Jumat, 16 Mei 2014

Kira-kira tiga hari yang lalu, sewaktu mau berenang, ada orang yang cukup bodoh menjatuhkan handphonenya ke dalam air. Kenapa bisa dikategorikan bodoh? Tadaaaa, karna ini bukan untuk yang pertama kali, tapi untuk yang kesekian kali, ckckckck. Kalau istilah mbak dina yaaa, Ribka ga pernah belajar dari kegagalan *uuhh dalem*, kalau kata bang amry, gimana kalau sekalian aja orangnya juga dijemur sama handphone-biar tobat kali yaaaa, kalau kata rima dia sudah habis kata, jadi cuman melotot sambil bilang ka, ka.. 

Hahahhaha, but yaaa, every cloud has a silver lining.

Jadi setelah jatuhnya handphone ke dalam air *agaaaain*, dengan wajah tanpa dosa, saya nanya ka muthe sama mbak dina yang waktu itu ikut berenang apa yang harus dilakukan. Terakhir kali saya jatuhin hp kayak gitu, si bodoh ini malah langsung nyalain hpnya setelah dilap-lap ala kadarnya, dan tadaaaaa layarnya langsung blank dan hp itu dinyatakan meninggal dunia sama tukang service. Jadi dengan tekad untuk tidak melakukan kebodohan yang sama, saya nanya dulu, bahkan sampai nanya di wasap grup lewt hp mbak dina.

Saran semua orang sama,

Rima : "Jangan langsung dinyalain kaaa!!"
Bang Amry : " Jemur aja sekalian sama orangnya. *sarkastis banget emang nih orang kadang.*, yah minimal 24 jam lah."
Ka Raka : "Jangan langsung dinyalain ribkaa, dilepas-lepasin dulu, terus tauh di kotak dan kain yang nyerap air."
Mbak Dina : "Mending langsung bawa service centre rib." 

Okeee, jawab saya pada Mbak Dina, mari kita tunggu kering. Sambil nunggu, saya makan pempek. Terus habis pempeknya, saya mulai mengetuk-ngetukkan jari, aduh ampe kapan ya mbak? Udah boleh dinyalain sekarang belum yaa.

Dan akhirnya, ternyata selain telodor, gw juga punya sifat ga sabaran yang luar biasa. Mengabaikan pandangan mbak dina, setelah dua jam menunggu,  how come I can wait more? pikir si bodoh ini, saya pun menyalakan handphonenya. Satu detik, dia nyala, dua detik masih nyala. Lega. Detik kelima rasanya, tiba-tiba layarnya jadi putih semua. Omg, si ga sabaran kena batunya. 

Akhirnya, mbak dina mengambil langkah tegas dengan menggiring si bandel ke service centre Samsung di jalan Dago, untung deket. Mbak-mbak sercive centre bilang, dua jam dari sekarang baru bisa dikasi kabar apa hpnya masih bisa diperbaiki atau ga.

Balik ke kampus dengan sedih, saya langsung disambut Rima sama Ka weni yang langsung geleng-geleng kepala, sama Yudha yang bilang sabar ya ka, lagi kena musibah, yang langsung saya sambar kaga yuud, ini sih bukan musibah, ini acara taunannya ribka, tiap tahun mesti aja ada satu yang jatoh ke air. 

Fyuuh, yaah but like I mentioned before, every cloud has a silver lining, setelah menunggu tiga hari, akhirnya hp saya sembuh, puji Tuhan masih bisa klaim garansi. Okee, silver lining-nya sebelah mana, pertama saya bertekad untuk belajar dari kesalahan, bahwa ini adalah terakhir kalinya saya ngerusak-rusakkin hp saya. Kedua saya jadi melihat betapa saya punya teman-teman baik, contohnya mbak dina yang seharian itu berupaya keras menggiring anak ilang ke service centre, untung mbak dina tenang banget, jadinya saya ga panik, terus ntraktir milo dingin biar ga stress, dll. Dan ketemu mbak-mbak service centre yang baik banget parah, mulai dari ngurusin klaim garansi, dan nyetingin hp lagi. Di dunia ini masih banyak orang baik loh hehe.

Yaaah, senang rasanya hp ini sudah balik lagi. Tiga hari kemarin cuman bisa pake hp di rumah yang bisanya sms doang hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar