Kamis, 19 Juli 2012

Berjalan terus.. Tidak berhenti

Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus adalah judul perikop renungan saya beberapa hari lalu. Dari Lukas 18 : 31-34.

Menurut saya, perikop ini menarik banget. Saya jadi belajar dari bacaan ini.

Di ayat 31, Tuhan Yesus berkata : "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi." Lalu di ayat 32 dan 33 Yesus menjelaskan bagaimana Dia akan disiksa, disesah, dan harus mati di kayu salib. Semuanya ini akan terjadi di Yerusalem.

Lalu yang jadi pertanyaan saya. Yesus tahu Dia akan mengalami begitu banyak penderitaan di Yerusalem. Dia tahu dengan pasti Dia sedang berjalan menuju kematian-Nya di Yerusalem. Lalu, mengapa Dia masih terus berjalan ke sana? Mengapa Dia tidak berhenti? Mengapa Dia tidak lari ke tempat lain?

Dia terus berjalan ke Yerusalem. Dia tidak ragu melangkahkan kaki-Nya ke kota itu.
Kenapa?

Mungkin bisa ada beberapa jawaban.
Namun, setelah saya renungkan, Yesus terus berjalan ke Yerusalem, karna Dia persis tahu apa tujuan Dia ada di dunia ini. Dia tahu bahwa Allah menempatkan Dia di dunia ini memang untuk mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia. Meskipun Dia tahu penderitaan menunggu-Nya di Yerusalem, Dia terus berjalan. Ketaatan-Nya dan keteguhan hati-Nya pada tujuan dan misi yang Allah berikan pada-Nya mengalahkan setiap ketakutan dan kegentaran menghadapi kematian. (Yesus kan masih manusia saat itu, saya yakin, Dia juga memiliki ketakutan akan kematian).

Saya jadi belajar, pentingnya untuk tahu tujuan apa yang Allah berikan untuk hidup kita. Kalau kita tidak tahu tujuan apa yang Allah berikan, bagaimana mungkin kita bisa berjalan dengan pasti setiap hari.
Bagaimana kita tahu kemana kita harusnya pergi. Bagaimana kita tahu apakah pilihan kita tepat atau tidak.

Dan setelah kita tahu tujuan kita, kita juga harus memiliki ketaatan untuk menjalani-Nya. Mungkin tujuan yang Allah berikan itu penuh tantangan dan rintangan. Jadi kita juga harus punya keteguhan hati untuk menjalaninya.

Dan hal terakhir yang jadi berkat untuk saya dari bacaan ini adalah bahwa Yesus tidak pernah lari dari masalah. Dia menghadapinya. Masalah bukan untuk ditangisi, disesali, bukan untuk dihindari. Hal sesulit apapun harus kita hadapi.
Saya jadi ingat lirik satu pujian, Allah tidak pernah menjanjikan hidup kita dalam Dia mudah, tapi Dia berjanji untuk selalu berjalan bersama kita dalam kesulitan seperti apapun. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar