Minggu, 22 Juli 2012

Zakheus, apa sih yang kamu pikirin?

Zakheus, apa sih yang kamu pikirin?
Begitu tanya saya ketika membaca dari kitab Lukas 19 bahwa dia memanjat sebuah pohon untuk dapat melihat Yesus. Sebesar itukah keinginanmu untuk bertemu Dia, Zakheus?


Mengapa kamu ingin bertemu Dia? Apa karna mendengar bahwa Dia adalah pribadi luar biasa yang dapat mengerjakan hal-hal ajaib?
Mungkin saja. Tapi apapun motivasi Zakheus untuk menemui Yesus, usahanya patut diacungi jempol. Keterbatasan fisik tidak menghalangi dia untuk melihat Yesus. Demikian juga dengan cibiran orang banyak terhadap profesi dan nilai moralnya, tidak mengurangi semangatnya untuk menemui Yesus.

Dan usaha kerasnya ini berbuah manis. Yesus melihat dia dan mengajaknya bicara. Tentu Zakheus sangat senang. Dia sudah bersusah payah untuk menemui Yesus, dan tanpa dia sangka Yesus melihat dan mau makan di rumah Zakheus.

Apakah Yesus melihat Zakheus secara kebetulan diatas pohon? Entah, Alkitab tidak menuliskan apa yang Yesus pikirkan. Namun, saya rasa, Yesus dapat mengenali kerinduan Zakheus untuk menemui-Nya. Oleh karena itu Yesus mau makan di rumahnya.

Sungguh luar biasa Zakheus ini. Saya merasa malu pada diri saya sendiri. Saya memiliki banyak kemudahan untuk bertemu Yesus. Saya tidak perlu memanjat pohon atau berlari-lari untuk bertemu Yesus. Bertemu dengan-Nya semudah saya bernafas. Dia selalu ada, menunggu untuk saya panggil. Tapi sering kali saya tidak terlalu menginginkannya.
Sedangkan Zakheus, untuk menemui Yesus, dia harus melalui banyak hal yang tidak mudah.

Zakheus membuat saya berpikir kembali tentang iman saya, tentang hubungan pribadi saya dengan Tuhan. Saya ingin belajar untuk merindukan Tuhan lebih lagi. Untuk mencari-Nya seperti rusa rindu sungai yang mengalir.

Memang benar Zakheus adalah seorang pemungut cukai. Mungkin kehidupannya di masa lalu tidak benar dan merugikan sesamanya. Tapi pertemuannya dengan Yesus yang didasari kerinduan untuk melihat Yesus, telah merubah hidupnya. Yesus mengatakan bahwa Zakheus juga adalah anak Abraham. Zakheus telah sungguh-sungguh diubahkan. Dia mengembalikan hak-hak orang lain yang telah dia rampas dan bahkan menggantinya empat kali lipat.

Saya yakin, setelah hari itu, Zakheus jauh lebih baik dari banyak orang yang mencibir dia.

Zakheus memang pribadi kecil dengan tekad yang luar biasa besar. :)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar