Kamis, 31 Januari 2013

Serakaaah!!

Siang kemarin saya membaca salah satu artikel di majalah National Geographic, isinya tentang kekhawatiran terhadap populasi badak di dunia.
Dihalaman pertama dari artikel tersebut, dipampang sebuah foto besar seekor badak yang culanya dipotong. Miris sekali melihat foto tersebut. Saya sedih sekali melihat wajah badak yang berdarah-darah tersebut. Bagaimana mungkin, seorang manusia yang diciptakan dengan akal budi dan hati nurani bisa melakukan hal sekeji itu terhadap makhluk lain.Saya tidak dapat membayangkan setega apa manusia tersebut.
Memang benar, setiap hari pasti ada jutaan atau mungkin milyaran ayam, sapi, ikan, dan bebek yang dipotong untuk dikonsumsi manusia. Tapi jelas situasi ini berbeda dengan berbagai kejahatan manusia terhadapa binatang-binatang yang dilindungi. Kita memang 'perlu' mengkonsumsi ayam, sapi, bebek, dll dan setahu saya ada waktu (umur) dan cara-cara tertentu yang digunakan peternak untuk mengakhiri hidup hewan ternaknya. Hal ini tentu sangat berbeda dengan ulah pemburu liar yang dengan kejamnya memburu hewan-hewan yang dilindungi.

Saya masih tidak mengerti, mengapa orang-orang kaya tertentu senang mengoleksi cula badak, kulit harimau, atau gading gajah. Untuk apa coba? Saya juga tidak bisa mengerti mengapa orang-orang masih suka mengkonsumsi sup sirip ikan paus atau sup trenggiling bila mereka tahu perbuatan mereka bisa mengancam ekosistem dan memunahkan spesien lain. Apakah manusia akan mati bila tidak mengkonsumsi atau mengoleksi binatang-binatang tersebut? Tentu saja tidak. Itu semua dilakukan karna kesenangan pribadi dan hobi semata.
Pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin seorang manusia bisa 'seserakah' itu?
Bagaimana kita bisa mengabaikan kehidupan lain demi kesenangan pribadi yang sebenarnya tidak kita butuhkan?

Satu komentar saya ketika melihat foto badak tersebut dan ketika saya melihat foto seekor anak gajah meratapi kematiaan induknya di koran pagi ini, manusia bisa menjadi makhluk paling mengerikan sekaligus jahat ketika keserakahan dan keegoisan menguasi hati..

*Tulisan yang agak sentimentil dari seseorang yang menyayangi binatang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar