Kamis, 16 Agustus 2012

Kebenaran yang Memerdekakan

Dua hari yang lalu, saya baca renungan dari Yohanes 8 : 31-36. Kebetulan nih pikir saya dalam hati. Bentar lagi kan hari Kemerdekaan Indonesia :D

Judulnya Kebenaran yang Memerdekakan, hem.. Merdeka dari apa sih Tuhan? Merdeka dari konteks apa Tuhan? Sebagai bangsa Indonesia, katanya kami sudah merdeka selama 67 tahun *katanya, soalnya saya rasa sebenarnya kami memang masih terjajah hehe*. Tentu bukan merdeka dalam konteks kebangsaan menurut saya.  Merdeka yang dimaksud Yesus lebih luas dari sekedar kemerdekaan dari penjajah yang berupa manusia saja. Mengapa saya berpikir demikian? Karena Yesus katakan, yang memerdekakan adalah kebenaran, bukan senjata canggih, strategi perang jitu, atau sebagainya.

Yohanes 8 : 31:32, " Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku ,  kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan   kamu ."

Yang dimaksud Yesus adalah merdeka dari segala ikatan dosa, kutuk yang selama ini menjajah manusia sejak dari kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden,

Sadar ga sih, setiap orang di muka bumi ini, terikat dan dijajah oleh dosa? Saya sih sadar. Tiap hari, kita dikuntit dan dicobai dosa. Iya kan? Belum lagi soal kutuk. Sejak kita lahir ke dunia ini pun, sudah ada kutuk dosa di atas kepala kita.

Namun, Yesus menawarkan kemerdekaan dari segala hal itu. Dia mengatakan bahwa jika kamu tinggal dalam firman-Ku dan menjadi muridKu, kamu akan tahu kebenaran. Dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.

Dan Yesus benar. Ketika kita mengenal dan percaya pada Yesus. Kita bebas. Pertama ketika Dia mati di kayu salib, segala kutuk dosa kita dipatahkan dan dosa-dosa kita diampuni. Kedua, setiap hari ketika kita berjalan untuk mengenal Yesus, kita dimampukan untuk lepas dari ikatan dosa. Kita sekarang bisa lepas dari dosa. Kita bisa bilang tidak pada dosa *tentu kalau kitanya juga mau menolaknya*

Yap, Dia menjanjikan kemerdekaan yang sejati bagi kita. Lebih penting dari sekedar merdeka dari penjajahan di negara masing-masing. Tapi apa kita mau menerima dan mempergunakannya. Itu pilihan masing-masing :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar