Sabtu, 30 Juni 2012

Aku Marta?

Lukas 10 : 38-42
Isinya tentang kisah 2 gadis ternama pada jamannya hehe, Maria dan Marta.
Saya sudah sering sekali baca kisah ini, selain baca kisah di Alkitabnya, saya juga pernah baca berbagai ulasannya di buku-buku rohani.

Saya selalu ingin menjadi Maria. Bagaimana tidak? Maria luar biasa gituu..
Tuhan Yesus memuji Maria. Dikatakan di ayat 42, " Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.". Coba.. Bijaksana banget kan Maria ini.
Dia memilih bagian yang terbaik, yaitu duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan Tuhan bicara.

Sedangkan Marta, Tuhan Yesus mengatakan Marta kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.'' Marta si Miss So Sibuk yang suka lari sana kemari, mengurus banyak hal, merepotkan dirinya sendiri.

Tapi ada satu kejadian yang membuka mata saya. Selama ini saya sering sekali bersikap seperti Mbak Marta. Sewaktu ret-ret kelas agama kemarin. Sewaktu saya menjadi kadiv acara, saya sibuk sana kemari. Saya merasa harus melakukan segala hal dengan baik.
Saya akhirnya kelelahan, segala sesuatu harus saya yang mengerjakan.
Lalu, dalam hati saya mulai mengeluh, saya merasa yang lain tidak membantu saya. Saya merasa lelah sendiri.
"Kenapa mereka ga membantu meringankan beban saya sedikit Tuhan?" Begitu tanya saya kepada Tuhan.

Entah, memang saya yang sering sungkan meminta tolong, atau saya ketua yang kurang efektif, atau memang anggota saya kurang partisipatif. Tapi saya sadar akan satu hal. Saya mengeluh. Saya tidak bersukacita ketika mengerjakan pekerjaan Tuhan. Saya sedang melayani keinginan saya sendiri yang ingin melihat semuanya serba sempurna. Saya lupa bahwa seharusnya saya duduk sejenak, mendengarkan apa yang ingin Tuhan sampaikan pada saya.

Saya ingat. Seharian itu saya bahkan tidak sempat berdoa. Dan di puncak kelelahan saya. Saya menangis.
Syukur untuk Allah yang Maha Pengasih yang mengingatkan saya tentang berbagai kesalahan saya.
Saya menjadi khawatir dan menyusahkan diri saya sendiri dengan banyak perkara. Saya lupa untuk mengambil bagian yang terbaik dari Tuhan untuk saya.

Saya yakin, yang paling Tuhan inginkan, bukan suatu acara sukses yang megah, dan tanpa kekurangan apapun. Saya yakin Dia bisa mentolerir berbagai kekurangan dalam acara saya. Yang Dia inginkan adalah sukacita setiap orang yang melayani-Nya, kasih yang ada dalam acara itu, yang dimulai dari panitia, merembes pada setiap orang yang hadir lewat pelayanan kami.

Walaupun tentu saja ketertiban acara juga harus tetap ada. :)

Saya masih harus banyak belajar lagi. Mungkin saat ini saya adalah Mbak Marta. Tapi saya ingin menjadi Marta yang dipulihkan dan diubahkan Tuhan. Marta yang mengerjakan banyak hal dengan tangannya, tapi yang memiliki hati yang bijaksana seperti Maria. Yang tahu kapan harus duduk, berhenti sejenak, dan mendengarkan apa yang Tuhan saya ingin sampaikan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar