Senin, 14 Juli 2014

Belajar dari Cerita Gitar Bekas The Edge

The Edge, atau David Evans *nama aslinya* adalah gitaris band U2 asal Dublin, Irlandia. Band ini udah ngetop dari jaman saya belum lahir. Setelah saya mendalami lagu-lagunya, band ini punya musik yang indah menurut saya, dan liriknya dalam banget. Tema-tema lagunya bukan tema kacangan soal cinta melulu heheh ;p, tapi soal isu sosial, spiritual, pengalaman-pengalaman pribadi yang dalam. Jadi menurut saya U2 adalah salah satu band yang wajib kita dengar karya-karyanya. Bahkan sampai saat ini, band yang sekarang personilnya sudah pada berumur setengah abad masih eksis dan jaya.

Kembali ke The Edge. Mungkin menurut beberapa orang ini sangat amat ga penting, tapi buat saya ini sangat menarik. Saya menemukan fakta unik mengenai The Edge pagi ini. Saya baru tahu kalau, gitar pertama The Edge adalah gitar akustik lama, bekas bahkan, yang dibeli ibunya di flea market alias pasar loak kalau dalam bahasa Indonesia pada saat dia berumur sembilan tahun. Dengan gitar bekas itulah The Edge pertama kali belajar bermain gitar dan bisa menghasilkan musik yang luar biasa sampai sekarang.

Saya pernah menulis tentang John Mayer, yang saya tahu bahwa dia membeli gitar pertamanya dengan cara bekerja paruh waktu di gas station. Dan saya juga pernah membaca kalau Zinadine Zidane, si legenda sepak bola ituu loh, sewaktu kecil kesulitan dan sampai harus menangis karna tidak bisa membeli sepatu bola.

Kenapa menurut saya hal-hal seperti diatas menarik? Karna dari situlah saya belajar bahwa kekurangan atau keterbatasan bukanlah alasan seseorang untuk gagal sukses dan mengejar mimpinya. Sering kan kita berpikir kalau kita perlu semua fasilitas yang bagus untuk belajar, untuk sukses. Padahal enggak. Justru banyak banget contoh orang yang sukses hidup mengejar mimpinya itu berasal dari orang-orang biasa, bahkan orang-orang susah.

Ga seharusnya kesulitan atau keterbatasan membuat kita menyerah.

Gitar bekas dari pasar loak, harus kerja di gas station, dan kesulitan untuk membeli sepatu bola, ternyata bukan hambatan untuk ketiga orang luar biasa diatas untuk meraih mimpinya. Itu baru keren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar