalam hidup saya, seperti, mengapa saya memiliki orangtua yang banyak membatasi saya. Saya percaya itu terjadi untuk suatu alasan, walaupun saat ini saya tidak mengerti. Mungkin satu saat nanti, saat saya juga menjadi orangtua, saya akan mengerti.

Atau, mengapa saya memiliki badan yang imut-imut mungil hehe. Saya juga tidak tahu. Yang saya tahu, itu terjadi karna satu alasan yang luar biasa dari Tuhan, jadi saya tidak pernah menyesalinya.

Mengapa saya harus bertemu dan mengenal si ini si itu. Mengapa Engkau membiarkan ini itu terjadi. Mengapa tidak Engkau cegah saja jika Engkau tahu *tentu Engkau tahu segala sesuatu* pertemuan itu mungkin akan menyakitkan bagi saya pada akhirnya.

Saya rasa, ada saat kita memang harus menunggu untuk mengetahui jawaban dariMu, tetap percaya bahwa segala sesuatu tidak akan pernah terjadi tanpa alasan dariMu. Percaya bahwa rencanaMu tidak akan pernah gagal. Dan tentu butuh waktu, kesabaran, ketekunan untuk percaya sampai kita menemukan jawaban. Saya yakin, ada saat ketika Yusuf bertanya kepadaMu, mengapa dia harus dibenci saudaranya, dijual, difitnah, dipenjara, dan mengalami hal-hal buruk lainnya. Dan jawaban dariMu datang melalui proses dan waktu yang panjang dan berliku. Tapi Yusuf tetap setia dan percaya. Dia tidak membenci caraMu atau mempertanyakan jalan-jalanMu. Dia percaya dan dia tidak kecewa. Ya, pada akhirnya Yusuf menemukan jawaban dan alasan dari segala sesuatu yang menimpanya. Jawaban dan alasan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Atau Abraham yang harus membawa anaknya Ishak untuk dipersembahkan menjadi korban bakaran bagiMu. Mungkin di sepanjang jalan ketika dia mendaki gunung bersama anaknya, dia juga mempertanyakan maksudMu, alasanMu menyuruhnya melakukan hal yang mengerikan tersebut. Tapi dia terus berjalan, karna Dia percaya. Dia percaya bahwa Allah sanggup membangkitkan anaknya dari kematian sekalipun. Dia percaya bahwa Allahnya setia.

Saya pun percaya, satu saat nanti, saya pun akan menemukan jawaban dan alasan dari segala pertanyaan hidup saya. Asalkan saya tetap setia mengikuti jalanMu dan tidak menjadi kecewa. Asalkan saya tetap percaya bahwa Engkau setia dan seluruh rancanganMu terbaik bagi saya. Dan saya pun percaya jawaban dan alasanMu pasti yang terindah bagi hidup saya :)

Sabtu, 01 Desember 2012

Blackberry

Selasa siang kemarin, saya mengajak ngobrol seorang teman. Dia sedang asyik dengan Blackberrynya. Saya bicara, matanya tidak kunjung menatap saya. Saya bertanya, dia menjawab dengan tatapan lekat pada Blackberrynya.
Serius, kesal banget. Yaa, buat beberapa orang, Blackberry jauh lebih penting daripada teman yang nyata-nyata ada di depan. Huft. Mungkin Blackberry lebih menarik kali ya..Kecewaa, kalah pamor sama benda mati ~

Cukup cukup cukup

Hari ini PA dengan ka Tasha dan Triyanti Sinambela.
Yang didapat?
Sampai kita merasa cukup dengan Tuhan, baru Tuhan berikan apa yang kita minta padaNya.
Apakah aku merasa cukup denganMu saja Tuhan? Apakah aku sudah merasa cukup bahagia, sempurna denganMu saja? Tentu saja Engkau membuat sempurna, hanya saja aku yang bodoh tidak menyadarinya.

Belajar untuk cukup denganMu :D