Kamis, 27 Maret 2014

David Moyes, David Moyes...

Lagi nge-hip banget yaa pelatih MU ini.

Pagi ini buka salah satu akun lucu-lucuan tentang bola di twitter. Yah isinya kebanyakan jokes-jokes gitu deh yang berhubungan dengan sepak bola. Tau ga siapa yang sering muncul jadi twit di situ, David Moyes.

Mulai dari simulasi percakapan David Moyes lah, sampai twit tentang berbagai rekor yang dicapai Moyes, tapi yang jelek-jeleknya aja sih, contohnya belum setengah tahun melatih Moyes sudah sukses membuat malu MU di kandang 6 kali, rekor dalam 12 tahun terakhir. Ckckckck.

Kalau buka website-website bola, baik yang lokal maupun media internasional, Moyes lumayan sering deh jadi headline. Tapi kebanyakan ngejelek-jelekin juga.

Yaah, sebenarnya saya juga bete banget sih MU jadi ancur begini. Entah kenapa coba. Boleh dibilang ini musim terburuk dalam 25 tahun terakhir. Parah sekali. Kadang kalau lagi ngelamun gitu, suka bertanya-tanya sendiri, kapan ya Moyes dipecat? Kapan yaaa? Apalagi pas MU kalah dari Liverpool, kan gara-gara doi juga gw disuru pake kostum Liverpool seharian.

Tapi kalau sudah ngeliat Moyes dipojokkan mulu jadi kasian juga. Liat aja deh tampangnya pas MU dibabat Liverpool di Old Tafford. Rambutnya kusut. Keriputnya jadi banyak. Kepala menunduk. Aduh biarpun kesel setengah mati tapi kasian juga.

Kadang-kadang orang bisa jadi sangat jahat dan ga punya perasaan kalau mengkritik atau jelek-jelekin orang. Kalau fans MU sih mau sesebel-sebelnya sama Moyes juga ga bakalan bikin jokes menyakitkan atau mengolok-olok. Kalau Sir Alex aja masih bisa percaya sama Moyes, kenapa kita gabisa memberi dia sedikit waktu coba. Kita sama Sir Alex kan lebih ngerti Sir Alex.

Tapi kalau fans-fans klub lawan United atau orang-orang yang emang otaknya lagi bermasalah sih hobi banget jadiin Moyes bahan olok-olok.

Yah, sebenarnya emang Moyes salah juga sih. Kekalahan sebuah tim itu kan jadi tanggung jawab pelatihnya. Emang mau nyalahin siapa lagi..

Dari awal juga Moyes sudah menyadari bahwa ketika dia menerima tanggung jawab menggantikan Sir Alex yang kalau di dunia sepakbola tuh sudah top banget, yang kayaknya ga mungkin deh ada Sir Alex lagi di dunia sepakbola, dia memikul tanggung jawab dan resiko yang besar. Oke sih kalau di Everton dia ga juara-juara ga ada yang protes. Selalu ada di 7 besar aja fans Everton sudah terimakasih banyak ke Moyes. Tapi MU beda. MU itu target tiap tahunnya cuman satu : Jadi juara sebanyak-banyaknya. MU itu biasa ada di level tertinggi di Eropa. MU itu langganan di Liga Champions. MU itu.. MU ituu..

Fans dan bahkan para haters MU terbiasa melihat United menang mudah, jadi favorit juara tiap musim. Dan sangat ga familiar dengan julukan-julukan 'ga diunggulkan' atau 'tim papan tengah'. Aaaah.

Moyes punya dua pilihan dari awal. Gagal atau Sukses. Kalau dia gagal ya begini hasilnya. Tapi kalau dia sukses, wah, itu akan jadi puncak dari karir kepelatihannya selama ini.

Moyes masih diberi waktu oleh managemen dan fans United. Persis seperti yang dikatakan Sir Alex dalam pidatonya sewaktu pertandingan terkahir di Old Trafford. Bahwa Sir Alex yang sukses membawa United menjadi klub terbesar di Inggris dan bahkan klub yang disegani di Eropa memberi pesan supaya, bahwa kita, para fans seharusnya berada di belakang Moyes. Kalau bukan para fans yang tetap memberi dukungan buat staf kepelatihan dan pemain, siapa lagi coba. Biarin aja orang-orang diluar sana ngomong apa. Bodo amat.

Apalagi buat para fans sejati United. Masa-masa sulit tim seperti sekarang itu jadi pembuktian, mana fans karbitan, mana fans real.

Yah, berdiri di belakang Moyes harus tetap dilakukan, biarpun tentu ada batas waktunya. Kalau memang sudah dikasi kesempatan masih kalah mulu aja kan, ya memang berarti Moyes ga mampu menangani klub besar.

Haaaah, Glory glory Man United deh tetep hehe.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar