Jumat, 18 Januari 2013

Les Miserables

Les Miserables..
Penasaran banget pingin nonton setelah dua pemainnya mendapat penghargaan Gloden Globe. Hugh Jackman dan Ann Hathaway. Yah, kebayang lah ya aktingnya pasti keren banget.
Jadinya siang kemarin bersama dua orang teman saya menonton film ini.
Nyaris tiga jam loh durasi filmnya. Lamaaa banget.
Sebenarnya sesuai dengan judulnya, film ini sedih banget. Bersetting keadaan Prancis sebelum revolusi. Keadaan saat itu betul-betul menyengsarakan untuk rakyat kecil. Banyak sekali rakyat Prancis yang hidup dalam kemiskinan. Hanya segelintir kaum bangsawan dan tuan tanah yang hidup enak saat itu.

Dikisahkan ada seorang laki-laki bernama Jean Valjean yang dihukum 19 tahun penjara karna mencuri sepotong roti untuk anak saudarinya yang kelaparan. Setelah bebas dia pun harus membawa-bawa surat yang menyatakan dia adalah orang berbahaya sehingga dia tidak dapat memperoleh tempat tinggal atau pekerjaan  *bayangkan, miris banget deh pokonya. Dia pun berubah menjadi pribadi yang sangat membenci kehidupan. Sampai satu saat dia bertemu seorang pastur yang baik hati dan memperlakukannya sebagai manusia. Lewat kasih pastur ini akhirnya dia bertekad untuk menjadi pribadi yang baru. Dia berbuat banyak hal yang baik dan akhirnya berhasil menjadi walikota Paris meski harus mengganti identitasnya.

Lalu ada seorang wanita bernama Fantine yang ditinggal suaminya dan harus mengurus anaknya, Cossete yang sakit-sakitan. Ketika dipecat dari pekerjaannya sebagai buruh karna rasa iri wanita-wanita lain karna kecantikannya, dia harus berjuang untuk menghidupi anaknya. Dia menjual rambutnya, gigi belakangnya, dan bahkan akhirnya, harga dirinya. Sungguh miris melihat kehidupan Frantine. Apalagi mendengar dia menyanyi mengekspresikan kesedihannya.

Sebenarnya, ada beberapa tokoh lain dalam film ini, namun saya akan menulis tentang seorang wanita bernama Eponine yang cintanya bertepuk sebelah tangan pada seorang pria. Dia berasal dari keluarga yang tidak baik. Namun dia berubah menjadi seorang yang baik karna cintanya dan akhirnya mati tertembak untuk melindungi pria yang dicintainya. Padahal dia sudah sadar bahwa cintanya pasti tidak akan terbalas. Karna pria ini mencintai Cossete.

Yaah, sebenarnya ada bagian-bagian dalam film ini yang agak bertele-tele dan mungkin membuat ngantuk bagi beberapa orang.

Tapi ada nilai-nilai positif yang terkandung dalam cerita ini. Dari tiga tokoh diatas, kita bisa belajar bahwa kasih dapat merubah apapun. Bisa merubah kebencian, kegetiran, kepahitan, kemarahan. Kasih juga memampukan kita untuk melakukan hal-hal yang luar biasa bahkan heroik. Kasih bahkan bisa membuat dunia yang kita tinggali ini menjadi lebih baik. Tidak perlu sesuatu yang besar-besar bagaimana, kasih yang ditunjukkan kepada sesama, itu yang mengubahkan.

Dan pada akhir film, ada satu quote dari percakapan Jean Valjean dan Fantine, kasih pada sesama adalah memandang Tuhan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar