Selasa, 24 Juli 2012

Cantik itu?

Dua hari yang lalu, saya menonton acara talkshow di salah satu televisi swasta. Di acara talkhshow itu ada seorang artis yang diundang menjadi narasumber. Karna saat ini sedang bulan Ramadan, pembicaraan pun menuju ke arah kebiasaan berpakaian para artis di bulan Ramadan.

Nah, artis cantik yang menjadi narasumber ini memang menggunakan jilbab. Lalu ditanya oleh moderator, kurang lebih pertanyaannya seperti ini, apakah saat ini saat anda memakai jilbab anda merasa cantik, inginkah anda menggunakan lagi busana-busana terbuka yang mungkin membuat anda merasa lebih cantik?

Lalu, jawab sang artis, kalau kita mau kelihatan cantik di depan manusia itu ga ada habisnya, cantik itu cape, perlu biaya banyak juga.

Hem.. buat saya pribadi, jawaban artis ini tepat sekali. Kalau kita ingin kelihatan cantik di depan orang lain, kita harus mengeluarkan banyak sekali energi dan sumber daya. Kita harus selalu update tren fashion terbaru, rajin perawatan badan, dll. Pokoknya cape deh dan memang benar ga ada habisnya.

Tapi, anehnya banyak banget ya cewe-cewe yang sangat sangat peduli dengan kecantikan dari luar.

Memang ga salah sih untuk selalu mempedulikan penampilan. Saya juga tidak setuju dengan perempuan yang terlalu cuek, terlalu tidak peduli dengan penampilannya. Rambut berantakan, bau, dll.

Tapi, menurut saya pribadi, kita harus bisa menempatkan masalah penampilan sesuai dengan porsinya. Harus pas. Jangan membebani diri kita secara berlebihan tentang penampilan. Takut matahari lah, takut karbohidrat lah, ga bisa nahan belanja lah.

Dan yang terpenting, yang paling utama harus kita perhatikan adalah kecantikan batiniah kita. Cantik yang terpancar dari kelemahlembutan, keramahan, yang terpancar dari kasih dalam hati kita. Itu yang utama dan pertama. Baru deh kita mengurus hal-hal yang ada di luar.
Jadi, kita tidak cuma cantik di hadapan manusia, tapi di mata Allah juga. Ingat kan cerita Allah yang mengutus Nabi Samuel ke rumah keluarga Isai untuk mengurapi raja baru.
 Apa yang dikatakan Allah ketika Samuel mengagumi penampilan luar kakak-kakak Daud? Tetapi berfirmanlah Allah kepada Samuel :"Janganlah pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang ada di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati."

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar