Minggu, 28 September 2014

Alam, Fashion, dan Pemikiran yang Dangkal

Suatu siang yang cerah, saya iseng-iseng membuka suatu situs berita. Di situs berita tersebut terdapat berita yang menarik perhatian saya, yaitu mengenai penggunaan bulu kelinci pada produk-produk fashion kelas atas dunia.

Saya pun menelusuri berita tersebut sampai ke beberapa situs berbeda dan bahkan mengakses langsung web lembaga penelitian yang mem-publish berita tersebut. Hasilnya sangat mengejutkan.

Situs tersebut mengunggah cerita mengenai kejamnya metode yang digunakan peternakan-peternakan kelinci di Spanyol saat mengambil bulu kelinci yang kemudian dijual untuk produk fashion merk papan atas dunia.

Saya tidak bisa mendeskripsikan betapa jijiknya saya ketika melihat tayangan video yang diunggah situs tersebut. Bagaimana kejamnya manusia memperlakukan binatang hanya untuk mantel bulu.

Berikut adalah link video tersebut :
http://www.thediscerningbrute.com/2014/09/18/major-fashion-brands-must-respond-to-cruelty-on-rabbit-farms/ *entah masih bisa ditonton atau tidak*

Saya sampai sedikit meneteskan air mata melihat bagaimana cara kelinci-kelinci tersebut diperlakukan. Mereka tidak diperlakukan selayaknya sebagai makhluk hidup yang sama-sama diciptakan Tuhan, tapi lebih sebagai komoditas pemuas nafsu manusia saja. 

Saya juga masih mengkonsumsi berbagai produk dari hewan. Saya hampir setiap hari mengkonsumsi daging ayam sepertinya dan berbagai dairy product. Namun setahu saya terdapat aturan bagaimana cara memperlakukan binatang-binatang tersebut. Dan apa yang saya lihat di video tersebut sangat amat kejam, jujur saja. 

Saya juga sadar saya bukan vegetarian, dan mungkin banyak orang akan menilai bahwa saya tidak berhak mengatakan hal-hal seperti ini. Tapi menurut saya, sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, kita harus bisa hidup berdampingan dengan harmonis dengan semua makhluk ciptaan Tuhan. Penggunaan bulu binatang hanya untuk komoditas kecantikan jelas-jelas tidak dapat diterima. Apalagi bila cara mengambilnya kejam sekali. 

Kadang menurut saya pribadi, hal tersebut berakar dari pemahaman sempit dan arogan manusia bahwa mereka adalah makhluk Tuhan yang satu-satunya istimewa dan paling special. Please deh, omong kosong banget itu. Apa karna kita berakal budi, maka kita berhak untuk merusak alam ini seenak jidat kita. Arogan sekali. Justru karna kita dianugrahi akal budi dan pengertian oleh Yang Maha Kuasa, maka kita harus bisa memperlakukan makhluk ciptaan lain dengan hormat dan mengelola mereka dengan baik. 

Saya jelas-jelas menentang penggunaan produk hewan apapun hanya untuk alasan sepele, seperti kecantikan. Dangkal. Egois. 

Stop penggunaan bulu dan kulit untuk fashion! Menyiksa hewan hanya untuk fashion hanya tindakan pengecut arogan dengan pola pikirnya yang dangkal. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar